ANALISIS PENERAPAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (MBCFPE)

PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA

 

Juwarso1, Erwin Hanggoro Agung Nugroho2 Kusuma Chandra Kirana3, Setiani Kartika Wati4, Erry Kurniawati Widodo5

Program Studi Magister Manajemen, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

juwarso.bbbk@gmail.com, erwinsolo@gmail.com, kusumack@ustjogja.ac.id, setianikartika1986@gmail.com, erry_kurniawati@yahoo.co.id

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kriteria Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) pada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan kinerja UMKM untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, serta meningkatkan kinerja keuangan. Selain itu, penerapan kriteria Malcolm Baldrige juga dapat membantu UMKM menghadapi persaingan global dan memaksimalkan potensi pertumbuhan bisnisnya di masa depan. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada UMKM di Indonesia, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman tentang manfaat penerapan kriteria tersebut, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dan organisasi terkait. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada UMKM di Indonesia dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mendorong penerapan kriteria tersebut.

 

Kata kunci: penerapan kriteria Malcolm Baldrige, UMKM indonesia, kualitas kinerja, efisiensi operasional, kinerja keuangan, persaingan global.

 

Abstract

This study aims to analyze the application of the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) to micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia. The method used is library research by collecting data from various related sources. The results of this study indicate that the application of Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia can improve the quality and performance of MSMEs to meet customer needs, increase operational efficiency, and improve financial performance. In addition, the application of Malcolm Baldrige's criteria can also help MSMEs face global competition and maximize their business growth potential in the future. However, there are still some obstacles in applying Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia, such as limited resources, lack of understanding of the benefits of applying these criteria, and lack of support from the government and related organizations. Therefore, further research is needed to identify the factors that influence the application of Malcolm Baldrige's criteria to MSMEs in Indonesia and to develop appropriate strategies to encourage the application of these criteria.

 

Keywords: application of malcolm baldrige criteria, indonesian msmes, performance quality, operational efficiency, financial performance, global competition.

 

Pendahuluan 

Indonesia merupakan negara dengan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup besar. Meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan modal (Okpara, 2011), keterbatasan akses terhadap teknologi, dan keterbatasan akses terhadap pasar. Hal ini menyebabkan UMKM di Indonesia kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan besar dan untuk berkembang secara signifikan (Hafsah, 2004).

Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja UMKM adalah dengan menerapkan konsep Malcolm Baldrige, sebuah konsep pengelolaan kualitas total yang dikembangkan di Amerika Serikat. Konsep ini meliputi tujuh kriteria utama, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisis, dan perbaikan, manajemen sumber daya, serta hasil (Yhovizmiaji & Sulistiyowati, 2018).

Meskipun konsep ini telah diterapkan di berbagai negara, namun masih jarang diterapkan di UMKM di Indonesia. (Bakhtiar Amalia, Adrianto, & Harrani, 2008) Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi literatur atau kepustakaan tentang penerapan konsep Malcolm Baldrige pada pelaku usaha UMKM di Indonesia. Dengan melakukan studi literatur atau kepustakaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pandangan yang komprehensif tentang penerapan konsep Malcolm Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan saran yang berguna bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia dalam menerapkan konsep ini untuk meningkatkan kinerja mereka.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk:

1.      Menjelaskan konsep kriteria Malcolm Baldrige dan bagaimana kriteria ini dapat diterapkan pada pelaku UMKM di Indonesia.

2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia.

3.      Menganalisis keefektifan penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada peningkatan kinerja pelaku UMKM di Indonesia.

4.      Memberikan rekomendasi dan saran untuk meningkatkan penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia.

Dengan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep dan aplikasi kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku UMKM di Indonesia dan juga memberikan masukan yang berguna bagi pengembangan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menilai kinerja suatu perusahaan dengan tujuan agar dapat meraih keunggulan dalam persaingan. (R. J. Purbajati, C. Nugraha, dan S. Arijanto, 2014).

MBCfPE adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan suatu organisasi secara berkelanjutan. Metode ini melibatkan pengukuran dan umpan balik terkait kinerja organisasi secara keseluruhan dalam memberikan produk dan layanan berkualitas (Sugesti H. & Anggraeni D.A., 2020).

Berdasarkan National Institute of Standards and Technology (2011), tujuan dari kriteria Malcolm Baldrige adalah sebagai berikut: 1) Membantu meningkatkan praktik kinerja, kemampuan, dan hasil organisasi; 2) Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi tentang praktik terbaik antar organisasi; dan 3) Berfungsi sebagai alat manajemen untuk memahami dan mengelola kinerja, serta sebagai panduan perencanaan dan kesempatan untuk pembelajaran.

MBECfPE menganalisis keadaan sebuah organisasi dengan mempertimbangkan 7 (tujuh) aspek, termasuk kepemimpinan, perencanaan strategis, orientasi pelanggan, pengukuran, analisis, manajemen informasi dan pengetahuan, fokus pada tenaga kerja, fokus pada operasional, serta hasil-hasil yang dicapai (Renita R. , Anastasia L., Maukar, 2018).

UMKM merupakan usaha yang produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Dalam peraturan perundang[1]undangan No. 20 tahun 2008, maka kriteria UMKM dibedakan secara masing[1]masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah (Lakoro F.S & Sukrianto, 2021).

Dari berbagai sumber telah disampaikan bahwa kehadiran Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kepentingan yang signifikan, karena dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan peluang kerja dan menyerap tenaga kerja. Faktanya, sekitar 90% dari penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor UMKM (BAPPENAS, 2017).

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62,9 juta unit) dari keseluruhan pelaku usaha di Indonesia pada tahun 2017, sedangkan usaha besar hanya sekitar 0,01% atau sekitar 5400 unit. Usaha mikro mampu menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89,2%). Sementara itu, Usaha Kecil menyerap sekitar 5,7 juta tenaga kerja (4,74%), dan Usaha Menengah memiliki jumlah sebesar 3,73 juta (3,11%). Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, UMKM di Indonesia menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional (Marlinah, 2020b).

 

Penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada Pelaku Usaha UMKM di Indonesia.

Penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku usaha UMKM di Indonesia dapat membantu meningkatkan kinerja dan daya saing UMKM. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria ini Dalam kerangka teori ini, peneliti akan penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku usaha UMKM di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini juga akan menganalisis efektivitas penerapan kriteria tersebut pada peningkatan kinerja pelaku usaha UMKM di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan penerapannya di masa depan.

 

Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau kepustakaan. Penelitian ini akan menggunakan strategi pencarian literatur yang sistematis dan cermat untuk memastikan bahwa semua literatur yang relevan dapat diidentifikasi dan dipertimbangkan. Strategi pencarian literatur akan dilakukan dengan cara berikut:

Identifikasi literatur yang berkaitan dengan topik penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Model Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo

2.      Analisis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja UMKM ‘Good On You’

3.      Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi Kerja UMKM Kota Bandung Berdasarkan Kategori Perencanaan Strategis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).

 

Identifikasi kata kunci: Kata kunci yang relevan dengan topik penelitian akan diidentifikasi, seperti "Malcolm Baldrige", "UMKM", "penerapan kriteria", dan "Indonesia". Pencarian literatur: Pencarian literatur akan dilakukan melalui jurnal yang memiliki fokus pada bidang UMKM dan manajemen bisnis. Seleksi literatur: Setelah literatur yang relevan ditemukan, peneliti akan melakukan seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu: Relevansi: Literatur harus relevan dengan topik penelitian, yaitu penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku usaha UMKM di Indonesia. Kualitas: Literatur harus memiliki kualitas yang baik dan diterbitkan dalam jurnal yang bereputasi. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini harus memiliki faktor dampak (impact factor) yang tinggi. Keaktualan: Literatur jurnal diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir.

Bahasa: Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berbahasa Indonesia.Setelah literatur yang memenuhi kriteria seleksi telah diidentifikasi, peneliti akan melakukan analisis literatur secara kualitatif dengan teknik content analysis. Peneliti akan mengekstraksi informasi penting dari literatur dan melakukan sintesis temuan dari literatur yang relevan. Hasil dari analisis literatur akan digunakan untuk mendukung tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan kriteria Malcolm Baldrige pada pelaku usaha UMKM di Indonesia dan untuk mengevaluasi efektivitas penerapannya dalam meningkatkan kinerja pelaku usaha UMKM di Indonesia.

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil studi literatur, atas 3 (tiga) jurnal yang menjadi dasar literatur, dapat diperoleh hasil penelitian atas studi penerapan Malcolm Baldrige pada pelaku usaha beberapa pelaku UMKM di Indonesia sebagai berikut:

Jurnal pertama berjudul: ”Model Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo(Yhovizmiaji & Sulistiyowati, 2018). Menurut jurnal ini penerapan kriteria MBCfPE pada UKM di Kabupaten Sidoarjo dapat meningkatkan daya saing produk UKM. Pengumpulan data diawali dengan interview (wawancara) kepada pemilik UMKM yang berjumlah 120 responden di sentra UMKM tas yang berada di selatan Kabupaten Sidoarjo, sentra UMKM topi yang berada di utara Kabupaten Sidoarjo, sentra UMKM telor asin berada di timur Kabupaten Sidoarjo, dan sentra UMKM krupuk berada di barat Kabupaten Sidoarjo yang menjadi objek penelitian.

 

Tabel 1: Item Pertanyaan Peneliti Jurnal 1

(Indikator Penelitian)

 

Variable

 

Indikator

Kepemimpinan

X1. 1

Peran Pimpinan Puncak

 

X1. 2

Tata Kelola Organisasi

 

X1. 3

Monitoring Kinerja

Perencanaan Strategi

X2. 1

Pengembangan Strategi

 

X2. 2

Pemberdayaan

 

X2. 3

Implementasi Strategi

Fokus kepada Pelanggan

X3. 1

Pengetahuan mengenai konsumen dan pasar

 

X3. 2

Kepuasan Konsumen

 

X3. 3

Pengembangan Budaya Kualitas

Pengukuran, Analisa, dan

X4. 1

Pengukuran, analisa, dan peningkatan kinerja organisasi

Manajemen Pengetahuan

X4. 2

Manajemen informasi, teknologi informasi dan pengetahuan

 

X4. 3

Ketersediaan data atau informasi

Fokus Sumber Daya Manusia

X5. 1

Pemberdayaan Karyawan

 

X5. 2

Pengembangan Karyawan

 

X5. 3

Penilaian Karyawan

Manajemen Proses

X6. 1

Sistem Kerja

 

X6. 2

Proses Kerja

 

X6. 3

Perencanaan Operasional

Hasil Bisnis

X7. 1

Hasil Produk dan Layanan

 

X7. 2

Hasil Fokus Pelanggan

 

X7. 3

Hasil Keuangan dan Pasar

Daya Saing

Y1. 1

Kesiapan Bersaing

 

Y1. 2

Permintaan Pasar

 

Y1. 3

Informasi yang Luas

 

Sumber: ”Kriteria Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo” 2018

 

Dari 7 (tujuh) variabel Malcolm Baldrige sebagai variabel X (dependen) lebih lanjut diuraikan ke beberapa aspek dengan turunan X1.1 X1.2 dst. Sementara Variabel Y (independen) adalahdaya saingsebagaimana Tabel 1. Variabel X dan Y kemudian dilakukan analisa hubungan variabel keduanya sampai muncul 7 (tujuh) Hipotesa yang kesemuanya menghasilkan hubungan signifikan. Variabel X dan Y kemudian dilakukan Uji Validitas yang hasilnya baik X dan Y adalah valid. Pada Uji Reliabilitas melalui Cronbach’s Alpha dan hasilnya adalah Reliabel. Namun dari Uji Struktural kriteria pertama mendapatkan hasil yang seluruhnya berbeda baik Variabel X dan Y sehingga diperlukan uji kedua atas kriteria yang telah dimodifikasi untuk uji fit. Terakhir peneliti melakukan uji hipotesa untuk menguji kausalitas antar variabel dengan nilai CR Probabilitas sebagaimana Tabel 2.

 

Tabel 2 : Tabel Pengujian Hipotesa 7 Kriteria MBCfPE

 

 

Hipotesa

 

Hubungan

Nilai CR Probabilitas dan t-value

 

Keterangan

Standar

Hasil Output

H1

Kepemimpinan berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > 3,521

P < 0,000

T > 1,570

Signifikan

H2

Perencanaan Strategi berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > -3,308

P < 0,000

T > -0,751

Signifikan

H3

Fokus kepada pelanggan berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > 2,432

P < 0,015

T > 3,147

Tidak Signifikan

H4

Pengukuran Analisa, dan manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap daya saing

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > - 2,500

P < 0,012

T > -1,656

Signifikan

H5

Fokus sumber daya manusia berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > -3,207

P < 0,001

T > -1,656

Signifikan

H6

Manajemen proses berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR > -3,207

P < 0,001

T > -1,356

Signifikan

H7

Hasil bisnis berpengaruh terhadap daya saing

 

CR >1,96

P <0,05

T > 0,5

CR =0,332

P = 0,747

T = 0,059

Tidak Signifikan

 

Sumber: Kriteria Manajemen Kualitas MBNQA Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Di Kabupaten Sidoarjo,2018

 

Penelitian oleh peneliti jurnal 1 ini menghasilkan temuan bahwa: (Yhovizmiaji & Sulistiyowati, 2018)

1.         Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dengan daya saing produk UMKM.

2.         Terdapat hubungan signifikan antara perencanaan strategi dengan daya saing produk UKM.

3.         Tidak terdapat hubungan signifikan antara fokus kepada pelanggan dengan daya saing     produk UMKM.

4.         Terdapat hubungan signifikan antara pengukuran, analisa, dan manajemen pengetahuan dengan daya saing produk UMKM.

5.         Terdapat hubungan signifikan antara fokus sumber daya manusia dengan daya saing produk UMKM.

6.         Terdapat hubungan signifikan antara manajemen proses dengan daya saing produk UMKM.

7.         Tidak terdapat hubungan signifikan antara hasil-hasil bisnis dengan daya saing produk UMKM.

 

Jurnal kedua berjudul: “Analisis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja UMKM ‘Good On You’ (Indrawan, Putra, Sompie, & Malinda, 2022).

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai kinerja suatu perusahaan agar dapat bersaing. Good On You merupakan bisnis UMKM yang bergerak di bidang fashion style pakaian wanita yang terbilang relative baru.

Sama seperti penelitian pada jurnal 1, peneliti jurnal 2 ini juga menggunakan pendekatan pengukuran Malcolm Baldrige for Performance Excellence, guna mengukur kinerja UMKM Good on You di semua tingkatan, mulai dari kepemimpinan hingga karyawan dan pelanggan.

Dari penelitian literatur pada jurnal 2 ini ditemukan bahwa UMKM Good On You masih belum bisa menerapkan dan memaksimalkan tools dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). Dengan hasil penelitian selengkapnya sebagai berikut:

1.      Leadership (Kepemimpinan)

UMKM Good On You harus memiliki Visi & Misi sehingga UMKM Good On You mempunyai arah dan tujuan yang jelas dan dapat melakukan perencanaan yang baik supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2.      Strategic Plan (Perencanaan Strategis)

UMKM Good On You harus terus mempertahankan inovasi dan kreatifitas yang telah dilakukan, bahkan melakukan pengembangan lebih jauh lagi bagaimana melakukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien sehingga dapat menarik   minat konsumen dan meningkatkan penjualan.

 

3.      Customer and Market Focus (Fokus Pada Pasar dan Pelanggan)

Pihak UMKM dapat menggunakan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dll supaya dapat mencapai pasar yang dituju bahkan dapat mencapai pasar yang lebih luas.

4.      Measurement, Analysis and Knowledge Management (Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

Pihak UMKM supaya dapat mendesain tampilan Instagram yang lebih menarik supaya mempunyai daya tarik bagi calon konsumen dan juga menyarankan untuk menggunakan Key Performance Indicator atau KPI agar mendapatkan hasil dengan basis yang sesuai.

5.      Workforce Focus (Fokus Kepada Pekerja).

Agar pemilik UMKM Good On You mengadakan diskusi dan melakukan evaluasi terencana dengan menggunakan timetable sebagai acuannya. sehingga UMKM akan berjalan lebih terstruktur dan sistematis

6.      Process Management (Manajemen Proses)

Agar Good On You melakukan kontrol kualitas produk yang akan mereka jual. Dengan begitu, produk yang berkualitas buruk akan berkurang dan pelanggan akan lebih puas dengan produk perusahaan.

7.      Result (Hasil)

Kriteria ini belum dapat dijelaskan dengan lengkap.

Gambar 1: Kerangka Kerja MBCfPE Good On You

 

Sumber: “Analisis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja UMKM ‘Good On You’

Jurnal ketiga berjudul: “Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi Kerja Umkm Kota Bandung Berdasarkan Kategori Perencanaan Strategis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) (Dien, Arijanto, & Liansari, 2022).

Peneliti pada jurnal 3 ini berupaya mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM Kota Bandung berdasarkan kategori 2 MBCfPE yaitu perencanaan strategi. Hasil kinerja yang dimaksud melihat dari kategori 7 MBCfPE. Identifikasi faktor berpengaruh dilakukan menggunakan metode Partial Least Square-

Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam kategori perencanaan strategis MBCfPE terhadap hasil kinerja UMKM di Kota Bandung dengan melihat kategori hasil MBCfPE.

 

Gambar 2: Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi Kerja UMKM Kota Bandung Berdasarkan Kategori MBCfPE

Gambar

Sebagai diuraikan pada Gambar 2 di atas penelitian atas kriteria ke 2 dari MBCfPE yaitu perencanaan strategi untuk mengukur kinerja pelaku UMKM di Kota Bandung diperoleh hasil sebagai berikut:

 

1.      Kinerja UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh 2 variabel yaitu IS (Implementasi Strategis) dan SDP (Strategy Development Process) dengan nilai T- Statistik ≥ 1,96 dan P-Value ≤ 0,05. Variabel ini berlaku untuk perusahaan pada penelitian ini dengan persentase kelas perusahaan 67% untuk UMKM kelas mikro, 25% untuk UMKM kelas kecil dan 8% untuk UMKM kelas menengah. Pelaku UMKM maka suatu usaha perlu untuk membuat strategi dan mengumpulkan berbagai macam dokumen mengenai kondisi usaha jangka panjang maupun pendek sebanyak banyaknya untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dan untuk dapat mengatasi berbagai macam hal kondisi baik maupun buruk kedepannya.

2.      Variabel-variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan baik itu secara positif maupun negatif.

 

Dari penelitian literatur jurnal atas 3 (tiga) jurnal penelitian yang mengkaji penerapan MBCfPE pada para pelaku usaha UMKM tersebar di beberapa daerah di Indonesia tersebut dapat diketahui kekuatan dan kelemahan dalam penerapannya yaitu:

Kekuatan:

1.      Ketiga penelitian jurnal di atas berupaya melakukan penelitian secara komprehensif dengan metode dan alat uji yang detail dan mendalam  

2.      Pendekatan yang menyeluruh

Kriteria MBCfPE menawarkan pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas produk di UMKM melalui manajemen kualitas yang komprehensif. Kriteria ini menekankan pentingnya memperhatikan semua aspek bisnis seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen sumber daya, manajemen keuangan dan manajemen operasi.

3.      Dimensi yang diuji

Kriteria MBCfPE didasarkan pada standar kualitas yang telah terbukti dan telah diadopsi oleh banyak perusahaan terbesar dan paling dihormati di dunia. Hal ini memudahkan implementasi kriteria di UMKM karena telah teruji dan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas produk.

4.      Fokus pelanggan

Kriteria MBCfPE mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan membantu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan.

 

Kelemahan:

1.      Ketiga penelitian jurnal di atas terjebak pada alat ukur berupa kriteria satu metode yang lahir di dunia barat (Amerika) yang dalam beberapa hal tidak cocok/relevan apabila digunakan di Indonesia

2.      Tidak mudah dilakukan:

Implementasi kriteria MBCfPE membutuhkan banyak usaha dan keterlibatan dari semua tingkatan manajemen. Ini bisa menjadi tantangan bagi UKM dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas.

3.      Terlalu menekankan pada kualitas:

Kriteria MBCfPE sangat terfokus pada manajemen mutu sehingga dapat mengabaikan aspek-aspek lain yang juga penting untuk meningkatkan daya saing, seperti pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi.

4.      Kurang relevan dengan konteks lokal:
Kriteria MBCfPE dikembangkan di Amerika Serikat dan mungkin tidak cocok untuk konteks lokal. Beberapa aspek kriteria mungkin perlu disesuaikan agar lebih relevan dan efektif di lingkungan bisnis UMKM.

 

Kesimpulan

Dalam konteks UMKM di Indonesia, kriteria MBCfPE dapat diterapkan dalam langkah-langkah berikut: 1. Ketiga penelitian jurnal telah berupaya menggali 7 kriteria MBCfPE dengan sudut pandang penelitiannya masing-masing, namun satu hal yang pasti adalah dari ketiga penelitian jurnal tersebut dapat ditarik benang merahnya bahwa kriteria MBCfPE dapat diterapkan pada pelaku UMKM di Indonesia dengan menyesuaikan karakteristik usaha dan alat ukurnya. 2. Pelaku usaha UMKM membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap setiap kategori kriteria MBCfPE atas kebutuhan dan tujuan organisasi, serta mengukur kinerja secara efektif. 3. Pelaku usaha UMKM harus mengumpulkan data kinerja organisasinya di setiap kategori Kriteria MBCfPE dan menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. 4. Para pelaku usaha UMKM dapat menyusun rencana tindakan yang tepat untuk memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kekuatan organisasi. 5. Para pelaku UMKM harus mengimplementasikan rencana aksi yang telah disusun untuk meningkatkan kinerja organisasi. 6. Para pelaku UMKM harus mengevaluasi kembali kinerja organisasinya, untuk melihat apakah rencana aksi telah berhasil dan apakah masih ada area untuk perbaikan.

Dengan mengadopsi kriteria MBCfPE, pelaku UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kinerja organisasinya dan meningkatkan daya saingnya pasarnya. Namun, penting untuk diingat bahwa menerapkan kriteria ini membutuhkan waktu dan sumber daya dan UMKM harus mempertimbangkan kebutuhannya dengan cermat sebelum menerapkannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DFTARPUSTAKA

 

Bakhtiar Amalia, Arfan, Adrianto, David, & Harrani, Konstantia. (2008). Analisis Perbandingan Penghargaan Kualitas Malcolm Baldrige National Quality Award dengan European Quality Award (MBNQA vs EQA). J@ TI UNDIP, 3(2), 131–141.

 

Dien, Ratu Mutiara, Arijanto, Sugih, & Liansari, Gita Permata. (2022). Identifikasi Faktor yang Berpengaruh Terhadap Performansi Kerja Umkm Kota Bandung Berdasarkan Kategori Perencanaan Strategis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). FTI.

 

Hafsah, Mohammad Jafar. (2004). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Infokop Nomor, 25, 40–44.

 

Indrawan, Dava R., Putra, Aldian P., Sompie, Caroline R., & Malinda, Maya. (2022). Analisis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja UMKM ‘Good On You.’ Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Bisnis, 712–717.

 

Okpara, John O. (2011). Factors constraining the growth and survival of SMEs in Nigeria: Implications for poverty alleviation. Management Research Review, 34(2), 156–171.

 

Yhovizmiaji, Billy, & Sulistiyowati, Wiwik. (2018). Model Manajemen Kualitas MBNQA dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UKM di Kabupaten Sidoarjo. Spektrum Industri, 16(2), 191.

 

BAPPENAS. (2017). Metadata Indikator Tujuan Pembangunan. Berkelanjutan (TPB)/Sustainabel Development Goals (SDGs) Indonesia.

 

Jogiyanto, (2011). Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modeling Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

 

Lakoro F.S & Sukrianto. (2021). Literasi dan Model Manajemen Keuangan Umkm Berbasis Digital Pada Umkm-Umkm Di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Journal of Applied Managerial Accounting. 5(2), pp 45-55. 

 

Marlinah, L. (2020b) ‘Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat Perekonomian Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19’, Jurnal Ekonomi, 22(2), pp. 118–124.

 

National Institute of Standards and Technology. (2011). 2011–2012 Health Care Criteria for Performance Excellence. Gaithersburg: National Institute of Standards and Technology.

 

Nugroho M, (2015). Model Peningkatan Kinerja Operasional melalui Praktek Manajemen Kualitas Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Semarang, Jurnal World Class Islamic University, Vol. 2 No. 1 Gaspersz.

 

Renita R. , Anastasia L., Maukar (2018). Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence (MBECfPE) 2013-2014 Pada Program Studi Teknik Industri President University.

 

R. J. Purbajati, C. Nugraha, dan S. Arijanto, “Sistem Perangkat Lunak Untuk Internal Assessment Kriteria Fokus Pelanggan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Berbasis Pengukuran Kpku-Bumndalam Jurnal Online Institut Teknologi Nasiona, Vol 2. No 1. Januari 2014.

 

Sugesti H. & Anggraeni D.A. (2020). Implementasi Pengukuran Kinerja Model Malcolm Baldrige Untuk Kinerja Unggul Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing di PP Pos Indonesia, Jurnal Sosio E-Kons, 12(1), pp. 1-9.

 

Urata Shujiro, 2000, Policy Recommendations: Outline of tentative Policy Recommendation for SME Promotion in Indonesia, Publikasi JICA 17 Mei 2007.

 

Vincent, (2007). Ge Way Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 

Winarni, E.S., (2006), Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui Peningkatan Aksesibilitas Kredit Perbankan, Infokop Nomor 29 Tahun XXII, pp 92-98