PENGARUH
CELEBRITY ENDORSER, CITRA
MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AZARINE DI
GRESIK
Dwi Irma Ningtias1 ,
Moh Agung Surianto2
Universitas
Muhammadiyah Gresik
Email: dwiirmadn11@gmail.com , cakagung@yahoo.com
Abstrak
Tujuan dari
studi ini ialah untuk menguji
bagaimana pilihan konsumen terhadap produk Azarine dipengaruhi oleh citra merek, kualitas produk, dan celebrity endorser. Untuk
mengevaluasi asumsi-asumsi
yang ada, studi ini menggunakan metode studi kuantitatif,
yaitu teknik mempelajari populasi atau kelompok tertentu,
menghimpun data dengan memakai alat studi,
dan menganalisa data statistik.
Seratus empat puluh orang yang telah menggunakan atau membeli produk Azarine setidaknya sekali menjadi sampel studi. Purposive sampling adalah metode yang dipakai untuk pengambilan
sampel. Temuan studi ini mempersentasikan
bahwa meskipun kualitas produk mempunyai pengaruh yang kecil terhadap pilihan membeli barang azarine, citra merek dan pendukung selebriti mempunyai pengaruh yang kecil.
Kata
kunci: Celebrity
Endorser, Citra Merek, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian
Abstract
The goal of this research is to determine how brand
image, product quality, and celebrity endorsements impact customer preferences
for Azarine products in Greece. In order to evaluate preconceived assumptions,
this study employed quantitative research methods, which are defined as
techniques for studying certain populations or groups, gathering data using
research tools, and analyzing statistical data. One hundred and forty persons
who had used or bought an Azarine product at least once made up the study's sample.
Purposive sampling is the method used for sampling. The study's findings
indicate that although product quality has little effect on choices to buy
azarine goods, brand image and celebrity endorsers.
Keywords: Celebrity Endorser, Brand Image, Product Quality,
Purchasing Decision
Pendahuluan
Pasar selalu berubah
seiring dengan kemajuan zaman. Untuk bersaing di pasar, pelaku bisnis harus mampu
memanfaatkan kemajuan terkini dalam pemasaran
produk. Bisnis mesti bisa mengetahui
apa yang diperlukan dan diinginkan pelanggan. Sektor kecantikan adalah salah satu yang berkembang dengan sangat cepat. Semakin banyak pelaku usaha yang memproduksi barang-barang inovatif setiap tahunnya agar tetap kompetitif di industri kecantikan Indonesia. Wanita kini
menuntut dirinya untuk tampil menarik,
dan hal ini sudah jadi keperluan
yang mesti dicukupi. Tentu saja, seiring
dengan semakin banyaknya pengusaha di Indonesia
yang meluncurkan usaha serupa, negara ini menghadapi persaingan yang lebih besar di sektor bisnis karena
pesatnya pertumbuhan industri kecantikan.
Azarine ialah
salah satu bisnis kosmetik yang sedang aktif berkembang di Indonesia. Azarine adalah merek produk lokal
milik Indonesia yang berkonsentrasi
pada perawatan tubuh dan wajah, menurut situs web mereka. Para wanita, terutama kaum muda
yang suka tampil menarik dan terawat dengan harga terjangkau,
merupakan penggemar berat merek ini.
Perusahaan ini tidak hanya memiliki harga yang wajar, tetapi juga tidak mengandung zat berbahaya yang dapat membahayakan kulit Anda. Selain itu, BPOM dan MUI telah mendaftarkan produk Azarine tersebut. Azarine selalu memperbarui lini produknya dan menghadirkan produk-produk baru untuk lebih memenuhi
permintaan wanita yang mencari produk kecantikan.
Gambar 1 : Top 5 Produk Sunscreen Terlaris
Di Shopee Dan Tokopedia
Sumber : Www.Compas.Co.Id : 2022
Gambar 2 : Penjualan produk azarine di shopee bulan juni 2023
Sumber : www.dqlab.id :
2023
Distributor online dan offline menjual
produk Azarine. Barang Azarine dapat dibeli
di beberapa toko online seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Sociolla,
Blibli Buka Lapak, dan lain-lain. Berlandaskan Gambar
1 dari www.compas.co.id pada bulan
September 2022 terjadi peningkatan
penjualan barang azarine sebesar Rp. 625,8 juta atau 10.000
unit produk terlaris.
Hashtag Perlindungan Kulit
Harian bagi Sunscreen Haters dipakai
oleh produk Azarine yang
juga menjadi populer di
Twitter (Herawati & Putra, 2023). Selanjutnya
Gambar 2 yang bersumber dari
www.dqlab.id mempersentasikan sebanyak
124.761 barang Azarine terjual secara keseluruhan melalui shopee online shopee pada bulan Juni 2023.
Pilihan pelanggan untuk membeli barang
kita inilah yang menjadikan suatu perusahaan sukses atau tidak dalam
dunia bisnis. Memilih apa yang akan dibeli
pada dasarnya adalah prosedur yang dipakai pelanggan untuk memutuskan barang atau jasa apa
yang akan dibeli. Untuk menetapkan bahwa produk yang diberikan benar-benar mencukupi harapan pelanggan, analisis terhadap pilihan pembelian konsumen akan menghasilkan informasi yang tepat mengenai harapan konsumen terhadap produk tersebut. Mengidentifikasi secara akurat inovasi dan pemasaran yang akan dilakukan akan membantu mewujudkan upaya tersebut. Jamaludin dkk, 2015. Dengan memperkenalkan sesuatu yang baru dan khas ke
pasar, inovasi dapat menarik minat konsumen.
Promosi yang efektif memiliki kekuatan untuk meningkatkan minat dan kesadaran terhadap suatu produk atau jasa
selain bersifat inovatif. Salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan platform
media sosial untuk mendukung suatu produk dan mendongkrak omzet penjualan perusahaan. Platform media sosial
seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok
sering dipakai untuk mengiklankan produk. Media sosial memungkinkan bisnis menjalankan kampanye pemasaran yang lebih efektif.
Gambar 3 : Pengguna aktif social media 2014-2023
Sumber : We Are Social
Cara bisnis memanfaatkan
media sosial sangat penting
untuk mendongkrak omzet penjualan. Berlandaskan laporan We Are
Social pada bulan Januari 2023, ada
167 juta pemakai media sosial aktif di Indonesia, yang artinya 60,4% dari total populasi negara ini. Hal ini menjadi peluang
yang bagus bagi perodusen untuk mempromosikan produknya menggunakan media sosial. Hal ini
didukung oleh pendapat dari Cella Vanessa selaku manager marketing dari Azarine berpendapat
bahwa pemanfaatan media
social sebagai media promosi
sangatlah efektif dan tepat. Dalam mempertahankan keeksisan produknya, Azarine harus mampu
bersaing dengan kompetitor kosmetik lokal lainnya. (Zulaika, 2023).
Gambar 4 : Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, Dan Syifa Hadju Sebagai
Celebrity Endorse Azarine Cosmetic
Sumber : Social Media Angga Yunanda,
Prilly Latuconsina, Dan Syifa Hadju : 2023
Salah satu pendekatan
untuk mencapai hal ini adalah
dengan meminta orang terkenal untuk menjadi endorser selebriti. Hal ini disebabkan mudahnya selera pahlawan seseorang meresap ke dalam
masyarakat, khususnya di kalangan perempuan. Menurut Shimp (2016) dalam (Cicilia
G. et al., 2022), celebrity endorser adalah
orang-orang yang mempromosikan suatu
produk berlandaskan ketenarannya sebagai public
figure, artis, atau atlet
yang terkenal atas prestasinya di berbagai disiplin ilmu.
. Misalnya Prilly Latuconsina, Syifa Hadju, dan Angga Yunanda yang menjadi celebrity
endorser Azarine. Iklan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih pendukung yang dipandang dapat dipercaya, tulus, dan dapat diandalkan, yang merupakan salah satu tujuan utama iklan,
yaitu untuk mempromosikan merek.
Ada konsensus umum
bahwa pelanggan lebih cenderung membeli produk dan layanan yang diiklankan ketika asosiasi positif dengan merek-merek tersebut kuat. Persepsi pelanggan terhadap suatu merek dibentuk
oleh pikiran dan emosi mereka ketika mendengar
atau melihat namanya. Semakin berhasil suatu merek diingat, maka semakin tinggi
kemungkinan pelanggan akan membeli atau
menggunakan merek tersebut (Kinanti & Saputra,
2023). Selain citra merek, perusahaan juga perlu menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggannya. Rahasia memenangkan pasar dan memuaskan pelanggan adalah memproduksi barang berkualitas tinggi. Menurut Kotler & Armstrong (2012), Kualitas
produk ditentukan oleh keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti daya tahan umum,
akurasi, keandalan, mudahnya pemakaian, dan pengelolaan. Kualitas produk dinilai dari sudut pandang
konsumen daripada kebutuhan perusahaan.
Studi sebelumnya telah mempersentasikan dampak dari celebrity endorser terhadap pilihan pembelian. Salah satu studi tersebut dilakukan oleh (Syarifah, 2022). Namun
hal ini berbeda
dengan studi (Yunus, 2021)
yang mempersentasikan kurangnya
pengaruh celebrity endorser terhadap
pilihan konsumen. Selain itu, studi yang dilakukan Talopod (2020) mempersentasikan bahwa pilihan pembelian dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh citra merek. Hal ini bertentangan dengan studi (Hakim &
Susilowati, 2013) yang mempersentasikan kecilnya pengaruh citra merek terhadap
pilihan konsumen. Lebih lanjut, studi
Yuniarti (2016) mempersentasikan
bahwa pilihan membeli barang fashion secara online dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh kualitas produk. Sebaliknya studi Supriyadi dkk. (2017) mempersentasikan bahwa pilihan pembelian pelanggan tidak dipengaruhi oleh kualitas produk.
Maka, dapat dinyatakan
bahwa citra merek, kualitas produk, dan pengendorsan artis memiliki dampak yang berbeda pada pilihan pembelian. Akibatnya, para peneliti senang memulai studi baru.
Berlandaskan latar belakang masalah dan
kesenjangan dari studi sebelumnya yang telah diuraikan
diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh
celebrity endorser, Citra Merek, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Azarine di Gresik
Metode
Studi kuantitatif mencakup metode untuk memeriksa populasi atau kelompok
tertentu, menggunakan alat studi untuk
mengumpulkan data, dan menganalisis
data statistik untuk mengevaluasi hasil. Data primer adalah jenis data yang akan dipakai. Sumber
data primer menurut Handayani
dkk. (2021:16), merupakan
data yang peneliti kumpulkan,
teliti, dan sajikan langsung dari sumber
aslinya. Melalui penggunaan pertanyaan kuesioner, responden memberikan data primer untuk studi ini.
Pelanggan yang setidaknya
pernah membeli produk Azarine di Gresik, berapa pun jumlahnya (tak terbatas), merupakan populasi yang diteliti. Karena ukuran populasi belum diketahui secara pasti, rumus hair dipakai untuk
menentukan ukuran sampel. Rambo dkk. (2010) menyatakan bahwa jumlah sampel yang representatif ditentukan dengan mengalikan jumlah indikator dengan lima atau sepuluh. Studi ini mempunyai sampel sebanyak 140 responden, dihitung sebagai berikut: 14 (jumlah indikator) x 10.
Teknik purposive sampling yang dapat
diartikan sebagai pengambilan sampel yang disengaja atau khusus dengan pertimbangan
tertentu untuk memperoleh pengambilan sampel yang mempunyai karakteristik yang ditentukan
oleh peneliti, dipakai dalam studi ini
bersamaan dengan metode nonprobability sampling. Sampel dipilih
berlandaskan karakteristik berikut:
·
Responden merupakan warga
kota Gresik
·
Responden pernah atau
sedang menggunakan produk Azarine
·
Responden pernah melakukan
minimal satu kali pembelian
terhadap produk kecantikan Azarine.
Hasil dan Pembahasan
Uji Instrumen
Uji Validitas
Alat
studi dianggap sah jika nilai
r hitung > r tabel
(0,05). Hasil uji validitas untuk
masing-masing variabel ditunjukkan
di bawah ini, yang dilakukan menggunakan SPSS 29. Variabel yang diuji adalah Endorser Celeb (X1), Citra Merek (X2), Kualitas Produk (X3), dan
Keputusan Pembelian (Y). Hasil ini
telah diatasi dengan cara berikut:
Tabel
1 : Hasil Uji Validitas
Kuesioner dikatakan valid karena nilai rhitung > rtabel atau senilai
0,1660, berlandaskan tabel
1 temuan uji validitas seluruh item pertanyaan dikaitkan dengan faktor Celebrity Endorser, Brand Image, dan Kualitas Produk. Temuan ini menyiratkan
bahwa seluruh item pertanyaan dapat dipakai untuk mengukur
seberapa besar dampak citra merek,
dukungan selebriti, dan kualitas produk pada pilihan konsumen untuk membeli.
Uji Reliabilitias
Alat
studi dapat dianggap dapat diandalkan jika nilai Cronbach alphanya >
0,60. Hasil uji reliabilitas untuk
setiap variabel Endorser
Celeb (X1), Citra Merek (X2), Kualitas Produk (X3), dan Keputusan Pembelian
(Y) adalah:
Tabel
2 : Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Cronbach alpha lebih dari 0,600 yang mempersentasikan
bahwa seluruh variabel dalam kuesioner ini dapat diandalkan, sesuai dengan
temuan uji reliabilitas pada Tabel 2. Jika pengukuran dilakukan kembali pada
keadaan yang sama, maka kuesioner dalam studi ini adalah konsisten.
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Uji normalitas dilaksanakan untuk menetapkan apakah data studi mempunyai distribusi normal. Tes Kolmogorov-Smirnov dipakai. Hasil uji normalitas untuk setiap variabel ditunjukkan di bawah ini:
Tabel
3 : hasil uji normalitas
Tabel 3 di atas menggambarkan bagaimana hasil uji satu
sampel Kolmogrov-Smirnov dari uji normalitas memberikan data asimtotik. Nilai
tersebut kurang dari 0,05 yang ditunjukkan dengan nilai Sig 0,002. Berlandaskan
hasil uji normalitas, nilai residu regresi pada studi ini dapat disimpulkan
tidak berdistribusi normal. Jelas bahwa pola data kuesioner tidak cocok dipakai
dalam studi ini.
Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas dipakai untuk menemukan apakah ada hubungan
antara variabel yang diteliti. Hasil uji multikolinearitas
untuk variabel Celebrity
Endorser (X1), Brand Image (X2), Kualitas Produk (X3), dan Keputusan Pembelian
(Y) adalah sebagai berikut: Nilai toleransi di atas atau lebih
dari 0,10, sedangkan batas faktor inflasi variasi (VIF) di bawah atau di bawah 10:
Tabel
4 : Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel
4 mempersentasikan hasil
uji multikolinearitas jika nilai toleransi lebih dari 0,10; Temuan tersebut meliputi nilai toleransi kualitas produk (0,979), citra merek (0,954), dan celebrity endorser (0,959). Nilai VIF untuk Celebrity Endorser (1,043), Brand Image (1,048), dan
Product Quality (1,021) < 10. Dengan begitu, bisa dinyatakan
bahwa data tersebut tidak mempersentasikan multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tujuan
uji heteroskedastisitas yaitu
untuk menemukan perbedaan varians residual untuk setiap observasi
dalam model regresi. Uji Glejser dipakai untuk menguji heteroskedastisitas
studi. Ini dilaksanakan dengan meregresi seluruh variabel independen terhadap nilai absolut residu
regresi. Jika nilai p
(Sig.) > 0,05 atau jika variabel independen tidak berdampak signifikan pada nilai absolut residu, maka studi tersebut
tidak menunjukkan masalah heteroskedastisitas.
Celebrity Endorser (X1), Citra merek (X2), Kualitas produk (X3), dan keputusan pembelian (Y) adalah hasil uji heteroskedastisitas pada variabel
berikut:
Tabel
5 : Hasil Uji heteroskedastisitas
Tabel 5 hasil uji Glejser mempersentasikan bahwa nilai p
value (sig) Celebrity Endorser yang mempersentasikan gejala heteroskedastisitas
mempunyai nilai p value kurang dari 0,05. Bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda
heteroskedastisitas pada variabel Citra Merek dan Kualitas Produk karena
mempunyai nilai p (sig) > 0,05 pada area tersebut.
Analisis Regresi Berganda
Analisis
data studi ini memakai analisa regresi linier berganda. Persamaan yang dipakai dipakai untuk menentukan
kekuatan keterkaitan antara variabel independen dan dependen:
Y= a+
β1X1+β2X2+β3X3+e
Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan SPSS 29
dan diperoleh hasil. Meliputi:
Tabel 6
: Hasil
Uji Regresi Linier Berganda
Dengan memasukkan temuan koefisien yang tidak terstandarisasi ke dalam model regresi linier berganda, tabel 6 dapat dipakai untuk
membangun persamaan pertama:
Y
= 7,716 + 0,196X1 + 0,270X2
- 0,022X3
+ e
Persamaan regresi di atas dijelaskan berikut:
1.
Nilai
konstanta a 7,716 menunjukkan bahwa variabel pilihan pembelian Y akan memiliki
nilai 7,716 jika variabel Celebrity Endorser (X1), Brand Image (X2), dan
Kualitas Produk (X3) masing-masing memiliki nilai 0.
2.
Variabel
Celebrity Endorser (X1) memiliki koefisien regresi positif senilai 0,196, yang menyatakan bahwa nilai variabel keputusan pembelian akan naik
senilai
0,196 satuan untuk setiap kenaikan satu satuan pada variabel independen lainnya
jika variabel independen lainnya tetap.
3.
Variabel
Citra Merek (X2) mempunyai nilai koefisien regresi positif senilai 0,270, yang menyatakan bahwa nilai variabel keputusan pembelian akan meningkat senilai 0,270 satuan setiap kali variabel independen lainnya
tetap.
4.
Variabel
Kualitas Produk (X3) mempunyai koefisien regresi negatif senilai -0,022. Berlandaskan angka ini, nilai variabel keputusan
pembelian akan menurun senilai -0,022 satuan setiap kali variabel Kualitas Produk (X3)
meningkat satu satuan, dengan asumsi nilai variabel independen lainnya tetap
sama.
Koefisien Determinasi (R2)
Berikut ini pengaruh Celebrity Endorser, citra merek dan kualitas
produk pada keputusan pembelian:
Tabel 7 :
Hasil Uji Koefisien Determinasi
(R2)
Berlandaskan Tabel
7, Analisis Koefisien Determinasi (R2) menemukan nilai R senilai 0,168, atau 16,8%, yang menyatakan bahwa variabel Celebrity
Endorser, Brand Image, dan Product Quality dapat memberikan kontribusi sebesar 16,8% terhadap variabel keputusan pembelian. Faktor-faktor yang tidak terlibat dalam studi ini
memberikan kontribusi sebesar 83,2%.
Uji
Hipotesis
Uji Simultan F
Untuk memastikan apakah faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh gabungan terhadap variabel terikat, lakukan uji F secara simultan. Berikut hasil uji F yang didapatkan:
Tabel 8 :
Hasil Uji F
Hasil
uji kelayakan model ditunjukkan
pada Tabel 8 jika nilai f hitung senilai 10,358 dengan probabilitas senilai 0,000. Model studi dapat dikatakan praktis jika nilai
probabilitasnya < 0,05.
Uji Parsial (Uji t)
Untuk menunjukkan kontribusi relatif setiap variabel independen pada penjelasan variabel dependen, uji t dipakai. Hasil
uji hipotesis dijelaskan dalam Tabel 6 sebagai berikut:
a.
Variabel
Celebrity Endorser (X1)
Signifikansi
t < nilai Sig 0,05 atau
0,005 < 0,05 dan nilai t hitung 2,885 > nilai
t tabel 1,977 maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya ada dampak Celebrity Endorser pada
keputusan pembelian secara signifikan.
b.
Variabel
Citra Merek (X2)
Signifikansi
t < nilai Sig 0,05 atau
0,000 < 0,05 dan nilai t hitung
4,141 > nilai
t tabel 1,977 maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya ada dampak Citra Merek pada keputusan
pembelian
secara signifikan.
c.
Variabel
Kualitas Produk (X3)
Signifikansi
t < nilai Sig 0,05 atau
0,709 > 0,05 dan nilai
t hitung
0,374 < nilai t tabel 1,977 maka bisa dinyatakan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya tidak ada dampak
Kualitas Produk pada keputusan pembelian dan
tidak signifikan.
Pembahasan
Tujuan
dari studi ini ialah untuk
menentukan apakah citra merek, kualitas
produk, dan celebrity endorser berdampak
pada keputusan konsumen untuk membeli barang.
Studi ini dilakukan di sekitar Gresik.. Responden dalam survei ini berjumlah
140 orang dan semuanya merupakan
konsumen produk Azarine. SPSS 29 adalah instrumen tes yang dipakai dalam studi
ini. Survei dalam bentuk survei
dan formulir dipakai untuk mengumpulkan data dari responden.
Pengujian
yang dilakukan dengan SPSS
29 menyatakan bahwa variabel Celebrity Endorser dan Brand Image berdampak pada keputusan pembelian, meskipun variabel Kualitas Produk tidak berdampak.
Berlandaskan hasil pengujian hipotesis, berikut penjelasan yang berlaku untuk masing-masing variabel:
1.
Pengaruh
Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Celebrity Endorser mempunyai nilai t hitung
sebesar 2,885 yang mempersentasikan signifikansi 0,005 < 0,05 dan t hitung senilai 2,885 > t tabel 1,977. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa celebrity endorsement mempunyai pengaruh terhadap pilihan konsumen dalam
membeli barang Azarine. Hal ini mempersentasikan bahwa variabel Celebrity
Endorser dalam studi ini berpotensi mempengaruhi pilihan konsumen dalam membeli
barang Azarine. Hal ini mempersentasikan bahwa konsumen akan semakin penasaran
dalam mempelajari barang Azarine dan lebih yakin dalam memutuskan barang
Azarine mana yang akan dibeli jika semakin banyak celebrity endorser di media
sosial. Menurut studi Nilammadi (2021), celebrity endorser memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan.
2.
Pengaruh
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Citra Merek mempunyai nilai t hitung sebesar
4,141 yang mempersentasikan signifikansi 0,000 < 0,05 dan t hitung sebesar
4,141 > t tabel 1,977. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pilihan
membeli produk Azarine dipengaruhi oleh citra merek. Hal ini mempersentasikan
bahwa variabel Citra Merek pada studi ini berpotensi mempengaruhi pilihan
konsumen dalam membeli barang Azarine. Hal ini mempersentasikan bahwa konsumen
akan lebih cenderung memilih membeli barang Azarine jika mereka memiliki
persepsi yang lebih positif terhadap merek perusahaan. Menurut studi yang dilaksanakan oleh Talopod (2020), citra merek mempunyai dampak
yang signifikan pada pilihan konsumen.
3.
Pengaruh
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Kualitas Produk memiliki tingkat signifikansi 0,709 > 0,05 berlandaskan nilai
t hitung senilai -0,374 yang berarti t hitung sebesar -0,374 < t tabel
1,977. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pilihan membeli barang Azarine
tidak dipengaruhi oleh kualitas produk. Hal ini mempersentasikan bahwa variabel
kualitas produk pada studi ini tidak bisa memberikan dampak pada keputusan konsumen dalam membeli barang Azarine. Hal ini
mempersentasikan bahwa klaim bahwa Azarine dapat mengatasi masalah kulit saya
masih mencerminkan kurangnya kepercayaan responden terhadap kemampuan produk
Azarine dalam mengatasi masalah perawatan kulit pelanggan. Hasil ini mempersentasikan
bahwa, meskipun kualitas produk Azarine luar biasa, pelanggan sebenarnya kurang
puas karena mereka yakin produk merek tersebut tidak dapat mengatasi masalah
kulit secara efektif. Hal ini sesuai dengan studi Supriyadi dkk. (2017) yang mempersentasikan
kurangnya hubungan antara kualitas produk dan pilihan pembelian pelanggan.
Kesimpulan
Kesulitan-kesulitan yang ditemukan dan
dikelompokkan dalam rumusan masalah studi menjadi landasan bagi penarikan
kesimpulan tentang permasalahan dalam studi ini. Studi ini melihat bagaimana
citra merek, kualitas produk, dan celebrity endorser mempengaruhi pilihan
konsumen Gresik dalam membeli barang Azarine. Meneliti dampak dukungan
selebriti, persepsi merek, dan kualitas produk terhadap pilihan membeli barang
azarine. Seluruh partisipan studi adalah pelanggan Gresik yang setidaknya
pernah membeli produk Azarine setidaknya sekali. Studi ini memiliki 140
responden sebagai sampelnya.
Hipotesis pertama yang menunjukan bahwa
celebrity endorser produk Azarine dengan indikator pengetahuan celebrity
endorser diketahui mampu meningkatkan keputusan pembelian produk Azarine
diterima oleh pengaruh variabel Celebrity Endorser (X1) pada variabel
keputusan pembelian ( Y) untuk produk Azarine.
Hipotesis kedua yang menyatakan Citra
Merek dengan indikator kekuatan atau keunggulan menawarkan harga yang
terjangkau kepada pelanggan diketahui mampu meningkatkan keputusan pembelian
produk Azarine, diterima hubungan antara variabel Citra Merek (X2) dengan
keputusan pembelian. variabel (Y) untuk produk Azarine.
Hipotesis ketiga yang menyatakan
Kualitas Produk dengan indikator kesesuaian spesifikasi diketahui tidak mampu
meningkatkan keputusan pembelian produk Azarine ditolak karena variabel
Kualitas Produk (X3) tidak berdampak pada variabel keputusan pembelian (Y) untuk Produk
Azarin.
Hasil uji kelayakan model secara
simultan terlihat jika nilai f hitung senilai 10,358 dengan
probabilitas senilai 0,000. Model studi dapat dinyatakan
praktis jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05.
Peneliti selanjutnya
bisa melakukan studi lebih lanjut pada produk sejenis seperti Emina, The
Originote, Scarlett Whitening, dan sebagainya. Studi dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan unsur-unsur lain seperti penawaran khusus, biaya, masukan
pelanggan, dan sebagainya yang mungkin mempengaruhi pilihan konsumen untuk
membeli. Perusahaan dapat meningkatkan penjualan di platform mereka dengan
mengambil langkah cerdas dengan basis studi yang lebih menyeluruh. Secara
keseluruhan, penulis berargumen bahwa barang-barang Azarine dapat bersaing
dengan pesaing dan bahkan mengungguli mereka dalam situasi tertentu. Faktor
Celebrity Endorser, citra merek, dan kualitas produk merupakan strategi utama
yang tepat untuk produk kecantikan, menurut temuan studi secara keseluruhan.
Strategi-strategi ini perlu lebih ditingkatkan karena tuntutan pasar kecantikan
selalu berubah
DAFTAR
PUSTAKA
Cicilia G., Tumbuan, W. J. F. .,
& Loindong, S. S. . (2022). Analisis Pengaruh Celebirty Endorsement, Beauty
Vlogger dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Skincare Lokal
Somethinc. Jurnal EMBA, 10(4), 770779.
Evita, N., & Farochi, C. (2017).
Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Bakso
Boedjangan Cabang Burangrang Bandung Tahun 2017). Eproceedings of Applied
Science, 3(2).
Fatmaningrum, S. R., Susanto, S.,
& Fadhilah, M. (2020). Pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap
keputusan pembelian minuman Frestea. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi (MEA), 4(1), 176188.
Gunawan, F. S. A. C. (2017). Pengaruh
Bauran Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik
Maybelline Di Kota Padang. Https://osf.io/preprints/inarxiv/npjqh/
Hakim, R. T., & Susilowati, C.
(2013). Pengaruh persepsi iklan, kesadaran merek, citra merek terhadap sikap
pada merek dan keputusan pembelian (studi pada produk pestisida merek
sidamethrin 50 EC). Jurnal Aplikasi Manajemen, 11(4), 537546.
Herawati, H., & Putra, A. S.
(2023). Pengaruh Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
Azarine Cosmetic. Journal on Education, 5(2), 41704178. Https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1115
Irawan, I. A. (2021). Pengaruh
kualitas produk, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian kopi pada
aplikasi online dimasa pandemi covid-19. KELOLA: Jurnal Ilmiah Manajemen,
7(1), 916.
Iroh Magfiroh, R. (2022). Pengaruh
Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan. Ikraith-Ekonomika, 5(3),
215224.
Irvanti, L. D. (2019). Pengaruh
Celebrity Endorser, Kewajaran Harga, Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Handphone
Oppo Smartphone Di Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951952.
Jamaludin, A., Arifin, Z., &
Hidayat, K. (2015). Pengaruh promosi online dan persepsi harga terhadap
keputusan pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis, 21(1).
Kinanti, S., & SAPUTRA, A.
(2023). Pengaruh Celebrity Endorser Brand Image dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Scarlett Whitening di Kota Batam. Eco-Buss, 5(3),
880893. Https://doi.org/10.32877/eb.v5i3.635
Lantara, A. A. M. O., &
Pramudana, K. A. S. (2020). Peran Sikap Memediasi Pengaruh Brand Trust
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Udayana University.
Lestari, A. T., & Iskandar, K.
(2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Konsumen Bank BTN Cabang Tegal. Journal of Economic and Management (JECMA),
2(1), 19. Https://doi.org/10.46772/jecma.v2i1.513
Meilina, A. (2014). Analisis pengaruh
celebrity endorsement dan brand image terhadap keputusan pembelian pada produk
scarlett whitening. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12),
72507257. Https://doi.org/10.1128/AAC.03728-14
Nilammadi, W. O. M. (2021). Hubungan
Celebrity Endorsement Terhadap Keputusan Pembelian Pada Shopee Dan Tokopedia. Jurnal
Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen, 5(1).
Nurfauzi, Y., Taime, H., Hanafiah,
H., Yusuf, M., & Asir, M. (2023). Literature Review: Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Kualitas Produk dan Harga Kompetitif. Management
Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 4(1), 183188.
Purnama, kendy maharijaya, & semuel, Prof. Dr, H.
(2018). Pengaruh Celebrity Endorsement Credibility Terhadap Consumer Based
Brand Equity Dan Brand Credibility Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Pengiriman Logistic J&T Express. Jurnal Strategi Pemasaran, 5(2),
18.
Saragih, MM., B. (2018). Pengaruh
Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen
Bisnis Krisnadwipayana, 6(3), 2633. Https://doi.org/10.35137/jmbk.v6i3.220
Sumpu, N., Tumbel, A. L., Manajemen,
J., Sam, U., & Manado, R. (2018). Analisis Pengaruh Citra Merek Dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung (Studi Pada
Mahasiswa Universitas Samratulangi Manado Angkatan 2016 ). Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(4),
25282537.
Supriyadi, S., Wiyani, W., &
Nugraha, G. I. K. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 4(1). Https://doi.org/10.26905/jbm.v4i1.1714
Syarifah, I. (2022). Pengaruh Soft
Selling dalam Media Sosial Instagram dan Celebrity Endorse Terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen, 6(1).
Talopod, R. V., Tampi, J. R. E.,
& Mukuan, D. D. S. (2020). Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Skincare dan Kosmetik the Body Shop Manado Town Square. Productivity, 1(3),
251255.
Wulandari, R. D., & Iskandar, D.
A. (2018). Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian pada produk kosmetik. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB)
Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 1118.
Yuniarti, Y. (2016). Pengaruh
Kualitas Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Fashion Secara Online. Jurnal Studi Universitas Jambi: Seri Humaniora, 18(1),
139690.
Yunus, F. M. (2021). Pengaruh
Kualitas Produk, Celebrity Endorser Dan Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian Skin Care Pada Klinik Kecantikan Ms Glow Bekasi. Sekolah Tingi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI).
Zulaika, isnaini saroh. (2023). Pengaruh social
media advertising, online customer review, dan lifestyle terhadap keputusan
pembelian produk azarine pada mahasiswa uin raden mas said surakarta. 114.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/