ANALISIS PENERAPAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (MBCFPE)
PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA
Juwarso1,
Erwin Hanggoro Agung Nugroho2 Kusuma
Chandra Kirana3, Setiani Kartika Wati4,
Erry Kurniawati Widodo5
Program Studi
Magister Manajemen, Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa
juwarso.bbbk@gmail.com, erwinsolo@gmail.com, kusumack@ustjogja.ac.id, setianikartika1986@gmail.com, erry_kurniawati@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis
penerapan kriteria Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) pada para pelaku usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) di Indonesia. Metode
yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber
yang terkait. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa penerapan kriteria Malcolm
Baldrige pada UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan kinerja UMKM untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, serta meningkatkan kinerja keuangan. Selain itu, penerapan kriteria Malcolm
Baldrige juga dapat membantu
UMKM menghadapi persaingan
global dan memaksimalkan potensi
pertumbuhan bisnisnya di
masa depan. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan
kriteria Malcolm Baldrige pada UMKM di Indonesia, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya
pemahaman tentang manfaat penerapan kriteria tersebut, serta kurangnya dukungan dari pemerintah
dan organisasi terkait.
Oleh karena itu, diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi
penerapan kriteria Malcolm
Baldrige pada UMKM di Indonesia dan mengembangkan
strategi yang tepat untuk mendorong
penerapan kriteria tersebut.
Kata kunci: penerapan kriteria Malcolm
Baldrige, UMKM indonesia, kualitas
kinerja, efisiensi operasional, kinerja keuangan, persaingan global.
Abstract
This study aims to analyze the application of the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) to micro, small and medium enterprises (MSMEs) in
Indonesia. The method used is library research by collecting data from various
related sources. The results of this study indicate that the application of
Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia can improve the quality and
performance of MSMEs to meet customer needs, increase operational efficiency,
and improve financial performance. In addition, the application of Malcolm
Baldrige's criteria can also help MSMEs face global competition and maximize
their business growth potential in the future. However, there are still some
obstacles in applying Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia, such
as limited resources, lack of understanding of the benefits of applying these
criteria, and lack of support from the government and related organizations.
Therefore, further research is needed to identify the factors that influence
the application of Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia and to
develop appropriate strategies to encourage the application of these criteria.
Keywords: application
of malcolm baldrige
criteria, indonesian msmes,
performance quality, operational efficiency, financial performance, global
competition.
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang cukup besar. Meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan modal (Okpara, 2011), keterbatasan
akses terhadap teknologi,
dan keterbatasan akses terhadap
pasar. Hal ini menyebabkan UMKM di Indonesia kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan besar dan untuk berkembang secara signifikan (Hafsah, 2004).
Salah satu cara
untuk meningkatkan kinerja
UMKM adalah dengan menerapkan konsep Malcolm
Baldrige, sebuah konsep pengelolaan kualitas total yang dikembangkan di Amerika Serikat. Konsep ini meliputi tujuh kriteria utama, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisis, dan perbaikan, manajemen sumber daya, serta hasil (Yhovizmiaji &
Sulistiyowati, 2018).
Meskipun konsep ini
telah diterapkan di berbagai negara, namun masih jarang diterapkan
di UMKM di Indonesia. (Bakhtiar Amalia, Adrianto, & Harrani, 2008) Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan
untuk melakukan studi literatur atau kepustakaan tentang penerapan konsep Malcolm Baldrige
pada pelaku usaha UMKM di
Indonesia. Dengan melakukan
studi literatur atau kepustakaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pandangan yang komprehensif tentang penerapan konsep Malcolm Baldrige
pada pelaku UMKM di Indonesia. Penelitian
ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan saran
yang berguna bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia dalam menerapkan konsep ini untuk meningkatkan kinerja mereka.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis
dan mengevaluasi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
UMKM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan
untuk:
1.
Menjelaskan konsep kriteria
Malcolm Baldrige dan bagaimana kriteria
ini dapat diterapkan pada pelaku UMKM di Indonesia.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
UMKM di Indonesia.
3.
Menganalisis keefektifan penerapan
kriteria Malcolm Baldrige pada peningkatan
kinerja pelaku UMKM di
Indonesia.
4.
Memberikan rekomendasi dan saran untuk meningkatkan penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
UMKM di Indonesia.
Dengan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep dan aplikasi kriteria Malcolm
Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia dan juga memberikan masukan yang berguna bagi pengembangan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Metode Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence (MBCfPE) dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menilai kinerja suatu perusahaan
dengan tujuan agar dapat meraih keunggulan
dalam persaingan. (R. J. Purbajati, C. Nugraha, dan S. Arijanto, 2014).
MBCfPE adalah
salah satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan suatu organisasi secara berkelanjutan. Metode ini melibatkan pengukuran dan umpan balik terkait kinerja
organisasi secara keseluruhan dalam memberikan produk dan layanan berkualitas (Sugesti H. & Anggraeni D.A.,
2020).
Berdasarkan National Institute of Standards
and Technology (2011), tujuan dari
kriteria Malcolm Baldrige adalah
sebagai berikut: 1) Membantu
meningkatkan praktik kinerja, kemampuan, dan hasil organisasi; 2) Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi tentang praktik terbaik antar organisasi;
dan 3) Berfungsi sebagai alat
manajemen untuk memahami
dan mengelola kinerja, serta sebagai panduan perencanaan dan kesempatan untuk pembelajaran.
MBECfPE menganalisis
keadaan sebuah organisasi dengan mempertimbangkan 7 (tujuh) aspek, termasuk kepemimpinan, perencanaan strategis, orientasi pelanggan, pengukuran, analisis, manajemen informasi dan pengetahuan, fokus pada tenaga kerja, fokus pada operasional, serta hasil-hasil yang dicapai (Renita R. , Anastasia L., Maukar, 2018).
UMKM merupakan usaha yang produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Dalam
peraturan perundang[1]undangan No. 20 tahun 2008, maka kriteria UMKM dibedakan secara masing[1]masing meliputi usaha mikro, usaha kecil,
dan usaha menengah (Lakoro F.S & Sukrianto, 2021).
Dari berbagai sumber telah disampaikan bahwa kehadiran Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kepentingan yang signifikan, karena dapat memberikan
kontribusi dalam menciptakan peluang kerja dan menyerap tenaga kerja. Faktanya, sekitar 90% dari penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor UMKM (BAPPENAS, 2017).
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM
RI, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62,9 juta unit) dari keseluruhan pelaku usaha di Indonesia pada tahun 2017, sedangkan usaha besar hanya
sekitar 0,01% atau sekitar 5400 unit. Usaha mikro mampu menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89,2%). Sementara
itu, Usaha Kecil menyerap sekitar
5,7 juta tenaga kerja
(4,74%), dan Usaha Menengah memiliki
jumlah sebesar 3,73 juta (3,11%). Hal ini menunjukkan
bahwa secara keseluruhan, UMKM di Indonesia menyerap
sekitar 97% tenaga kerja nasional (Marlinah, 2020b).
Penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada Pelaku
Usaha UMKM di Indonesia.
Penerapan kriteria
Malcolm Baldrige pada pelaku usaha
UMKM di Indonesia dapat membantu
meningkatkan kinerja dan daya saing UMKM. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria ini Dalam kerangka teori ini, peneliti akan penerapan
kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
usaha UMKM di Indonesia dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Penelitian
ini juga akan menganalisis efektivitas penerapan kriteria tersebut pada peningkatan kinerja pelaku usaha UMKM di Indonesia
dan memberikan rekomendasi
untuk meningkatkan penerapannya
di masa depan.
Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau kepustakaan. Penelitian ini akan menggunakan strategi pencarian literatur yang sistematis dan cermat untuk memastikan bahwa semua literatur yang relevan dapat diidentifikasi
dan dipertimbangkan. Strategi pencarian
literatur akan dilakukan dengan cara berikut:
Identifikasi literatur
yang berkaitan dengan topik penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Model
Manajemen Kualitas MBNQA Dalam
Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo
2.
Analisis
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja
UMKM ‘Good On You’
3.
Identifikasi Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Performansi Kerja UMKM Kota Bandung Berdasarkan Kategori Perencanaan Strategis Malcolm
Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).
Identifikasi kata kunci:
Kata kunci yang relevan dengan topik penelitian
akan diidentifikasi, seperti "Malcolm Baldrige", "UMKM",
"penerapan kriteria",
dan "Indonesia". Pencarian literatur: Pencarian literatur akan dilakukan melalui jurnal yang memiliki fokus pada bidang UMKM dan manajemen bisnis. Seleksi literatur: Setelah literatur yang
relevan ditemukan, peneliti akan melakukan
seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu: Relevansi: Literatur harus relevan dengan
topik penelitian, yaitu penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
usaha UMKM di Indonesia. Kualitas: Literatur harus memiliki kualitas yang baik dan diterbitkan dalam jurnal yang bereputasi. Jurnal yang digunakan
dalam penelitian ini harus memiliki faktor dampak (impact factor)
yang tinggi. Keaktualan: Literatur jurnal diterbitkan dalam rentang waktu
10 tahun terakhir.
Bahasa: Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berbahasa Indonesia.Setelah literatur yang memenuhi kriteria seleksi telah diidentifikasi,
peneliti akan melakukan analisis literatur secara kualitatif dengan teknik content
analysis. Peneliti akan
mengekstraksi informasi penting dari literatur
dan melakukan sintesis temuan dari literatur
yang relevan. Hasil dari analisis literatur akan digunakan untuk mendukung tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi penerapan
kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku
usaha UMKM di Indonesia dan untuk mengevaluasi
efektivitas penerapannya dalam meningkatkan kinerja pelaku usaha UMKM di Indonesia.
Hasil
dan Pembahasan
Dari hasil
studi literatur, atas 3 (tiga) jurnal yang menjadi dasar literatur,
dapat diperoleh hasil penelitian atas studi penerapan
Malcolm Baldrige pada pelaku usaha
beberapa pelaku UMKM di
Indonesia sebagai berikut:
Jurnal pertama berjudul: ”Model Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo”
(Yhovizmiaji & Sulistiyowati, 2018). Menurut jurnal ini penerapan kriteria MBCfPE pada UKM di Kabupaten Sidoarjo
dapat meningkatkan daya saing produk
UKM. Pengumpulan data diawali
dengan interview (wawancara)
kepada pemilik UMKM yang berjumlah 120 responden di sentra UMKM tas yang berada di selatan Kabupaten Sidoarjo, sentra UMKM topi yang berada di utara Kabupaten Sidoarjo, sentra UMKM telor asin berada di timur Kabupaten Sidoarjo, dan sentra UMKM krupuk berada di
barat Kabupaten Sidoarjo yang menjadi
objek penelitian.
Tabel
1: Item Pertanyaan Peneliti
Jurnal 1
(Indikator Penelitian)
Variable |
|
Indikator |
Kepemimpinan |
X1. 1 |
Peran Pimpinan Puncak |
|
X1. 2 |
Tata Kelola Organisasi |
|
X1. 3 |
Monitoring Kinerja |
Perencanaan Strategi |
X2. 1 |
Pengembangan Strategi |
|
X2. 2 |
Pemberdayaan |
|
X2. 3 |
Implementasi Strategi |
Fokus kepada
Pelanggan |
X3. 1 |
Pengetahuan mengenai
konsumen dan pasar |
|
X3. 2 |
Kepuasan Konsumen |
|
X3. 3 |
Pengembangan Budaya
Kualitas |
Pengukuran, Analisa, dan |
X4. 1 |
Pengukuran, analisa, dan peningkatan kinerja organisasi |
Manajemen Pengetahuan |
X4. 2 |
Manajemen informasi,
teknologi informasi dan pengetahuan |
|
X4. 3 |
Ketersediaan data atau informasi |
Fokus Sumber Daya Manusia |
X5. 1 |
Pemberdayaan Karyawan |
|
X5. 2 |
Pengembangan Karyawan |
|
X5. 3 |
Penilaian Karyawan |
Manajemen Proses |
X6. 1 |
Sistem Kerja |
|
X6. 2 |
Proses Kerja |
|
X6. 3 |
Perencanaan Operasional |
Hasil Bisnis |
X7. 1 |
Hasil Produk dan Layanan |
|
X7. 2 |
Hasil Fokus Pelanggan |
|
X7. 3 |
Hasil Keuangan dan Pasar |
Daya Saing |
Y1. 1 |
Kesiapan Bersaing |
|
Y1. 2 |
Permintaan Pasar |
|
Y1. 3 |
Informasi yang Luas |
Sumber: ”Kriteria
Manajemen Kualitas MBNQA Dalam
Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo”
2018
Dari 7 (tujuh)
variabel Malcolm Baldrige sebagai variabel
X (dependen) lebih lanjut diuraikan
ke beberapa aspek dengan turunan X1.1 X1.2 dst. Sementara Variabel Y (independen) adalah ”daya saing”
sebagaimana Tabel 1.
Variabel X dan Y kemudian dilakukan
analisa hubungan variabel keduanya sampai muncul 7 (tujuh) Hipotesa yang kesemuanya menghasilkan hubungan signifikan. Variabel X
dan Y kemudian dilakukan
Uji Validitas yang hasilnya
baik X dan Y adalah valid. Pada Uji Reliabilitas melalui Cronbach’s Alpha dan hasilnya
adalah Reliabel. Namun dari Uji Struktural kriteria pertama mendapatkan hasil yang seluruhnya berbeda baik Variabel X dan Y sehingga
diperlukan uji kedua atas kriteria yang telah dimodifikasi untuk uji fit.
Terakhir peneliti melakukan uji hipotesa untuk menguji kausalitas antar variabel dengan nilai CR Probabilitas sebagaimana Tabel 2.
Tabel
2 : Tabel Pengujian Hipotesa 7 Kriteria MBCfPE
Hipotesa |
Hubungan |
Nilai CR Probabilitas dan t-value |
Keterangan |
|
Standar |
Hasil Output |
|||
H1 |
Kepemimpinan berpengaruh
terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > 3,521 P < 0,000 T > 1,570 |
Signifikan |
H2 |
Perencanaan Strategi berpengaruh terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > -3,308 P < 0,000 T > -0,751 |
Signifikan |
H3 |
Fokus kepada pelanggan berpengaruh terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > 2,432 P < 0,015 T > 3,147 |
Tidak Signifikan |
H4 |
Pengukuran Analisa, dan manajemen pengetahuan
berpengaruh terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > - 2,500 P < 0,012 T > -1,656 |
Signifikan |
H5 |
Fokus sumber daya manusia berpengaruh terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > -3,207 P < 0,001 T > -1,656 |
Signifikan |
H6 |
Manajemen proses berpengaruh terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR > -3,207 P < 0,001 T > -1,356 |
Signifikan |
H7 |
Hasil bisnis berpengaruh
terhadap daya saing |
CR >1,96 P <0,05 T > 0,5 |
CR =0,332 P = 0,747 T = 0,059 |
Tidak Signifikan |
Sumber: Kriteria Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo,2018
Penelitian oleh peneliti jurnal 1
ini menghasilkan temuan bahwa: (Yhovizmiaji & Sulistiyowati, 2018)
1.
Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dengan daya saing produk
UMKM.
2.
Terdapat hubungan signifikan antara perencanaan strategi dengan daya saing produk
UKM.
3.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara fokus kepada
pelanggan dengan daya saing produk UMKM.
4.
Terdapat hubungan signifikan antara pengukuran, analisa, dan manajemen pengetahuan dengan daya saing
produk UMKM.
5.
Terdapat hubungan signifikan antara fokus sumber daya
manusia dengan daya saing produk
UMKM.
6.
Terdapat hubungan signifikan antara manajemen proses dengan daya saing produk
UMKM.
7.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara hasil-hasil bisnis dengan daya
saing produk UMKM.
Jurnal kedua berjudul: “Analisis
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja
UMKM ‘Good On You’ (Indrawan, Putra, Sompie, & Malinda, 2022).
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai kinerja suatu perusahaan
agar dapat bersaing. Good
On You merupakan bisnis
UMKM yang bergerak di bidang
fashion style pakaian
wanita yang terbilang
relative baru.
Sama seperti
penelitian pada jurnal 1, peneliti
jurnal 2 ini juga menggunakan pendekatan
pengukuran Malcolm Baldrige for Performance
Excellence, guna mengukur kinerja UMKM Good on You di semua tingkatan,
mulai dari kepemimpinan hingga karyawan dan pelanggan.
Dari penelitian
literatur pada jurnal 2 ini ditemukan
bahwa UMKM Good On You masih belum bisa
menerapkan dan memaksimalkan
tools dari Malcolm
Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).
Dengan hasil penelitian selengkapnya sebagai berikut:
1. Leadership (Kepemimpinan)
UMKM Good On You harus memiliki Visi & Misi sehingga UMKM Good On You mempunyai
arah dan tujuan yang jelas dan dapat melakukan perencanaan yang baik supaya dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
2.
Strategic Plan (Perencanaan
Strategis)
UMKM Good On You harus terus mempertahankan
inovasi dan kreatifitas
yang telah dilakukan, bahkan melakukan pengembangan lebih jauh lagi bagaimana melakukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien sehingga dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan.
3.
Customer and Market Focus (Fokus
Pada Pasar dan Pelanggan)
Pihak
UMKM dapat menggunakan
e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dll supaya dapat
mencapai pasar yang dituju bahkan dapat mencapai
pasar yang lebih luas.
4.
Measurement, Analysis and Knowledge Management (Pengukuran, Analisis, dan Manajemen
Pengetahuan
Pihak
UMKM supaya dapat mendesain tampilan Instagram yang
lebih menarik supaya mempunyai daya tarik bagi calon konsumen dan juga menyarankan
untuk menggunakan Key Performance Indicator atau KPI agar mendapatkan hasil dengan basis yang sesuai.
5.
Workforce Focus (Fokus Kepada Pekerja).
Agar pemilik UMKM Good On You mengadakan diskusi dan melakukan evaluasi terencana dengan menggunakan timetable
sebagai acuannya. sehingga
UMKM akan berjalan lebih terstruktur dan sistematis
6.
Process Management (Manajemen
Proses)
Agar Good On You melakukan kontrol kualitas produk yang akan mereka jual. Dengan begitu, produk yang berkualitas buruk akan berkurang
dan pelanggan akan lebih puas dengan produk
perusahaan.
7.
Result (Hasil)
Kriteria
ini belum dapat dijelaskan dengan lengkap.
Gambar
1: Kerangka Kerja MBCfPE
Good On You
Sumber: “Analisis Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja UMKM ‘Good On
You’
Jurnal ketiga berjudul: “Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi
Kerja Umkm Kota Bandung Berdasarkan
Kategori Perencanaan Strategis Malcolm Baldrige Criteria for Performance
Excellence (MBCfPE) (Dien, Arijanto, & Liansari, 2022).
Peneliti pada jurnal 3 ini berupaya
mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja
UMKM Kota Bandung berdasarkan kategori
2 MBCfPE yaitu perencanaan strategi. Hasil kinerja
yang dimaksud melihat dari kategori 7 MBCfPE. Identifikasi faktor berpengaruh dilakukan menggunakan metode Partial Least
Square-
Structural Equation Modeling
(PLS-SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor
yang berpengaruh dalam kategori perencanaan strategis MBCfPE terhadap hasil kinerja UMKM di Kota
Bandung dengan melihat kategori hasil MBCfPE.
Gambar
2: Identifikasi Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Performansi
Kerja UMKM Kota Bandung Berdasarkan Kategori MBCfPE
Sebagai diuraikan
pada Gambar 2 di atas penelitian
atas kriteria ke 2 dari MBCfPE yaitu
perencanaan strategi untuk mengukur
kinerja pelaku UMKM di Kota
Bandung diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Kinerja UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh 2 variabel yaitu IS (Implementasi Strategis) dan SDP (Strategy Development Process) dengan nilai T- Statistik ≥ 1,96 dan P-Value ≤ 0,05. Variabel ini berlaku untuk perusahaan pada penelitian ini dengan persentase kelas perusahaan 67% untuk UMKM kelas mikro, 25% untuk UMKM kelas kecil dan 8% untuk UMKM kelas menengah. Pelaku UMKM maka suatu usaha
perlu untuk membuat
strategi dan mengumpulkan berbagai
macam dokumen mengenai kondisi usaha jangka panjang
maupun pendek sebanyak banyaknya untuk meningkatkan hasil yang lebih
baik dan untuk dapat mengatasi
berbagai macam hal kondisi baik maupun buruk kedepannya.
2. Variabel-variabel lainnya tidak berpengaruh
secara signifikan baik itu secara positif maupun negatif.
Dari penelitian
literatur jurnal atas 3 (tiga) jurnal penelitian yang mengkaji penerapan MBCfPE pada para pelaku usaha UMKM tersebar di beberapa daerah di Indonesia tersebut dapat diketahui kekuatan dan kelemahan dalam penerapannya yaitu:
Kekuatan:
1. Ketiga
penelitian jurnal di atas berupaya melakukan penelitian secara komprehensif dengan metode dan alat uji yang detail
dan mendalam
2. Pendekatan
yang menyeluruh
Kriteria
MBCfPE menawarkan pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas produk di UMKM melalui manajemen kualitas yang komprehensif. Kriteria ini menekankan pentingnya memperhatikan semua aspek bisnis seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen
sumber daya, manajemen keuangan dan manajemen operasi.
3. Dimensi
yang diuji
Kriteria
MBCfPE didasarkan pada standar kualitas yang telah terbukti dan telah diadopsi oleh banyak perusahaan terbesar dan paling dihormati di
dunia. Hal ini memudahkan implementasi
kriteria di UMKM karena telah teruji dan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas produk.
4. Fokus
pelanggan
Kriteria
MBCfPE mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan membantu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kelemahan:
1. Ketiga
penelitian jurnal di atas terjebak pada alat ukur berupa kriteria
satu metode yang lahir di dunia barat (Amerika) yang dalam
beberapa hal tidak cocok/relevan
apabila digunakan di
Indonesia
2. Tidak
mudah dilakukan:
Implementasi kriteria MBCfPE membutuhkan banyak usaha dan keterlibatan dari semua tingkatan manajemen. Ini bisa menjadi tantangan
bagi UKM dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas.
3. Terlalu
menekankan pada kualitas:
Kriteria
MBCfPE sangat terfokus pada
manajemen mutu sehingga dapat mengabaikan aspek-aspek lain yang
juga penting untuk meningkatkan
daya saing, seperti pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi.
4. Kurang relevan dengan konteks lokal:
Kriteria MBCfPE dikembangkan di Amerika Serikat
dan mungkin tidak cocok untuk konteks lokal. Beberapa aspek kriteria mungkin perlu disesuaikan
agar lebih relevan dan efektif
di lingkungan bisnis UMKM.
Kesimpulan
Dalam konteks UMKM di Indonesia, kriteria MBCfPE dapat diterapkan dalam langkah-langkah berikut:
1. Ketiga penelitian jurnal
telah berupaya menggali 7 kriteria MBCfPE dengan sudut
pandang penelitiannya
masing-masing, namun satu hal yang pasti adalah dari ketiga
penelitian jurnal tersebut dapat ditarik benang
merahnya bahwa kriteria MBCfPE dapat diterapkan pada pelaku UMKM di Indonesia dengan menyesuaikan karakteristik usaha dan alat ukurnya. 2. Pelaku usaha UMKM membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap setiap kategori kriteria MBCfPE
atas kebutuhan dan tujuan organisasi, serta mengukur kinerja secara efektif.
3. Pelaku usaha UMKM harus mengumpulkan data kinerja organisasinya di setiap kategori Kriteria MBCfPE dan menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. 4. Para
pelaku usaha UMKM dapat menyusun rencana tindakan yang tepat untuk memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kekuatan organisasi. 5. Para pelaku UMKM harus mengimplementasikan rencana aksi yang telah disusun untuk meningkatkan kinerja organisasi.
6. Para pelaku UMKM harus mengevaluasi kembali kinerja organisasinya, untuk melihat apakah rencana aksi telah berhasil dan apakah masih ada area untuk perbaikan.
Dengan
mengadopsi
kriteria
MBCfPE, pelaku UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kinerja organisasinya dan meningkatkan daya saingnya pasarnya. Namun, penting untuk diingat bahwa menerapkan kriteria ini membutuhkan waktu dan sumber daya dan UMKM harus mempertimbangkan kebutuhannya dengan cermat sebelum menerapkannya.
DFTARPUSTAKA
Bakhtiar Amalia, Arfan, Adrianto,
David, & Harrani, Konstantia. (2008). Analisis Perbandingan Penghargaan
Kualitas Malcolm Baldrige National Quality Award dengan European Quality Award
(MBNQA vs EQA). J@ TI UNDIP, 3(2), 131–141.
Dien,
Ratu Mutiara, Arijanto, Sugih, & Liansari, Gita Permata. (2022).
Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi Kerja Umkm Kota
Bandung Berdasarkan Kategori Perencanaan Strategis Malcolm Baldrige Criteria
for Performance Excellence (MBCfPE). FTI.
Hafsah,
Mohammad Jafar. (2004). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Infokop
Nomor, 25, 40–44.
Indrawan,
Dava R., Putra, Aldian P., Sompie, Caroline R., & Malinda, Maya. (2022).
Analisis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap
Kinerja UMKM ‘Good On You.’ Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi
Dan Bisnis, 712–717.
Okpara,
John O. (2011). Factors constraining the growth and survival of SMEs in
Nigeria: Implications for poverty alleviation. Management Research Review,
34(2), 156–171.
Yhovizmiaji,
Billy, & Sulistiyowati, Wiwik. (2018). Model Manajemen Kualitas MBNQA dalam
Meningkatkan Daya Saing Produk UKM di Kabupaten Sidoarjo. Spektrum Industri,
16(2), 191.
BAPPENAS. (2017). Metadata Indikator Tujuan Pembangunan. Berkelanjutan
(TPB)/Sustainabel Development Goals (SDGs) Indonesia.
Jogiyanto, (2011). Konsep dan Aplikasi Structural
Equation Modeling Berbasis Varian dalam
Penelitian Bisnis,
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
STIM YKPN.
Lakoro F.S & Sukrianto. (2021). Literasi dan
Model Manajemen Keuangan Umkm Berbasis Digital Pada Umkm-Umkm Di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Journal of Applied Managerial
Accounting. 5(2), pp 45-55.
Marlinah, L. (2020b) ‘Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat
Perekonomian Nasional Tahun 2020 Ditengah
Pandemi Covid 19’, Jurnal Ekonomi, 22(2), pp.
118–124.
National Institute of Standards and Technology. (2011). 2011–2012 Health Care
Criteria for Performance Excellence. Gaithersburg: National Institute of
Standards and Technology.
Nugroho M, (2015). Model Peningkatan Kinerja Operasional melalui Praktek Manajemen Kualitas Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di
Kota Semarang, Jurnal World Class Islamic University, Vol. 2 No. 1 Gaspersz.
Renita R. , Anastasia L., Maukar
(2018). Penilaian Kinerja Dengan
Menggunakan Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence (MBECfPE) 2013-2014 Pada Program Studi
Teknik Industri President University.
R. J. Purbajati, C. Nugraha,
dan S. Arijanto, “Sistem Perangkat Lunak Untuk Internal
Assessment Kriteria Fokus
Pelanggan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Berbasis Pengukuran Kpku-Bumn” dalam Jurnal Online Institut Teknologi Nasiona, Vol 2. No 1. Januari 2014.
Sugesti H. & Anggraeni D.A. (2020). Implementasi
Pengukuran Kinerja Model Malcolm Baldrige Untuk
Kinerja Unggul Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing di PP Pos Indonesia, Jurnal Sosio
E-Kons, 12(1), pp. 1-9.
Urata Shujiro, 2000, Policy Recommendations:
Outline of tentative Policy Recommendation for SME Promotion in Indonesia,
Publikasi JICA 17 Mei 2007.
Vincent, (2007). Ge Way Malcolm Baldrige Criteria For
Performance Excellence, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Winarni, E.S., (2006), Strategi Pengembangan Usaha Kecil
Melalui Peningkatan Aksesibilitas Kredit Perbankan, Infokop Nomor 29 Tahun XXII, pp 92-98