PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA
PERUSAHAAN (ERP) DALAM KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK
Andrian1,
Rizni Aulia Qadri 2, Immanuel Zai3, Jessyka4,
Erni Astuti5, Michelle6
Universitas International Batam, Indonesia1,2,3,4,5,6
12141289.andrian@uib.edu, 2Rizni@uib.edu,
3Immanuel Zai@uib.edu, 42141323.jessyka@uib.edu, 52141127.erni@uib.edu, 62141142.michelle@uib.edu
Abstrak
Pada era industri yang sangat berkembang
pada saat ini, Persaingan
Para perusahaan yang mengembangkan
bisnis-bisnisnya tentu memiliki strategi-strategi inovatif
yang harus dijalankan dimulai dari proses produksi (Production)
hingga proses penjualan (Marketing). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat setiap perusahaan menjalankan jenis usaha yang beragam dan saling bersaing, bagi
sebuah perusahaan untuk
selalu berkembang dan tidak
kalah saing adalah dengan menangani
secara baik jalannya perusahaan. Metode yang penulis gunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan simpulan. Salah satu hal penting
yang perlu diperhatikan adalah inventory atau persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Perusahaan
SPA Grand Majesty adalah sebuah
usaha yang bergerak dalam bidang massage dan refleksiologi. Terdapat beragam barang yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut dan tentu berhubungan dengan inventory perusahaan tersebut. Tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana Perusahaan SPA Grand Majesty melakukan
penanganan dalam inventory perusahaan tersebut dan penerapan sistem ERP (Enterprise
Resource Planning) dalam kegiatan
operasional perusahaan.
Kata Kunci:
inventory,
ERP, opersional, perusahaan
Abstrack
In today's highly developed industrial
era, Competition Companies that develop their businesses certainly have
innovative strategies that must be implemented starting from the production
process (Production) to the sales process (Marketing). The purpose of this
research is to make every company run a diverse and competitive type of
business, for a company to always grow and not lose competitiveness is to
handle the company's operations well. The method that the writer uses to
analyze the data in this study is data reduction, data presentation, and
drawing conclusions. One important thing that needs to be considered is the
inventory or supplies owned by the company. Grand Majesty SPA Company is a
business engaged in massage and reflexology. There are various items needed to
run the business and of course related to the company's inventory. This paper
will discuss how the Grand Majesty SPA Company handles the company's inventory
and the implementation of the ERP (Enterprise Resource Planning) system in the
company's operations.
Keywords
: Inventory,
ERP, Operational, Corporate
PENDAHULUAN
Pada era industri yang sangat berkembang
pada saat ini, Persaingan
Para perusahaan yang mengembangkan
bisnis-bisnisnya tentu memiliki strategi-strategi inovatif
yang harus dijalankan dimulai dari proses produksi (Production)
hingga proses penjualan (Marketing). Hasil yang didapatkan dalam proses juga tidak dihindari dari memanfaatkan kemampuan teknologi, komunikasi, dan informasi. Dalam proses produksi tentu memiliki ke-teraturan dari informasi-informasi dan kegiatan
yang terkoordinasi dengan
baik demi memenuhi kepuasan
pelanggan terhadap kualitas
yang diberikan, Maka dari itu adanya Manajemen pasok (Supply Chain) yang digunakan
sebagai ilmu yang mengoordinasikan
keseluruhan proses di dalam
organisasi/ perusahaan yang
mempersiapkan dan menyampaikan
produk/barang kepada konsumen. Proses ini mencakup perencanaan (plan), sumber input (source), yaitu bahan mentah dari
pemasok, transformasi bahan mentah menjadi
barang jadi (make), transportasi, distribusi, pergu-dangan (deliver), sistem informasi, pembayaran barang, sampai barang dikonsumsi
oleh konsumen, dan tahap akhirnya
adalah layanan pengembalian produk/barang (retur) (Chopra dan Meindl, 2016). Dan ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk
meng-otomasi dan meng-integrasikan
proses-proses bisnis utamanya.
ERP memecah kebuntuan berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara mem-fasilitasi sharing/berbagai data,
berbagai aliran informasi, dan mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua pengguna dalam organisasi (Albert Verasius, 2019).
Penelitian ini dilakukan untuk membantu bagi
para pengusaha yang akan atau sedang menjalankan bisnis nya, dalam
memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada, serta kelancaran
atau keselarasan dari berbagai bagian
divisi dalam sebuah organisasi tersebut hingga tercipta nya kegiatan operasional
yang baik dan benar. Menurut
situs yang tertulis pada (Shift Indonesia) menunjukan bahwa berikut beberapa perusahaan yang berhasil dan dianggap sebagai perusahaan dengan penerapan supply chain terbaik seperti, Unilever, Nike,
Nestle, H&M, Starbucks, Adidas, dan sebagainya. Dapat dilihat dari
beberapa contoh perusahaan diatas yang telah berhasil menerapkan supply chain dan dapat
bersaing dengan baik di
pasar, yang membuat peran
supply chain dalam sebuah perusahaan memiliki peran yang penting.
Kebanyakan pada perusahaan di Indonesia memiliki kesulitan dalam menerapkan system ini disebabkan Pasokan bahan baku menjadi
salah satu masalah supply
chain yang banyak dialami
oleh perusahaan. Seperti kelangkaan bahan baku, waktu produksi
yang lama, kenaikan harga, hingga kesulitan dalam pengantaran bahan baku. Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya demand dari konsumen secara tiba-tiba. Maka dibutuhkannya hal hal yang harus dihindari agar tidak terjadi resiko yang sering menjadi kendala dalam proses penerapannya.
Objek dari penelitian dari tim penulis kali ini adalah perusahaan SPA Grand
Majesty Merupakan usaha
yang akan dianalisa oleh tim penulis, yang baru saja di kembangkan oleh PT.
Sas Majesty Wellness pada tahun Oktober
2022 memiliki fokus utama atau target pasar para konsumen yang menyukai pijat atau massage. Selain masyarakat
local yang menyukainya SPA Grand Majesty ini juga ditujukan kepada para turis-turis yang berdatangan dari luar seperti
Singapura, Malaysia, Dan lain-lain.
Manajemen Rantai Pasok
Manajemen rantai pasok adalah suatu
kegiatan yang meliputi
semua bahan dan pelayanan, dalam aktivitas ini terdapat proses pengubahan
terhadap bahan pokok menjadi barang yang setengah jadi atau
produk final. Semua aktivitas
ini mencakup pembelian, pengalihan dan hal lain yang berkaitan dengan proses usaha. (Leppe et al.,
2019). Supply chain manajemen
juga dapat di artikan
sebagai sebuah sistem dimana tempat sebuah
organisasi melakukan penyaluran jasa dan barang hasil produksi
ke pelanggannya. (Widya et al.,
2018). Supply chain management memegang
peran yang sangat penting dalam perjalanan sebuah perusahaan. Sebelum diterapkan manajemen rantai pasok tak
jarang perusahaan mengalami kerugian dan salah dalam pendistribusian barang ke pasar yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan permintaan.
(Rudyanto et
al., 2020) dengan adanya manajemen rantai pasok maka
akan lebih memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi dan menghasilkan
produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. (Shegelman et
al., 2020). Manajemen Rantai pasok memiliki
manfaat , yaitu untuk memperkuat akurasi perhitungan permintaan melalui data yang akurat (Epiphaniou et
al., 2020), dengan menerapkan manajemen rantai pasok, perusahaan
juga dapat menekan biaya yang harus dibayar dalam menjalankan
proses. (Yu et al.,
2016)
ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan)
Dalam memanajemen Rantai pasok dibutuhkan
sebuah system yang canggih diperlukan untuk menyambungkan pengiriman data dan informasi dari sumber kepada
pelanggan. Salah satu teknologi yang canggih adalah perencanaan sumber daya perusahaan
yang sudah terbukti efisien
dan efektif dalam menjalankan bisnis. (Sahid, 2022), Enterprise
Resource Planning (ERP) berasal dari Computer
Integrated Manufacturing (CIM) dan
Manufacture Resource Planning (MRP) yang dikenalkan
oleh sebuah perusahaan analisis gartner dan riset, Sistem ERP berusaha untuk bisa melakukan semua fungsi dasar yang dimiliki oleh setiap perusahaan baik bergerak dalam bidang bisnis atau
niralaba. (Verdi, 2013), Sistem ERP juga dapat diartikan sebagai sistem informasi pada sebuah perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan atau aktivitas
yang diperlukan dalam
proses menjalankan bisnis (Radovilsky,
2004).
Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan sebuah
aplikasi perangkat lunak yang di desain untuk proses
bisnis sebuah perusahaan kedalam sebuah aplikasi terpadu. (Sungkono et
al., 2019) Dalam sistem ERP terdapat beberapa fitur diantaranya adalah:
1.
Human
Resource Management (HRM)
Human Resource Management merupakan
bagian dari aplikasi yang berguna untuk mengatur sumber daya dalam sebuah
perusahaan (Patel, 2018). Tujuan dari Human Resource Management adalah
untuk memaksimalkan tiap karyawan
dalam mencapai sebuah tujuan usaha.
2. Customer Relationship Management (CRM)
Merupakan bagian dari aplikasi yang digunakan untuk mengatur sebuah strategi bisnis, membantu dalam perancangan sebuah ospek pada perusahaan dan juga menjaga pelanggan. (Haddara &
Constantini, 2017)
3. Purchase
Purchase merupakan bagian dari aplikasi
yang digunakan untuk melakukan
pembelian dan pencarian mesin produksi. (Gajewski et al.,
2016)
4. Inventory
Inventory adalah bagian dari aplikasi
yang digunakan untuk mengatur
stok bahan atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan suatu usaha. (Madanhire &
Mbohwa, 2016)
5. Warehouse
Warehouse adalah pergudangan, ini merupakan bagian dari aplikasi
yang digunakan untuk menyimpan
barang dan bahan yang akan didistribusikan ke tempat adanya permintaan.
(Atieh et al., 2016)
6. Finance
Sales
Finance sales adalah bagian dari aplikasi yang digunakan untuk mengatur kegiatan keuangan dan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. (Fjesme, 2020)
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif tidak menggunakan data statistic melainkan melalui pengumpulan data yang kemudian di
analisis dan di interpretasikan
(Anggito & Setiawan, 2018). Objek
dalam penelitian ini adalah analisis strategi pemasaran melalui media sosial dan lean canvas UMKM dan yang menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah SPA Grand
Majesty. Wawancara, Teknik wawancara
adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
dengan cara tanya jawab kepada
narasumber untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan (Soegijono,
2018). Penulis melakukan wawancara dengan pemilik SPA Grand Majesty mengenai
hal-hal yang bersangkutan.
Berikut adalah metode yang penulis gunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini:
1. Reduksi data. Setelah penulis
mengumpulkan data melalui wawancara dan kuesioner kemudian penulis melakukan rangkuman dan menyederhanakan data sehingga
data yang diambil adalah
data yang penting saja.
2. Penyajian data. Penulis melakukan penyajian data dengan mengelompokkan data menurut sub bab yang disusun secara sistematis dan berbentuk teks atau narasi.
3. Penarikan simpulan. Tahap terakhir adalah penulis melakukan penarikan kesimpulan dan memberikan saran jika diperlukan.
Hasil dan Pembahasan
PT. Sas Majestic Wellness sebagai perusahaan
dibidang spa meskipun tidak terlalu memiliki
inventaris yang sangat banyak
namun, jika dilakukan penerapan sistem ERP masih dapat memberikan manfaatnya bagi bisnis. Entreprise Resource Planning (ERP) pada perusahaan
jasa spa tentunya memberikan kemudahan dalam integrasi proses bisnis dalam mengintegrasikan
penjadwalan, penjualan, pembelian, dan manajemen pelanggan. Manajemen pelanggan yang dapat membantu memperoleh dan mengelola data konsumen sehingga memberikan layanan yang lebih profesional
dan meningkatkan retensi pelanggan. Disamping manfaat itu, perusahaan juga mempertimbangkan dari segi biaya implementasi
yang tentunya dapat menawarkan pembiayaan ERP yang fleksibel dan terjangkau serta mencakup fitur-fitur yang dibutuhkan oleh prioritas bisnis.
Berdasarkan beberapa software
ERP yang telah diteliti,
software Odoo adalah software yang paling relevan dan menawarkan harga atau pembiayaan
yang fleksibel dan terjangkau
bagi PT. Sas Majesty Wellness yaitu di kisaran harga Rp150.000 - Rp170.000 per bulan. Tak hanya itu, Odoo sebagai platform ERP open source mempunyai fitur dalam manajemen janji temu, perencanaan
jadwal, pengelolaan inventaris dan manajemen pelanggan serta fitur lain-lain yang tentunya sesuai dengan kebutuhan
pada perusahaan ini. Keuntungan
dengan mengimplementasikan
Odoo adalah:
1. Mudah untuk dikembangkan.
2. Tampilan yang mudah untuk digunakan oleh orang awam.
3. Tampilan yang menarik, sederhana, dan beragam warna.
4. Sistem dengan basis web tersebut sangat mudah diakses dimana
saja dan kapan saja.
5. Dapat diakses tidak hanya
melalui PC tetapi juga melalui tablet dan smartphone.
6. Tidak perlu install beberapa aplikasi yang rumit dalam penerapan dan pengoperasian Odoo.
7. Dapat berintegrasi dengan perusahaan lain yang juga menggunakan
Odoo.
8. Dapat digunakan dalam bisnis skala kecil
hingga besar.
9. Sistem menggunakan bahasa program HTML –
PHP sehingga lebih mudah dimodifikasi.
Gambar 1. Data Pendapatan
PT. Sas Majestic Wellness
Berdasarkan dari
hasil wawancara yang dilakukan, pendapatan yang diperoleh dari bulan november 2022 hingga february 2023 menghasilkan pendapatan sekitar 26 juta hingga 33 juta, namun setelah diterapkannya penerapan software
ERP Odoo pada awal bulan maret 2023 tercatat pada akhir bulan tersebut bahwa pendapatan yang diperoleh sebesar 35 juta yang mana merupakan pendapatan paling besar dari ke empat
bulan lalu tersebut. Berikut merupakan Dampak sebelum dan setelah diterapkannya software Odoo:
a.
Sebelum penerapan software Odoo, Menggunakan proses manual dalam manajemen jadwal, inventaris, dan keuangan yang dapat memakan waktu dan memicu kesalahan manusia Sulit untuk melacak inventaris dan stok produk yang membuat pengambilan keputusan sulit, Manajemen pelanggan sulit dilakukan karena sulit untuk memantau data dan aktivitas pelanggan secara efektif Tidak memiliki
kemampuan untuk menghasilkan
laporan keuangan dan kinerja bisnis yang akurat dan terkini.
b.
Setelah penerapan software Odoo, Proses bisnis
jauh lebih terstruktur, lebih
efisien, dan lebih mudah diakses melalui platform Odoo, Manajemen jadwal dan inventaris dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan fitur-fitur Odoo, Manajemen pelanggan menjadi lebih efektif karena data pelanggan tersentralisasi dan mudah diakses, laporan keuangan dan kinerja bisnis dapat dihasilkan dengan mudah dan cepat melalui fitur
laporan di Odoo.
Sistem ERP yang terintegrasi dengan sistem SCM memiliki banyak manfaat untuk bisnis, namun kurangnya pemahaman tentang manfaat tersebut dapat menjadi masalah.
Untuk mengatasi hal ini, pelatihan dan edukasi diperlukan agar para pengguna memahami dan dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada dengan baik dan benar. Demonstrasi langsung dan pengenalan fungsi-fungsi utama juga dapat membantu meningkatkan pemahaman yang dituju. Selain itu, dukungan berkelanjutan dan komunikasi yang efektif perlu diberikan untuk memastikan pengguna sistem ERP terus merasa nyaman dan mendapat dukungan ketika membutuhkan bantuan.
Masalah lain yang sering dihadapi adalah biaya implementasi yang mahal. Solusinya adalah memilih ERP yang menawarkan berbagai modul dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, serta memilih
vendor yang bersedia bekerja
dengan anggaran yang terbatas dan menawarkan opsi pembiayaan fleksibel. Kompleksitas integrasi juga sering menjadi masalah dalam implementasi sistem ERP. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan bisnis yang spesifik dan prioritas modul yang perlu diintegrasikan. Selain itu, penggunaan solusi middleware
sebagai jembatan antara sistem ERP dan aplikasi lain dapat membantu memudahkan integrasi. Penggunaan jasa konsultan juga dapat membantu mengatasi kompleksitas integrasi.
Masalah pengelolaan perubahan juga sering muncul dalam
implementasi sistem ERP.
Hal ini dapat diatasi dengan mempersiapkan tim implementasi yang kuat, pelatihan yang tepat, komunikasi yang jelas dan efektif, serta pemimpin yang berkomitmen sangat diperlukan
untuk mengatasi masalah
ini. Pelatihan dalam memahami dan mengadopsi perubahan
juga harus diberikan agar pengguna sistem ERP dapat beradaptasi dengan perubahan. Terakhir, perawatan dan pemeliharaan sistem ERP juga perlu diperhatikan. Untuk menjaga sistem ERP agar berjalan dengan baik, perlu dilakukan perawatan basis data
yang bersih dan terorganisir,
melakukan backup data secara
teratur, memperbarui perangkat lunak, mengelola konfigurasi sistem dan menggunakan penyedia layanan yang handal. Dengan demikian, sistem ERP dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi bisnis.
Maka penerapan yang dilakukan
oleh PT. Sas Majestic Wellness akan menghasilkan integrasi proses dalam bisnis dan juga membantu perusahaan untuk mengintegrasikan sistem dalam proses berbisnis, dengan perbedaan departemen yang banyak dapat saling melakukan interaksi satu sama lain serta berbagi data untuk kelancaran bisnis. Penghematan biaya, setelah proses implementasi
dilakukan maka perusahaan dapat melakukan pengurangan dalam pengeluaran kas seperti biaya administrasi,
pengelolaan inventaris, manajemen proyek, dan lain-lain.
Analisis data menjadi lebih mudah
dan dapat membantu perusahaan dalam pemantauan kinerja bisnis dan mengambil keputusan yang baik dan benar.
Setelah itu skalabilitas dalam
perusahaan akan lebih mudah diintergrasikan melalui sistem lain dan dapat dikembangkan dengan kebutuhan perusahaan. Namun keberhasilan implementasi juga bergantung kepada seberapa baik manajemen perusahaan yang menjalankan nya, diadaptasikan dan diintegrasikan dengan proses bisnis perusahaan.
Supply Chain Management
Dengan melakukan penerapan
Supply Chain Management (SCM) berbasis ERP pada PT.
Sas Majesty Wellness tentunya dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta memperkuat daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif. Penerapan SCM pada PT. Sas Majesty Wellness diarahkan untuk meningkatkan koordinasi dan integrasi antara seluruh fungsi dan unit bisnis dalam rantai pasokan,
mulai dari penyimpanan, hingga pengiriman produk ke pelanggan. Penerapan ERP pada PT.
Sas Majesty Wellness diarahkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan bisnis secara keseluruhan dengan mengintegrasikan semua fungsi bisnis, seperti pengadaan, produksi, keuangan, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
Dalam konteks perusahaan
jasa spa, SCM dapat mempengaruhi operasional dan pelayanan perusahaan dengan cara sebagai berikut:
2.
Pengadaan bahan
baku dan peralatan spa
SCM dapat membantu
perusahaan spa untuk mengoptimalkan
pengadaan bahan baku dan peralatan spa dengan menentukan pemasok terbaik yang dapat memberikan harga yang kompetitif dan kualitas terbaik. Dengan manajemen persediaan yang baik, perusahaan dapat memastikan pasokan bahan baku
dan peralatan yang cukup untuk memenuhi
permintaan pelanggan.
3. Manajemen operasi
dan produksi:
Dengan SCM, perusahaan spa dapat memperbaiki efisiensi dan efektivitas operasi dan produksi, misalnya dengan melakukan penjadwalan pemesanan dan pengiriman yang tepat waktu, menentukan
jumlah staf yang optimal
untuk mengelola permintaan pelanggan, dan mengurangi biaya dengan memperbaiki
proses operasional.
4. Manajemen persediaan
SCM dapat membantu
perusahaan spa untuk mengelola
persediaan produk dan bahan baku dengan
lebih efektif, sehingga dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan mengurangi risiko produk kadaluwarsa atau kerusakan.
Tabel 1. Data Kuantitas Produk PT. Sas Majestic Wellness Bulan April 2023
Deskripsi Barang |
Kuantitas Pembelian |
Kuantitas Penjualan |
Kuantitas Persediaan |
Persentase Penjualan |
Minyak Pijat |
15 |
9 |
6 |
60% |
Scrub Tubuh |
18 |
13 |
5 |
72% |
Masker |
42 |
37 |
5 |
88% |
Parafin wax |
22 |
13 |
9 |
59% |
Losion |
8 |
5 |
3 |
63% |
Essential Oil |
35 |
28 |
7 |
80% |
Sumber: Data Olahan dari ERP (Odoo) Perusahaan
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaan secara efektif dan efisien pada tepat waktu. Terlihat
dari seluruh produk yang terbeli dan terjual pada bulan April 2023 menghasilkan
persentase penjualan dari pembelian bulan tersebut yaitu diatas 50% dan di bawah 100%. Hal
ini membuat perputaran keuangan perusahaan sangat cepat dan dapat digunakan kembali dengan baik. Perusahaan PT. Sas Majesty Wellness melakukan penjadwalan pemesanan dan pengiriman yang tepat waktu melalui
sistem ERP Odoo.
Kesimpulan
Penerapan Entreprise Resource
Planning (ERP) pada perusahaan jasa
spa memiliki banyak manfaat dan kemudahan dalam proses bisnisnya. Penerapan tersebut dapat diimplementasikan dalam penjadwalan, penjualan, pembelian, dan manajemen pelanggan. Pada penelitian ini salah satu bentuk software ERP adalah
software Odoo yang merupakan salah satu software ERP yang relevan
dan memiliki pembiayaan
yang fleksibel dan terjangkau.
Software tersebut mempunyai
fitur dalam manajemen, pengelolaan inventaris, dan berbagai fitur lainnya yang bermanfaat bagi operasional bisnis SPA. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, software Odoo memiliki dampak yang besar, seperti proses dalam manajemen jadwal, inventaris, dan keuangan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi lebih terstruktur, efisien, dan lebih mudah diakses setelah diterapkannya
platform Odoo.
Penerapan
Supply Chain Management (SCM) berbasis ERP dalam perusahaan spa berdampak pada peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Penerapan SCM yang diterapkan
pada PT. Sas Majesty ini dikoordinasikan untuk meningkakan integrasi antara fungsi dan unit bisnis dalam rantai
pasokan, seperti inventaris, dan pengiriman produk ke pelanggan. Supply Chain
Management berpengaruh dalam
operasional dan pelayanan perusahaan seperti pengadaan bahan baku dan peralatan spa, manajemen operasi dan produksi, dan manajemen persediaan.
Sebagai sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan yang terdapat dalam Perusahaan Grand Majesty adalah
sebuah solusi yang seharusnya diterapkan oleh perusahaan lain dalam mengatur operasional dan kinerja sebuah perusahaan. Dan lebih meningkatkan
sistem ERP agar bisa mendukung kegiatan operasional perusahaan tersebut. Perusahaan SPA Grand Majesty dapat
mengintegrasikan sistem akuntansi mereka dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan
real-time, ERP juga dapat memfasilitasi
komunikasi antar departemen dan mempercepat pengambilan keputusan, dan dapat mengintegrasikan data pelanggan dan penjualan, perusahaan SPA dapat membuat strategi penjualan yang
lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Atieh, A. M., Kaylani, H.,
Al-Abdallat, Y., Qaderi, A., Ghoul, L., Jaradat, L., & Hdairis, I. (2016).
Performance Improvement of Inventory Management System Processes by an
Automated Warehouse Management System. Procedia CIRP, 41,
568–572. https://doi.org/10.1016/j.procir.2015.12.122
Epiphaniou, G., Bottarelli, M., Al-Khateeb, H., Ersotelos, N.
T., Kanyaru, J., & Nahar, V. (2020). Smart distributed ledger technologies
in industry 4.0: Challenges and opportunities in supply chain management. Advanced
Sciences and Technologies for Security Applications, 319–345.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-35746-7_15
Fjesme, S. L. (2020). Retail investor experience, asset
learning, and portfolio risk-adjusted returns. Finance Research Letters,
36, 1–23. https://doi.org/10.1016/j.frl.2019.101315
Gajewski, P. D., Drizinsky, J., Zülch, J., & Falkenstein,
M. (2016). ERP correlates of simulated purchase decisions. Frontiers in
Neuroscience, 10(AUG), 1–13.
https://doi.org/10.3389/fnins.2016.00360
Haddara, M., & Constantini, A. (2017). ScienceDirect
ScienceDirect ERP II is Dead- Long Live CRM ERP II is Dead- Long Live CRM. Procedia
Computer Science, 121, 950–959.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.11.123
Leppe, E. P., Karuntu, M., & Manajemen…, A. (2019).
Analisis Manajemen Rantai Pasokan Industri Rumahan Tahu Di Kelurahan Bahu
Manado Analysis of Home-Based Industrial Tofu Supply Chain Management in Bahu
Manado. Jurnal EMBA, 7(1), 201–210. https://doi.org/10.35794/emba.v7i1.22347
Madanhire, I., & Mbohwa, C. (2016). Enterprise Resource
Planning (ERP) in Improving Operational Efficiency: Case Study. Procedia
CIRP, 40(2001), 225–229.
https://doi.org/10.1016/j.procir.2016.01.108
Patel, M. (2018). A Study Paper on Hrm in Erp with Special
References to Selected Engineering Companies in Gujarat. 3(3),
871–875.
Radovilsky, Z. (2004). Enterprise Resource Planning (ERP). The
Internet Encyclopedia, 145–154. https://doi.org/10.1002/047148296x.tie060
Rudyanto, Soemarni, L., Pramono, R., & Purwanto, A.
(2020). The influence of antecedents of supply chain integration on company
performance. Uncertain Supply Chain Management, 8(4), 865–874.
https://doi.org/10.5267/j.uscm.2020.5.006
Sahid, A. (2022). Peran Enterprise Resource Planning dan
Strategi Bisnis Terhadap Integrasi Manajemen Rantai Pasok dan Kepuasan
Pelanggan Pada Industri Pertahanan. Journal of Industrial Engineering &
Management …, 3(6), 42–50.
https://jiemar.org/index.php/jiemar/article/view/326%0Ahttps://jiemar.org/index.php/jiemar/article/download/326/249.
https://doi.org/10.7777/jiemar.v3i6.326
Shegelman, I. R., Kirilina, V. M., Vasilev, A. S.,
Blazhevich, L. E., & Smirnova, O. E. (2020). Supply chain management
application in functional food industry. International Journal of Supply
Chain Management, 9(3), 537–549.
Sungkono, K. R., Sarno, R., Ulhaq, A. J., Taufiqulsa’di, M.,
KurniaSari, I. N., & Dinanto, Z. Z. (2019). Pembentukan dan Penerapan
Enterprise Resource Planning (ERP) pada UMKM (Usaha Kecil Menengah) Toko Budi
dan M-Bisy Mart. Sewagati, 3(3).
https://doi.org/10.12962/j26139960.v3i3.6026
Verdi, Y. (2013). Pentingnya Sistem Enterprise Resource
Planning (Erp) Dalam Rangka Untuk Membangun Sumber Daya Pada Suatu Perusahaan. Manajemen
Informatika, 4, 1–18. http://www.jayakarta.ac.id/jurnal/JURNAL
ERP_IT 2013-Verdi Yasin.pdf
Widya, I., Putri, K., & Surjasa, D. (2018). Pengukuran
Kinerja Supply Chain Management Menggunakan Metode SCOR (Supply Chain Operation
Reference), AHP (Analytical Hierarchy Process) dan OMAX (Objective Matrix) di
PT. X. Jurnal Teknik Industri, 8(1), 37–46. https://doi.org/10.25105/jti.v8i1.4719
Yu, Y., Wang, X., Zhong, R. Y., & Huang, G. Q. (2016).
E-commerce Logistics in Supply Chain Management: Practice Perspective. Procedia
CIRP, 52, 179–185. https://doi.org/10.1016/j.procir.2016.08.002
Davis, T. (1993). Effective Suppl. In Sloam Management
Review (Vol. 34, Issue 4, pp. 35–45).
Eli, prasmuli. (2022).
Masalah Umum Supply Chain dan Cara Mengatasinya.
Hugos, M. H. (2010). Essentials of Supply
Chain Management. Jerman: Wiley.
Redaksi. (2018). 25 Perusahaan dengan Supply Chain Terbaik.
Http://Shiftindonesia.Com/.
http://shiftindonesia.com/ini-dia-25-perusahaan-dengan-supply-chain-terbaik/