PENGARUH PENGGUNAAN
MOBILE BANKING DANKINERJA PELAYANAN TERHADAP CUSTOMER RETENTION MELALUI KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI
PADA BANK BSI KCP BELOPA KAB. LUWU)
Hafsah Umar1, Sudirman2, Marwah Dwi Cahyani3
UIN Alauddin
Makassar, Indonesia
hafsah.umar@uin-alauddin.ac.id, yudih65@yahoo.co.id, marwah.dwicahyani@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Untuk pengaruh
penggunaan mobile banking terhadap kepuasan nasabah; Pengaruh kinerja pelayanan terhadap kepuasan; Pengaruh penggunaan
mobile banking terhadap upaya customer retention; Pengaruh
kinerja pelayanan terhadap upaya customer retention; Pengaruh kepuasan
terhadap customer retention; Pengaruh penggunaan
mobile banking terhadap customer retention melalui kepuasan; Pengaruh kinerja pelayanan terhadap customer retention melalui
kepuasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan penggunakan pengujian dengan SPSS Versi 25. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Populasi
dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan BSI Mobile dengan pengambilan sampel menggunakan tekhnik
Simple Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan mobile
banking berpengaruh terhadap kepuasan,
kinerja pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan, penggunaan mobile banking tidak berpengaruh terhadap customer retention, kinerja pelayanan tidak berpengaruh terhadap
customer retention, penggunaan mobile banking berpengaruh terhadap customer retention melalui
kepuasan; Kinerja pelayanan
berpengaruh terhadap customer retention melalui kepuasan.
Kata
kunci: mobile banking; kinerja
pelayanan; kepuasan; dan customer
retention.
Abstract
This study aims to determine the effect of
the use of mobile banking on customer satisfaction; Effect of service
performance on satisfaction; Effect of using mobile banking on customer
retention efforts; The influence of service performance on customer retention
efforts; The effect of satisfaction on customer retention; Effect of using
mobile banking on customer retention through satisfaction; The effect of
service performance on customer retention through satisfaction. This research
is a quantitative study using tests with SPSS Version 25. The data used in this
study are secondary data and primary data. The population in this study are
customers who use BSI Mobile by taking samples using the Simple Random Sampling
technique. The results of this study indicate that the use of mobile banking
has an effect on satisfaction, service performance has an effect on
satisfaction, the use of mobile banking has no effect on customer retention,
service performance has no effect on customer retention, the use of mobile banking
has an effect on customer retention through satisfaction; Service performance
influences customer retention through satisfaction.
Keywords: mobile
banking; service performance; satisfaction; and customer retention.
Pendahuluan
Aktivitas lembaga perbankan Syariah di
Indonesia diawali dengan kehadiran bank muamalat yang menjadi penggagas bank
Syariah dalam menerapkan sistem Islamic Bank di tengah eksistensi bank
konvensional (Trimulato,
2021). Perkembangan
bank Syariah dipicu oleh situasi dimana saat itu bank konvensional tidak
memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi dinamika tantangan perekonomian
khususnya pada saat terjadinya krisis moneter. Pada saat bank konvensional
banyak yang tutup, sementara bank Syariah tetap bisa bertahan. Memperhatikan bank
Syariah dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian yang cukup kokoh
mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank Syariah mulai tumbuh.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, perkembangan bank Syariah
dari waktu kewaktu terus tumbuh dan berkembang. Dengan berkembangnya bank
Syariah maka kuantitas atau jumlah nasabah yang menggunakan jasa bank Syariah juga
mengalami peningkatan.
Berdasarkan
data dari statistik perbankan Syariah,(Keuangan, 2016) jumlah nasabah Syariah di Indonesia dalam
5 tahun terakhir. Diperoleh data pada tahun 2017 sejumlah 17.955.556 nasabah, pada
tahun 2018 mengalami peningkatan yang siginifikan 24.334.556
nasabah, sedangakan pada tahun 2019 sejumlah 27.015.606 nasabah, 2020 sejumlah 30.537.385,
dan dapat dilihat pada tahun 2021 sejumlah 35.145.095 nasabah. Dapat disimpulkan bahwa jumlah nasabah bank Syariah di
Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Peningkatan jumlah nasabah ditentukan oleh kualitas produk dan
layanan yang dikehendaki nasabah, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas
utama bagi bank. Untuk kepuasan nasabah terhadap layanan, ada dua hal pokok
yang saling berkaitan erat yaitu harapan nasabah terhadap kualitas layanan (expected
quality) dan persepsi nasabah terhadap kualitas layanan (perceived
quality) (Hidayat, 2009).
Bank Syariah
Indonesia melalui webnya
bsimobile.co.id dari E-Awarding 18th Infobank Banking Service Excellence Award
2021. Dimana, meraih The Best Sharia Bank in
Service Excellence 2021, Golden Trophy untuk Best Overall Performance, Rank 1
untuk Security Personnel, Rank 1 untuk Customer Service dan Rank 2 untuk Over
All Walk In Channel. Selain dari pada itu, jumlah pengguna BSI Mobile mencapai
lebih dari 2 juta user dan transaksi BSI Mobile meningkat signifikan sebesar 73,78% secara tahunan (YoY). Targetnya, pembukaan rekening online melalui BSI Mobile
meningkat menjadi sebanyak 3.000 NoA per hari. Bank Syariah Indonesia siap memberikan
akses yang seluas-luasnya
bagi masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip Syariah melalui lebih dari 1.200 outlet dan lebih dari
1.700 ATM. Namun, nyatanya dengan penggunaan mobile banking mengalami peningkatan mencapai 4,07 Juta user dan naik sebesar
81%. Selain itu, saat ini profil nasabah Bank BSI mencapai 97% telah menggunakan e-channel dalam melakukan transaksi aktivitas perbankan. Ditinjau pada per Juni 2022 telah mencapai 117,72 juta transaksi dan telah berkontribusi dalam memberikan fee based income sebanyak
Rp. 119 Milyar.
Berdasarkan
peraturan OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) Nomor 12
/pojk.03/2018 Pasal 2 Penyelenggaraan tentang penyelenggaraan layanan perbankan Mobile oleh
bank umum bahwa layanan perbankan digital merupakan salah satu upaya Bank dalam rangka berperan aktif untuk memperluas akses keuangan masyarakat. Pemanfaatan perkembangan teknologi
informasi secara lebih optimal merupakan syarat dalam mendukung inovasi layanan
bank (Tarigan
& Paulus, 2019). Inovasi
layanan dan penyelenggaraan strategi dalam penggunaan tekhnologi informasi
mendorong perbankan untuk memasuki era layanan perbankan digital. layanan ini
bertujuan untuk meningkatkan efisien kegiatan operasioanl dan mutu pelayanan
bank kepada nasabahnya.
Sebagaimana firman
Allah SWT pada Q.S An- Nahl: 90, yakni:
اِنَّ
اللّٰهَ
يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ
وَالْاِحْسَانِ
وَاِيْتَاۤئِ
ذِى
الْقُرْبٰى
وَيَنْهٰى
عَنِ
الْفَحْشَاۤءِ
وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
Terjemahan: Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan)
perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Sa'id
ibnu Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya
Allah menyuruh (kalian) berbuat adil dan berbuat kebajikan. (An-Nahl: 90),
hingga akhir ayat. Bahwa tiada suatu akhlak baik pun yang dahulu dilakukan oleh
orang-orang Jahiliah dan mereka memandangnya sebagai perbuatan yang baik,
melainkan Allah ﷻ menganjurkannya. Dan tiada suatu akhlak buruk pun yang dahulu
mereka pandang sebagai suatu keaiban di antara sesama mereka melainkan Allah
melarangnya. Yang paling diprioritaskan ialah, sesungguhnya Allah melarang
akhlak yang buruk dan yang tercela. Karena itulah menurut kami di dalam sebuah
hadis disebutkan: Sesungguhnya Allah menyukai akhlak-akhlak yang tinggi dan
benci terhadap akhlak-akhlak yang rendah (Katsir,
2004).
Berdasarkan ayat tersebut sangat pentignya memerhatikan
akhlak dalam memberikan sebuah pelayanan yang berkualitas,
memberikan yang baik, dan bukan yang buruk (Btr,
2022). Menjelaskan bahwa
pelayanan yang berkualitas bukan hanya mengantar atau melayani melainkan juga
mengerti, memahami, dan merasakan. Dengan demikian maka penyampaian akan sampai
pada heart share dan memperkokoh posisi di dalam mind share konsumen. Adanya
kedua unsur tersebut, tentu loyalitas konsumen semakin kokoh pula. Persaingan
yang ketat mengharuskan bank
berlomba-loba untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap nasabah, baik secara
kualitas melalui
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan atau
(customer satisfaction) maupun
secara kuantitas yaitu dengan menambah jenis produk yang dianggap akan secara
keinginan nasabahnya.
Kinerja
Pelayanan dipandang sebagai salah satu alat dalam mencapai keunggulan kualitas
pelayanan yang kompetitif, karena kualitas pelayanan merupakan salah satu
faktor utama dalam penentuan bagi
nasabah dalam memilih produk dan jasa pada perbankan. Dalam bidang perbankan, tolak ukur keunggulan dalam persaingan ditinjau dari bentuk
pelayanannya (Subagja
& Susanto, 2019). Apabila
kualitas pelayanan yang diberikan baik, maka nasabah akan memperoleh
rasa kepuasan
atas produk/jasa yang diberikan. Kualitas suatu pelayanan bank dapat dilihat dari service excellent
bank yang merupakan pelayanan prima
yang di tawarkan kepada pelanggan internal ataupun eksternal perusahaan
berdasarkan standar dan prosedur pelayanan.
Nasabah
yang setia merupakan nasabah yang memiliki rasa puas terhadap suatu produk tertentu sehingga menimbulkan sikap antusiasme untuk kembali
menggunakan produk dan memperkenalkan produk kepada mereka yang dikenal. Pada tahap selanjutnya pelanggan yang loyal akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk lain pada produsen yang sama (Al-Gifahry,
2022). Sehingga dalam hal ini dengan
kesetiaan nasabah yang melakukan kembali pembelian sejalan dengan definisi Customer Retention. Customer Retention merupakan suatu
proses yang membuat pelanggan setia atau bersikap loyal terhadap produk yang
dikeluarkan perusahaan tertentu baik itu berupa barang maupun jasa sehingga
pelanggan tertarik untuk melakukan pembelian ulang atau menggunakan jasanya
kembali (Agung,
2016). Peningkatan
kualitas pelayanan yang dtinjau dari segi
kepuasan nasabah pada suatu bank dan membangun kesetiaan
nasabah menjadi sebuah upaya dalam
peningkatan Customer
Retention. Kepuasan nasabah merupakan tingkat
perasaan pelanggan setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan
harapannya. Seorang nasabah, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu
yang lama.
Melalui
latar belakang tersebut, penulis ingin mengulas lebih dalam mengenai Layanan
Mobile banking yang berlandaskan hukum yang berlaku berdasarkan berdasarkan
Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor 12/pojk.03/2018 Pasal 2 terkait dengan layanan banking dan
kinerja pelayanan pada bank. Adanya Peraturan OJK ini diharapkan bank dapat menjadi
penyelenggaraan layanan
perbankan digital
serta selalu mengedepankan kepuasan nasabah dalam meningkatan
Customer Retention. Oleh
karena itu, dalam
penyusunan proposal ini penulis memilih judul “Pengaruh Penggunaan Mobile Banking
dan Kinerja Pelayanan terhadap Customer Retention melalui
Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening Pada
Bank BSI KCP Belopa Kab. Luwu”
Metode
Penelitian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif yang disebut juga dengan metode konfirmatif karena metode
ini biasanya digunakan untuk pembuktian atau
konfirmatif. Penelitian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif yang disebut juga dengan metode konfirmatif karena metode
ini biasanya digunakan untuk pembuktian atau
konfirmatif. Yang dimana peneliti melakukan penyebaran angket sehingga
dari hasil
perhitungan angket bisa ambil pembuktian atau konfirmasi (Suryani, 2015). Metode kuantitatif merupakan suatu proses untuk menentukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menentukan keterangan yang menekan pada pengujian teori (Caroline, 2019) melalui
pengukuran variabel- variabel dalam penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang
menggunakan Mobile Banking Bank
BSI dnegan tekhnik pengambilan sampel dalam pengambilan sampel menggunakan Simple Random
Sampling. Dengan cara penentuan sampel Jumlah Sampel
= Jumlah indikator x 5 = 16 x 5 = 80. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel minimum menggunakan 80 sampel.
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
dilakukan dengan cara menyebar kuesioner secara langsung/online kepada nasabah serta Data sekunder
yang didapat dalam penelitian ini terdiri atas laporan-laporan, dokumen dan
data kearsipan, serta buku dan jurnal.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengajukan pertanyaan dengan menyediakan alternatif
jawaban kepada responden. Angket ini menggunakan skala likert yaitu skala yang
digunakan oleh para peneliti untuk mengukur persepsi atau sikap seseorang.
Hasil dan Pembahasan
Uji
Normalitas
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov test Persamaan I
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
80 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
0.0000000 |
Std. Deviation |
1.15761985 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
0.109 |
Positive |
0.052 |
|
Negative |
-0.109 |
|
Test Statistic |
0.109 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.020c |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov test
Persamaan II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
80 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
0.0000000 |
Std. Deviation |
0.94707548 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
0.073 |
Positive |
0.073 |
|
Negative |
-0.043 |
|
Test Statistic |
0.073 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is
Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance
Correction. |
||
d. This is a lower bound
of the true significance. |
Berdasarkan uji statsitik
sederhana diatas dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan nilai kolmogorov smirnov, dari tabel 4.2.6 dapat dilihat
signifikansi nilai kolmogorov smirnov sebesar 0.020 > 0,5 dan pada tabel
4.2.7 dapat dilihat signifikansi nilai Kolmogorov
Smirnov sebesar 0,200 > 0,5 hal tersebut menunjukkan
data terdistribusi normal.
Uji
Multikolonieritas
Tabel 3 Hasil uji multikolonieritas
Persamaan I
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
1.784 |
1.130 |
|
1.579 |
0.118 |
|
|
Mobile Banking |
0.201 |
0.060 |
0.341 |
3.375 |
0.001 |
0.526 |
1.901 |
|
Kinerja Pelayanan |
0.326 |
0.067 |
0.490 |
4.849 |
0.000 |
0.526 |
1.901 |
|
a. Dependent Variable:
Kepuasan |
Tabel 4 Hasil uji multikolonieritas
Persamaan II
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-0.013 |
0.945 |
|
-0.014 |
0.989 |
|
|
Mobile Banking |
0.078 |
0.053 |
0.125 |
1.472 |
0.145 |
0.458 |
2.182 |
|
Kinerja Pelayanan |
0.130 |
0.063 |
0.187 |
2.060 |
0.043 |
0.403 |
2.481 |
|
Kepuasan |
0.655 |
0.094 |
0.625 |
6.983 |
0.000 |
0.414 |
2.418 |
|
a. Dependent Variable: Customer Retention |
Berdasarkan pada tabel
4 hasil uji multikolonieritas
persamaan I dapat dilihat bahwa nilai
tolerance pada varibel mobile banking sebesar 0,526 > 0,1 dan VIF sebesar
1,901 <10 yang menunukkan bahwa
pada variabel mobile banking tidak
terjadi masalah multikolonieritas. Pada variabel kinerja pelayanan sebesar 0,526 > 0,1 dan VIF sebesar
1,901 < 10 yang menunjukkan bahwa
pada variabel kinerja pelayanan tidak terjadi multikolonieritas.
Berdasarkan tabel
5 hasil uji multikolonieritas
persamaan II dilihat bahwa nilai tolerance pada variabel mobile banking 0,458 > 0,1 dan VIF sebesar 2,182 < 10 yang menujukkan
bahwa pada variabel mobile
banking tidak terjadi multikolonieritas. Pada varibel kinerja pelayanan sebesar 0,043 > 0,1 dan VIF 2,481 > 10 yang menunjukkan bahwa pada variabel mobile banking tidak terjadi multikolonieritas. Pada variabel kepuasan nilai tolerance sebesar0,414 > 0,1 dan VIF sebesar 2,418 > 10 yang menunjukkan
bahwa pada variabel kepuasan tidak terjadi multikolonieritas.
Uji
linearitas
Tabel 5 Hasil Uji Linearitas antara customer retention dengan mobile banking
Persamaan I
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Kepuasan * Mobile Banking |
Between Groups |
(Combined) |
189.307 |
10 |
18.931 |
19.600 |
0.000 |
Linearity |
117.760 |
1 |
117.760 |
121.925 |
0.000 |
||
Deviation from Linearity |
71.547 |
9 |
7.950 |
8.231 |
0.000 |
||
Within Groups |
66.643 |
69 |
0.966 |
|
|
||
Total |
255.950 |
79 |
|
|
|
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa
hasil uji linearitas untuk kepuasan dengan mobile banking pada penelitian ini diperoleh
nilai Deviation from Linearity F (8,231) > 0,005 (0,000). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kepuasan dengan mobile banking terdapat hubungan yang linear secara signifikan.
Tabel 6 Hasil Uji Linearitas antara customer retention dengan kinerja pelayanan
Persamaan I
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Kepuasan * Kinerja Pelayanan |
Between Groups |
(Combined) |
177.448 |
8 |
22.181 |
20.061 |
0.000 |
Linearity |
134.423 |
1 |
134.423 |
121.577 |
0.000 |
||
Deviation from Linearity |
43.025 |
7 |
6.146 |
5.559 |
0.000 |
||
Within Groups |
78.502 |
71 |
1.106 |
|
|
||
Total |
255.950 |
79 |
|
|
|
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa
hasil uji linearitas untuk kepuasan dengan kinerja pelayanan pada penelitian ini diperoleh nilai
Deviation from Linearity F (5,559)
> 0,005 (0,000). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kepuasan dengan kinerja
pelayanan terdapat hubungan yang linear secara signifikan.
Tabel 7 Hasil Uji Linearitas antara customer retention dengan mobile banking
Persamaan II
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Customer Retention * Mobile
Banking |
Between Groups |
(Combined) |
183.976 |
10 |
18.398 |
13.010 |
0.000 |
Linearity |
129.243 |
1 |
129.243 |
91.395 |
0.000 |
||
Deviation from Linearity |
54.734 |
9 |
6.082 |
4.301 |
0.000 |
||
Within Groups |
97.574 |
69 |
1.414 |
|
|
||
Total |
281.550 |
79 |
|
|
|
Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa
hasil uji linearitas untuk customer
retention dengan mobile banking pada penelitian ini diperoleh
nilaDeviation from Linearityi F sebesar 7 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel mobile banking dengan customer
retention terdapat hubungan
yang linear secara signifikan
antara.
Tabel 8 Hasil Uji Linearitas antara customer retention dengan kinerja pelayanan
Persamaan II
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Customer Retention * Kinerja Pelayanan |
Between Groups |
(Combined) |
181.273 |
8 |
22.659 |
16.044 |
0.000 |
Linearity |
148.278 |
1 |
148.278 |
104.986 |
0.000 |
||
Deviation from Linearity |
32.995 |
7 |
4.714 |
3.337 |
0.004 |
||
Within Groups |
100.277 |
71 |
1.412 |
|
|
||
Total |
281.550 |
79 |
|
|
|
Berdasarkan tabel 8 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji linearitas
untuk customer retention dengan kinerja pelayanan pada penelitian ini diperoleh
nilai Deviation from Linearity F (3,337) > 0,005 (0,004). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel mobile banking dengan customer
retention terdapat hubungan
yang linear secara signifikan.
Tabel 9 Hasil Uji Linearitas antara customer retention dengan mobile banking
Persamaan I
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Customer Retention * Kepuasan |
Between Groups |
(Combined) |
211.991 |
5 |
42.398 |
45.105 |
0.000 |
Linearity |
201.058 |
1 |
201.058 |
213.896 |
0.000 |
||
Deviation from Linearity |
10.933 |
4 |
2.733 |
2.908 |
0.027 |
||
Within Groups |
69.559 |
74 |
0.940 |
|
|
||
Total |
281.550 |
79 |
|
|
|
Berdasarkan tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji linearitas
untuk customer retention dengan kepuasan pada penelitian ini diperoleh nilai
Deviation from Linearity F (2,908)
> 0,005 (0,027). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel mobile banking dengan customer
retention terdapat hubungan
yang linear secara signifikan.
Uji
Uji Koofisien
Determinasi (Adjusted R Square)
Tabel 10
Hasil Koofisien Determinasi
Persamaan I
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.766a |
0.586 |
0.576 |
1.173 |
a. Predictors: (Constant),
Kinerja Pelayanan, Mobile Banking |
||||
b. Dependent Variable:
Kepuasan |
Berdasarkan tabel 10 besaran
angka koefisien determinasi (R2) adalah 0,586 atau sama dengan
58,6%. Angka tersebut mengandung
arti bahwa mobile banking berengaruh
terhadap kepuasan sebesar
58,6%. Sedangkan sisanya
(100%-58,6% = 41,4%) dipengaruhi oleh varibael lain diluar model regresi ini.
Tabel 11 Hasil Koofisien Determinasi
Persamaan II
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.865a |
0.748 |
0.738 |
0.966 |
a. Predictors: (Constant),
Kepuasan , Mobile Banking, Kinerja Pelayanan |
||||
b. Dependent Variable: Customer
Retention |
Berdasarkan tabel 11 besaran
angka koofisien determinasi (R2) sebesar 0,748 atau sama dengan
74,8%. Angka tersebutu mengandung
arti bahwa mobile banking, kinerja
pelayanan dan kepuasan berpengaruh terhadap customer retention sebesar
74,8%. Sedangkan sisaya
(100%-74,5% = 25,5 %) dipengaruhi oleh variabel lain diluar mode regresi ini.
Hasil Uji Koefisien Regresi
Parsial/Individu (Uji T) dan Hasil Uji Analisis Jalur
Uji Koefisien
Regresi Parsial/ Individu (Uji T) Persamaan I
Tabel 12 Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial/Individu (Uji T)
Persamaan I
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.784 |
1.130 |
|
1.579 |
0.118 |
Mobile Banking |
0.201 |
0.060 |
0.341 |
3.375 |
0.001 |
|
Kinerja Pelayanan |
0.326 |
0.067 |
0.490 |
4.849 |
0.000 |
|
a. Dependent Variable: Kepuasan |
Berdasarkan hasil uji t pengaruh variabel mobile
banking terhadap kepuasan yang tersaji pada tabel 12 diperoleh thitung sebesar 3.375 >
dari ttabel 1,664 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 (<ɑ = 0,05), maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya mobile banking independen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.
Berdasarkan Hasil uji t pengaruh variabel
mobile banking terhadap kepuasan yang tersaji pada tabel 12 diperoleh thitung sebesar 4.849 >
dari ttabel 1,664 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 (<ɑ = 0,05), maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya kinerja pelayanan independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan.
Hasil Uji Analisis Jalur (Struktur
Jalur I)
Berdasarkan tabel 12 maka dapat disusun
dengan model persamaan
sebagai berikut:
Z = PZX1 + PZX2 + e1
Z = 0,341X1
+ 0,490X2 + 0, 643428
Dari persamaan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa:
Nilai Standardized coefisien -beta mobile banking terhadap kepuasan sebesar 0,3411 yang mengkonfirmasi nilai ttabel sebesar
3,375 dengan signifikansi
0,001 yang berarti mobile banking terdapat pengaruh terhadap kepuasan. Nilai
Standardized coefisien -beta kinerja pelayanan terhadap kepuasan sebesar 0,490 yang mengkonfirmasi nilai ttabel sebesar
4,489 dengan signifikansi
0,000 yang berarti kinerja pelayanan
terdapat pengaruh terhadap kepuasan. Tabel 4.3.6 hasil kofisien determinasi, dapat angka R2 sebesar 0,586, sehingga nilai dari e1:
El =
=
= 0, 643428
Uji Koefisien Regresi
Parsial/ Individu (Uji T) Persamaan II
Tabel 13 Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial/Individu (Uji T)
(Uji) Persamaan II
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-0.013 |
0.945 |
|
-0.014 |
0.989 |
Mobile Banking |
0.078 |
0.053 |
0.125 |
1.472 |
0.145 |
|
Kinerja Pelayanan |
0.130 |
0.063 |
0.187 |
2.060 |
0.043 |
|
Kepuasan |
0.655 |
0.094 |
0.625 |
6.983 |
0.000 |
|
a. Dependent Variable:
Customer Retention |
Berdasarkan Hasil uji t pengaruh variabel mobile banking
terhadap customer retention yang tersaji pada tabel 13 diperoleh thitung sebesar 1,472 <
dari ttabel 1,664 dan nilai signifikansi sebesar 0,145. Nilai
signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 (>ɑ = 0,05), maka H0
diterima dan H1 ditolak artinya mobile banking tidak berpengaruh
terhadap customer retention.
Berdasarkan Hasil uji t pengaruh variabel
kinerja pelayanan terhadap customer retention yang tersaji pada tabel 13 diperoleh thitung sebesar 2,060 >
dari ttabel 1,664 dan nilai signifikansi sebesar 0,043. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 (<ɑ = 0,05), maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel kinerja pelayanan independen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention.
Berdasarkan Hasil uji t pengaruh variabel
kepuasan terhadap customer retention yang tersaji pada tabel 13 diperoleh thitung sebesar 6.983 >
dari ttabel 1,664 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 (<ɑ = 0,05), maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya kepuasan independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap customer retention.
Hasil
Uji Analisi Jalur (Struktur
Jalur II)
Berdasarkan tabel 13 maka dapat disusun
dengan model persamaan
sebagai berikut:
Y =
PYX1 + PYX2 + PYZ + e1
Y = 0,125X1 + 0,187X2+
0,625Z+ 0,724568
Dari persamaan diatas, maka dapat dijelaskan bahwa:
Nilai Standardized coefisien -beta mobile banking terhadap customer
retention sebesar 0,125 yang mengkonfirmasi
nilai ttabel
sebesar 1,472 dengan signifikansi 0,145 yang berarti variabel
mobile banking tidak berpengaruh
terhadap customer retention. Nilai Standardized coefisien
-beta kinerja pelayanan terhadap customer
retention sebesar 0,187 yang mengkonfirmasi nilai ttabel sebesar 2,060
dengan signifikansi 0,043 yang berarti variabel kinerja pelayanan tidak
berpengaruh terhadap customer
retention. Nilai Standardized coefisien -beta kepuasan terhadap customer retention sebesar 0,625 yang mengkonfirmasi nilai ttabel sebesar 6,983
dengan signifikansi
0,000 yang berarti variabel kepuasan berpengaruh terhadap kepuasan.
Tabel 4.3.7 hasil kofisien determinasi memperoleh angka R2 sebesar 0,748 sehingga nilai dari e1:
e2 =
=
= 0,724568
Gambar 1
Model Analisis Jalur
Berdasarkan gambar
diatas maka dapat dijelaskan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel mobile banking dan kinerja pelayanan terhadap
customer retention melalui kepuasan.
Analisis Pengaruh Mobile
Banking (X1) terhadap
Customer retention (Y) melalui Kepuasan (Z)
Berdasarkan Gambar 1 hasil pengaruh langsung yang diberikan
X1 terhadap Y sebesar 0,125. Sedangkan pengaruh tidak langsung mobile banking melalui kepuasan adalah Perkalian antara nilai
beta mobile banking terhadap customer
retention dengan nilai beta customer
retention terhadap kepuasan yaitu: 0,125 x 0,625= 0,078. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah dengan
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,125
+ 0,078 = 0,203. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh hasil nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak
langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 terhadap
Y berpengaruh signifikan melalui Z.
Analisis Pengaruh Kinerja
Pelayanan (X2) terhadap
Customer Retention (Y) melalui Kepuasaan (Z)
Berdasarkan Gambar 1 hasil pengaruh langsung yang
diberikan X2 terhadap Y sebesar
0,187. Sedangkan pengaruh tidak langsung kinerja
pelayanan melalui kepuasan adalah Perkalian antara nilai beta kinerja pelayanan
terhadap customer retention dengan nilai beta customer retention terhadap kepuasan yaitu: 0,187 x 0,625
= 0,116. Maka pengaruh total yang diberikan X2 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah dengan
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,187 + 0,116 = 0,303. Berdasarkan hasil perhitungan
diatas diperoleh hasil nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak
langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 terhadap
Y berpengaruh signifikan melalui Z.
Tabel 15
Koefisien Jalur Pengauh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Total Pengaruh Mobile Banking, Kinerja
Pelayanan, Kepuasan dan Customer Retention.
Variabel |
Pengaruh Langsung |
Pengaruh Tidak
Langsung (melalui
variabel kepuasan) |
Total |
X1 ke Z |
0,341 |
0 |
0,341 |
X2 ke Z |
0,490 |
0 |
0,490 |
X1 ke Y |
0,125 |
0 |
0,125 |
X2 keY |
0,187 |
0 |
0,187 |
Z keY |
0,625 |
0 |
0,625 |
X1 melalui
Z terhadap Y |
0,125 |
0,078 |
0,203 |
X2 melalui
Z terhadap Y |
0,187 |
0,116 |
0,303 |
Berdasarkan tabel
15 telah menunjukkan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan langsung dan tidak langsung dari variabel
mobile banking, kinerja pelayanan
terhadap customer retention melalui kepuasan. Hubungan langsung dari variabel
endogen dan eksogen ditunjukkan
oleh jaur hubungan antar variabel mobile banking
terhadap customer retention melalui kepuasan dengan total
pengaruh sebesar 0,203 yang
merupakan hasil penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Hubungan antar variabel kinerja terhadap customer retention melalui
kepuasan dengan total pengaruh sebesar 0,303 yang merupakan hasil penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
a)
Pengaruh
Mobile
Banking terhadap
Kepuasan
Berdasarkan tabel 12 hasil pengukuran uji T
diperoleh standardized coeffiscienrs beta sebesar 0,341 yang mengkonfirmasi
nilai ttabel 3,375 > thitung 1,664 dengan signifikansi
0,001 < 0,005. Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan
ataupun penurunan satuan variabel Mobile Banking berpengaruh terhadap variabel Kepuasan.
Maka Maka H0 di tolak dan H1 diterima artinya mobile banking berpengaruh
positif terhadap kepuasan.
Berdasarkan output analisis menujukkan bahwa mobile banking berpengaruh positif terhadap kepuasan.
Hal ini berarti dengan fasilitas layanan mobile
banking memberikan kenyamanan dalam bertransaksi kapan saja dan dimana saja, selain
itu memberikan kemudahan bertransaksi non tunai
yang dapat memudahkan dan memberikan kepuasan transaksi
nasabah. Menurut (Akob & Sukarno,
2022) Kepuasan nasabah mejadi
faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena kepuasan dapat membentuk loyalitas nasabah terhadap penggunaan mobile
banking. Selain itu, argumentasi
tersebut juga di dukung oleh (Faisal Prima
Agdhani, 2022) mengemukakan dalam penelitiannya berdasarkan analisis data menunjukkan pengaruh positif di dalam persepsi manfaat terhadap tingkat kepuasan nasabah. Semakin bermanfaat penggunaan mobile banking Mandiri
maka semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah dalam penggunaanya..
b)
Pengaruh
Kinerja Pelayanan terhadap Kepuasan
Berdasarkan tabel 12 hasil pengukuran uji T
diperoleh standardized coeffiscienrs beta sebesar 0,490 yang mengkonfirmasi nilai ttabel 4,849 > thitung 1,664 dengan signifikansi 0,000 < 0,005.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan
ataupun penurunan satuan variabel Mobile Banking berpengaruh terhadap variabel
Kepuasan. Maka Maka H0 di tolak dan H1 diterima artinya mobile banking berpengaruh
positif terhadap kepuasan.
Berdasarkan analisis tersebut
menujukkan bahwa Kinerja Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan. Hal ini berarti kepuasan nasabah ditentukan dari kinerja pelayanan yang merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan bank
sebagai perusahaan jasa, sebab kepuasan nasabah melalui pelayanan merupakan
salah satu indikator keberhasilan suatu bank.
Zulkifli dalam Sabik Khumaini
(Khumaini, Fahrudin,
& Samsuri, 2022) menyatakan bahwa kinerja pelayanan dapat dilihat
dari layanan yang bermutu tinggi, layanan yang istimewa yang terbaik dan
layanan yang prima. layanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan dan mendapatkan kepuasan. Selain itu, argumentasi tersebut didukung oleh penelitian
yang telah dilakukan (Purwati &
Hamzah, 2019) Keseluruhan dimensi kualitas pelayanan memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kepuasan nasabah yang dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis.
c)
Pengaruh
Mobile
Banking terhadap Customer
Retention
Berdasarkan tabel 4.3.9 hasil pengukuran uji T
diperoleh standardized coeffiscienrs beta sebesar 0,125 yang mengkonfirmasi nilai ttabel 1,427 > thitung 1,664 dengan signifikansi 0,145 > 0,005.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan
ataupun penurunan satuan variabel Mobile Banking berpengaruh terhadap variabel
Kepuasan. Maka Maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya mobile banking tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Penelitian
ini tidak berhasil membuktikan bahwa
mobile banking berpengaruh terhadap
customer retention. Ketidakkonsistenan tersebut disebabkan oleh faktor
kebutuhan responden. Responden meyakini bahwa mobile banking memberikan manfaat
dan mudah digunakan. Namun, faktor tersebut tidak mempengaruhi minat
menggunakan mobile banking mungkin saja sebagian responden belum terlalu membutuhkan layanan mobile banking. Semudah apapun layanan mobile
banking, tetap tidak mempengaruhi minat penggunaannya jika pengguna tidak
membutuhkan layanan tersebut.
Hasil output statistik mobile banking terhadap customer retention dalam penelitian ini bertolak belakang dengan
penelitian yang dilakukan oleh
(Nurcholis, 2022) Layanan mobile banking mampu meningkatkan kepercayaan nasabah dan
retensi nasabah (customer
retention). Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh (Rendy, 2022) berdasarkan hasil hipotesis dengan menggunakan uji parsial (uji t) menunjukan
Digital Banking memiliki nilai
yang lebih besar dibanding ttabel dengan
signifikasi lebih kecil dari taraf signifikan,
sehingga mengakibatkan
Digital Banking berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Customer Retention.
d)
Pengaruh
Kinerja
Pelayanan terhadap
Customer
Retention
Berdasarkan tabel 4.3.9 hasil pengukuran uji T
diperoleh standardized coeffiscienrs beta sebesar 0,187 yang mengkonfirmasi nilai ttabel 2.060 > thitung 1,664 dengan signifikansi 0,043 > 0,005.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan
ataupun penurunan satuan variabel Mobile Banking berpengaruh terhadap variabel
Kepuasan. Maka Maka H0 di tolak dan H1 diterima artinya mobile banking berpengaruh
positif terhadap kepuasan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Penelitian
ini tidak berhasil membuktikan kinerja
pelayanan berpengaruh terhadap
customer retention. Hasil output hipotesis penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yuningsih, Suryani,
& Azim, 2022) mengemukakan bahwa kinerja pelayanan
mempengaruhi positif dan signifikan terhadap customer retention di Bank BSI KCP Kota
Serang yang dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti. Selain itu, (Agung, 2016) mengemukakan bahwa dalam mempertahankan
pelanggan (customer retention) hal yang dapat dilakukan dengan memberikan layanan yang terbaik yang sejalan dengan terciptanya kepuasan nasabah.
e)
Pengaruh
Kepuasan terhadap Customer Retention
Berdasarkan tabel 4.3.9 hasil pengukuran uji T
diperoleh standardized coeffiscienrs beta sebesar 0,625 yang mengkonfirmasi nilai ttabel 6,983 > thitung 1,664 dengan signifikansi 0,000 < 0,005.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan
ataupun penurunan satuan variabel Mobile Banking berpengaruh terhadap variabel
Kepuasan. Maka Maka H0 di tolak dan H3 diterima artinya mobile banking berpengaruh
positif terhadap kepuasan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini kepuasan berpengaruh positif
terhadap customer retention. Hal ini menunjukkan bahwa Customer retention merupakan bentuk loyalitas yang berhubungan dengan perilaku setia (loyalty)
yang tercipta dari adanya kepuasan. Sari dan Setyorini (2020) dalam (Dewi & Jatmiko,
2022) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan memberikan pengaruh positif terhadap customer retention. Argumentasi tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Tirtawati &
Gede, 2021) menyatakan bahwa Kepuasan
pelanggan memberikan pengaruh terhadap retensi pelanggan (customer retention).
f)
Pengaruh Mobile Banking terhadap
Customer Retention melalui Kepuasan
Berdasarkan tabel 4.3.9 hasil uji koofisien regresi parsial dapat memediasi pengaruh mobile banking terhadap customer
retention dengan
Standardized Coeffiscient beta sebesar 0,125. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung mobile banking melalui kepuasan merupakan Perkalian antara nilai beta mobile banking terhadap customer
retention dengan nilai beta customer
retention terhadap kepuasan yaitu: 0,125 x 0,625= 0,078. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah dengan
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,125 + 0,078 = 0,203. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari
pengaruh tidak langsung, maka Ho ditolak dan H6 diterima hasil ini
menunjukkan bahwa secara tidak langsung mobile banking melalui customer
retention mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan.
Dari pernyataan di atas kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel kepuasan mampu memediasi pengaruh variabel mobile banking terhadap variabel customer retention sehingga Ha5
dalam
penelitian ini diterima dan menolak H03. Hasil
ouput hipotesis penelitian ini, didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Indah Mawarsanti (MAWARSANTI, 2021). Mengemukakan bahwa mobile banking berpengaruh positif terhadap peningkatan kepuasan nasabah. Dengan meningkatnya loyalitas nasabah yang merupakan instrument dari customer
retention dalam mempertahankan
nasabah. Argumentasi tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ilahi &
Arifuddin, 2022) Setiap bank berupaya untuk menciptakan fasilitas layanan informasi terbaik demi memenuhi kebutuhan nasabahnya, dikarenakan kualitas layanan yang diberikan bank syariah akan menciptakan dampak positif terhadap nasabah, yakni berupa suatu
kepuasan. Selain itu, (Dwinurpitasari,
2019) mengemukakan dalam penelitiannya bahawa layanan mobile banking berpengaruh
positif terhadap kepuasan nasabah
g)
Pengaruh Kinerja Pelayanan terhadap
Customer Retention melalui kepuasan
Berdasarkan tabel 4.3.9 hasil uji koofisien regresi parsial dapat memediasi pengaruh mobile banking terhadap customer
retention dengan
Standardized Coeffiscient beta sebesar 0,187. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung kinerja pelayanan melalui kepuasan
adalah Perkalian antara nilai beta kinerja pelayanan terhadap customer
retention dengan nilai beta customer
retention terhadap kepuasan yaitu: 0,187 x 0,625
= 0,116. Maka pengaruh yang diberikan X2
terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung
yaitu: 0,187 + 0,116 = 0,303. Berdasarkan hasil perhitungan
diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pengaruh tidak
langsung, maka Ho ditolak dan H7 diterima. hasil ini menunjukkan bahwa secara
tidak langsung kinerja pelayanan terhadap customer retention berpengaruh signifikan melalui kepuasan.
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini mampu membuktikan pengaruh kinerja pelayanan terhadap
customer retention melalui kepuasan.
Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan Ria Octavia (Octavia, 2019) Kualitas Pelayanan merupakan
hasil dari kinerja pelayananbahwa, kinerja pelayanan dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. (Wijaya, 2018) dalam hasil
penelitiannya berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ditemukan bahwa kepuasan memiliki pengaruh signifikan terhadap customer retention yang dilihat dari segi
layanan yang diberikan
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan pada penelitian dengan judul “Pengaruh Mobilr Banking dan Kinerja Pelayanan terhadap Customer
Retention melalui Kepuasan Nasabah
sebagai variabel intervening (Studi
pada Bank BSI KCP Belopa Kab.
Luwu”. Maka Kesimpulan
dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Variabel mobile
banking berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Hal ini berarti penggunaan mobile
banking akan memperoleh tingkat kepuasan. Semakin bermanfaat penggunaan mobile banking Mandiri
maka semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah dalam penggunaanya. 2. Variabel kinerja pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal ini berarti apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan,
maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan, tapi apabila melampaui harapan pelanggan maka menjadi kualitas layanan yang ideal. 2. Variabel mobile banking tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
customer retention. Dilihat dari
hasil output penelitian ini
tidak berhasil membuktikan Mobile
Banking berpengaruh terhadap
customer retention. 3. Variabel kinerja pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap customer retention. hal
ini menunjukkan bahwa hasil output dari penelitian ini tidak berhasil
membuktikan kinerja pelayanan 4.
Variabel kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap customer
retention. hal ini menunjukkan bahwa kepuasan nasabah memberikan ruang untuk mempertahankan pelanggan
(customer retention) dan menciptakan loyalitas pelanggan untuk perlindungan berkelanjutan. 5. Variabel mobile
banking berpengaruh positif
terhadap customer retention melalui kepuasan nasabah. hal ini berarti bahwa, semakin tinggi hasil output mobile banking maka akan semakin baik pula customer retention hal ini berdampak pada kepuasan yang diperoleh. 5. Variabel kinerja pelayanan berpengaruh positif terhadap customer retention melalui
kepuasan nasabah. hal ini berarti bahwa hasil
output dari penelitian ini berhasil membuktikan kinerja
pelayanan berpengaruh terhadap
customer retention melalui kepuasan
nasabah.
DFTARPUSTAKA
Agung, Deevit Tansah.
(2016). Pengaruh Pelayanan Prima Dan Etika Bisnis Islam Terhadap Customer
Retention Anggota Kjks Btm Mentari Kademangan Blitar.
Akob, Rezki Arianty, & Sukarno,
Zulfikry. (2022). Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Nasabah Bank BUMN di Makassar. Jurnal Maksipreneur: Manajemen,
Koperasi, Dan Entrepreneurship, 11(2), 269–283.
Al-Gifahry, M. Irza. (2022). Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga dan Biaya terhadap Loyalitas nasabah
di Bank Syariah Indonesia. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance,
5.
Btr, Rida Nursani. (2022). Islamic
Work Ethics and Service Quality on Banking Performance at Bank Sumut Syariah
Medan Branch. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Dan Keuangan, 3(3),
727–736.
Caroline, E. (2019). Metode Kuantitatif.
MEDIA SAHABAT CENDEKIA.
Dewi, Dewi, & Jatmiko, Jatmiko.
(2022). Pengaruh Digital Marketing dan Kepercayaan Konsumen terhadap Customer
Retention melalui Kepuasan Konsumen pada Aplikasi Aggregator Pilih Kredit. Jurnal
Pendidikan Dan Kewirausahaan, 10(3), 996–1021.
Dwinurpitasari, Yeni Anda. (2019).
Pengaruh Kualitas Layanan dan Produk Mobile Banking terhadap Kepuasan Nasabah
pada BRI Syariah KCP Ponorogo. Carbohydrate Polymers, 6(1), 5–10.
Faisal Prima Agdhani, Etc. (2022).
Tingkat Kepuasan Nasabah Pengguna Mobile Banking Pada PT. Mandiri. Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hidayat, Rachmad. (2009). Pengaruh
kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah terhadap kepuasan dan
loyalitas nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11(1),
59–72.
Ilahi, Andi Alfianto Anugrah, &
Arifuddin, Arifuddin. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank. Amsir Bunga Rampai Journal, 1(1), 27–40.
Katsir, Ibnu. (2004). Tafsir Ibnu
Katsir Jilid 5. Bogor: Pustaka Imam Syafi’i.
Keuangan, Otoritas Jasa. (2016). Statistik
Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan.
Khumaini, Sabik, Fahrudin, Fahrudin,
& Samsuri, Samsuri. (2022). Pengaruh Fasilitas Layanan Internet Banking Dan
Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang
Tangerang. Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 3(2),
143–153.
Mawarsanti, Indah. (2021). Pengaruh
Corporate Image, Customer Relationship Marketing, Dan Layanan Mobile Banking
Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bri Syariah Kantor Kas Tulungagung Trade Center.
Nurcholis, Lutfi. (2022). Model
Peningkatan Retensi Nasabah Berbasis Layanan Mobile Banking Dan Kualitas
Layanan (Studi Kasus Pada Bni Kcp Rembang). Forum Manajemen Indonesia
Ke-14.
Octavia, Ria. (2019). Pengaruh
Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Pt. Bank
Index Lampung. Jurnal Manajemen Pemasaran, 13(1), 35–39.
Purwati, Astri Ayu, & Hamzah,
Zulfadli. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah
Perbankan Syariah. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting,
3(1), 98–105.
Rendy, Dwi Pangestu. (2022). Pengaruh
Digital Banking Dan Service Quality Terhadap Keputusan Customer Retantion Dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Bank Syariah Indonesia KCP Bandar Lampung
Kedaton). UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Subagja, Iwan Kurniawan, &
Susanto, Putri Herlanies. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan Nasabah
Dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pt. Bank Central Asia Tbk
Kantor Cabang Pondok Gede Plaza. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana,
7(1).
Suryani, Hendriyadi. (2015). Metode
riset kuantitatif: Teori dan aplikasi pada penelitian bidang manajemen dan
ekonomi Islam.
Tarigan, Herdian Ayu Andreana Beru,
& Paulus, Darminto Hartono. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah
Atas Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital. Jurnal Pembangunan Hukum
Indonesia, 1(3), 294–307. https://doi.org/10.14710/jphi.v1i3.294-307
Tirtawati, Eka, & Gede, Desak.
(2021). Keterkaitan antara Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan dan Retensi
Pelanggan di Sektor Perbankan. Journal of Entrepreneurship, Management and
Industry (JEMI), 4(2), 49–55.
Trimulato, Trimulato. (2021).
Eksistensi Perbankan Syariah Melalui Dominasi Pembiayaan Profit And Loss
Sharing. JPS (Jurnal Perbankan Syariah), 2(1), 29–41.
Wijaya, Ronni Andri. (2018). Pengaruh
Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Customer Retention Nasabah PT. Asuransi
Bangun Askrida di Kota Padang. JUSIE (Jurnal Sosial Dan Ilmu Ekonomi), 3(01),
81–89.
Yuningsih, Yuyun, Suryani, Suryani,
& Azim, Muhamad Fadli. (2022). Hubungan Digital Banking dan Kinerja
Pelayanan Bank Syariah Terhadap Upaya Customer Retention di Masa Pandemi
Covid-19 Pada Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Perwakilan (KCP) Kota
Serang. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(2),
1277–1284.