TRUSTING BELIEF DALAM MEMEDIASI PENGARUH BRAND AWARENESS DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAS HANDMADE LIKE IT D
Debira Paramita1*, Askardiya R. Adjie2
Universitas Ipwija, Jakarta, Indonesia
Email: debirasiregar@gmail.com*, ahoesodo@gmail.com2
Abstrak
Ekonomi kreatif telah
terbukti sebagai sektor yang tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi pandemi.
Industri kreatif, termasuk usaha tas handmade, memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, pelaku usaha
tas handmade seperti Like it D menghadapi tantangan dalam menarik konsumen di
tengah persaingan ketat di industri mode. Penelitian dilakukan untuk
mengevaluasi pengaruh brand awareness dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian dengan mediasi trusting belief. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data dari konsumen tas handmade Like it
D. Studi dilakukan pada 100 konsumen tas handmade Like it D di seluruh
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand awareness memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian melalui trusting
belief sebagai mediator, sementara kualitas produk juga memiliki pengaruh
positif namun tidak signifikan. Brand awareness dan kualitas produk
secara langsung berpengaruh signifikan terhadap trusting belief, dan brand
awareness, kualitas produk, dan trusting belief secara signifikan
memengaruhi keputusan pembelian. Temuan ini memberikan wawasan bagi perusahaan
tas handmade untuk meningkatkan strategi pemasaran dengan memperkuat brand
awareness, menjaga kualitas produk, dan membangun kepercayaan konsumen
sebagai faktor penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Kata
kunci: Handmade Bag, Brand awareness, Product Quality, Trusting belief,
Purchase Decision
Abstract
The
creative economy has proven to be a resilient sector in facing the economic
crisis brought about by the pandemic. The creative industry, including the
handmade bag business, has made a significant contribution to Indonesia's Gross
Domestic Product (GDP). However, entrepreneurs in the handmade bag industry,
such as Like it D, face challenges in attracting
consumers amidst intense competition in the fashion industry. This study aimed
to evaluate the influence of brand awareness and product quality on purchase
decisions with the mediating factor of trusting belief. The research method used is a quantitative
method using questionnaires to collect data from consumers of handmade bags
Like it D. The research findings indicate
that brand awareness has a positive yet insignificant impact on purchase decisions
through trusting belief as a mediator, while product quality also has a
positive but insignificant effect. Brand awareness and product quality directly
significantly influence trusting belief, and brand awareness, product quality,
and trusting belief collectively have a significant impact on purchase
decisions. These findings provide insights for handmade bag companies to
enhance their marketing strategies by strengthening brand awareness,
maintaining product quality, and building consumer trust as crucial factors in
influencing purchase decisions
Keywords: Handmade
Bag, Brand awareness, Product Quality, Trusting belief, Purchase Decision
Pendahuluan
Pengusaha
dalam industri kreatif, termasuk dalam sektor fesyen atau mode, perlu bergerak
cepat mengingat perubahan yang cepat di dunia mode. Menurut Buku Statistik
Ekonomi Kreatif 2020, sektor kreatif mampu bertahan di tengah pandemi karena
kemampuan produk kreatif untuk memberikan keunikan dan inovasi. Presiden Joko
Widodo juga menyatakan bahwa industri kreatif di Indonesia tahan terhadap
dampak pandemi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB negara. Usaha
tas handmade, seperti Like it D, harus mengikuti tren
mode dan menjaga kekhasan mereka. Meskipun banyak pesaing dalam industri mode,
pengusaha tas handmade perlu memahami perilaku konsumen dalam proses keputusan
pembelian untuk dapat berhasil di pasar.
Proses
keputusan pembelian konsumen melibatkan beberapa langkah, termasuk identifikasi
masalah, mencari informasi, evaluasi alternatif, membuat keputusan, dan bertindak
setelah pembelian. Pelaku bisnis perlu memahami langkah-langkah ini untuk
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dalam industri tas handmade,
konsumen seringkali mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk
membeli. Untuk berhasil dalam pasar mode, pengusaha tas handmade seperti Like
it D perlu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan informasi
yang transparan, kualitas produk yang baik, dan pelayanan yang memuaskan.
Selain itu, upaya promosi yang kreatif dan efektif juga penting untuk menarik
perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan.
Konsumen biasanya
memilih untuk membeli merek yang mereka sukai (Kotler & Amstrong, 2008). Saat
seorang pembeli membuat keputusan untuk membeli sesuatu, mereka melakukan
keputusan pembelian. Ketika pelanggan mengetahui tentang suatu merek yang telah
mereka ingat di benaknya, ini merupakan bagian dari proses pengambilan
keputusan pembelian. (Wianti, Supeno, & Putri, 2019)
Sebuah bisnis
biasanya akan melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membuat calon
pelanggan mereka mudah mengidentifikasi mereka. mulai dari memasang iklan,
mempromosikan barang dagangan di media sosial, dan banyak lagi. Ini adalah
beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran merek. Dengan memiliki kesadaran
merek, sebuah bisnis dapat lebih mudah dikenal oleh banyak orang. Ketika
konsumen mengenal sebuah merek, mereka cenderung melakukan pembelian dengan
merek yang mereka kenal daripada merek lain, dan produk yang berkualitas tinggi
dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Selain dapat membangun kepercayaan
pelanggan, kesadaran merek juga dapat membuka beberapa peluang seperti
mendapatkan pelanggan tambahan.
Selain
keputusan pembelian dan merek, produk merupakan bagian terutama dari kegiatan
memasarkan produk karena produk hasil kegiatan usaha harus ditawarkan kepada
pasar sebagai sarana memuaskan keperluan dan keinginan pelanggan. intinya orang
yang membeli sebuah produk, ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut tidak
hanya membeli produk itu sendiri. maka, suatu produk keunggulan harus dimiliki
diluar dari produk lainnya, terutama dalam hal kualitas. Salah satu faktor penting
persaingan antar perusahaan adalah kualitas produk yang ditawarkan kepada
pelanggan, (Claudy & Dharmawan, 2021).
Buatan tangan
adalah barang-barang yang dibuat dengan tangan atau oleh seseorang yang melihat
langsung bagaimana produk dibuat (Widianti, Khusairi, & Sudiro, n.d.). Like it D
merupakan merek dari usaha jahit tas handmade yang berdiri sejak 2019 dan telah
memproduksi dan memasarkan tas handmade ke pasaran. Dengan slogan Handmade
Experience and Create your own bag, Like it D ingin menunjukkan kepada
pelanggan dan calon pelanggan bahwa mereka bisa membuat tas yang disesuaikan
dengan desain model dan selera dari konsumen. Dan kualitas jahitan yang detail,
sehingga tas yang dihasilkan terlihat rapi. Meningkatkan kesadaran merek dan
kualitas produk adalah cara untuk menghadapi persaingan tersebut, karena akan
ada perbedaan yang jelas yang akan membuat pelanggan memilih merek ini untuk
membeli merek ini.
Dari sisi Brand
awareness, Like it D diingat sebagai model tas yang mengikuti keinginan
konsumen dengan kualitas produk tas yang rapi. Hasil penelitian terdahulu
mengenai signifikansi Brand awareness kepada keputusan pembelian yaitu
Brand Awarenes tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Arianty & Andira, 2021) dan Brand
awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Agustina, 2022).
Dalam situasi
tertentu, satu pihak menganggap pihak lain memiliki kepercayaan. Menurut
McKnight dalam artikel (Riadi, 2020), trusting
belief adalah kepercayaan yang diberikan oleh salah satu (pembeli) kepada
yang diberikan kepercayaan (penjual) dan diharapkan bahwa pihak yang diberikan
kepercayaan dapat memberikan keuntungan, manfaat, dan kemampuan untuk memenuhi
harapan pihak yang dipercayai (konsumen) dan memenangkan hati mereka. didasarkan
atas latar belakang tertulis diatas, maka peneliti akan mempelajari mengenai “Trusting
belief dalam memediasi pengaruh Kesadaran Merek (Brand awareness)
dan kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian (Purchase Decision) produk Handmade
Like It D.”
Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pengetahuan merek dan kualitas
produk terhadap keyakinan kepercayaan, serta dampaknya terhadap keputusan
konsumen dalam membeli tas buatan tangan merek Like It D. Selain itu, penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh trusting belief terhadap
keputusan pembelian, pengaruh brand awareness terhadap trusting
belief, dan pengaruh kualitas produk terhadap trusting belief.
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dalam meningkatkan pengetahuan dalam
bidang manajemen pemasaran, khususnya dalam hal brand awareness,
kualitas produk, trusting belief, dan keputusan pembelian. Selain itu,
penelitian ini juga memiliki manfaat praktis bagi peneliti dalam meningkatkan
wawasan dan kemampuan dalam melakukan riset pemasaran, serta bagi perusahaan
sebagai referensi dalam merancang kampanye yang efektif untuk menarik perhatian
konsumen dalam membeli produk Like It D.
Metode
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari konsumen
tas handmade Like it D. Selain metode penelitian,
penelitian ini juga melibatkan beberapa tahap, seperti penentuan tempat dan
waktu penelitian serta desain penelitian. Studi dilakukan pada 100 konsumen tas
handmade Like it D di seluruh Indonesia. Waktu
penelitian berlangsung selama 4 bulan dengan tahapan penelitian pendahuluan, pengumpulan
data, analisis data, dan penyusunan laporan. Desain penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan variabel independen kesadaran merek dan
kualitas produk, variabel dependen keputusan pembelian, dan variabel antara
keyakinan kepercayaan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden, dan analisis data dilakukan menggunakan program
Statistical Package for Social Science (SPSS) dengan metode analisis regresi
linier berganda dan analisis jalur.
Hasil dan Pembahasan
1.
Analisis Data Penelitian
Tabel 1. Uji
Validitas
Variabel |
Butir Pertanyaan |
r Tabel |
r Hitung |
Keterangan |
Brand
awareness |
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 |
0.1966 |
0.738 0.842 0.846 0.785 0.779 0.651 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Kualitas Produk |
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 X2_11 X2_12 X2_13 X2_14 X2_15 X2_16 |
0.1966 |
0.452 0.272 0.592 0.633 0.576 0.481 0.577 0.613 0.623 0.433 0.703 0.497 0.394 0.539 0.423 0.366 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Trusting
belief |
Z1_1 Z1_2 Z1_3 Z1_4 Z1_5 Z1_6 |
0.1966 |
0.646 0.746 0.684 0.749 0.814 0.831 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Keputusan Pembelian |
Y1_1 Y1_2 Y1_3 Y1_4 Y1_5 Y1_6 Y1_7 Y1_8 Y1_9 Y1_10 Y1_11 Y1_12 |
0.1966 |
0.473 0.799 0.819 0.877 0.789 0.800 0.793 0.665 0.761 0.800 0.742 0.790 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Sumber data: Output SPSS, 2023
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua item
pertanyaan dari variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel dan
mempunyai nilai positif. Dengan demikian butir-butir pertanyaan dinyatakan
valid.
Tabel 2. Uji
Reliabilitas
Variabel |
Jumlah Pertanyaan |
Cronbach Alpha |
Keterangan |
Brand awareness |
6 |
0.865 |
Reliabel |
Kualitas Produk |
16 |
0.815 |
Reliabel |
Trusting belief |
6 |
0.838 |
Reliabel |
Keputusan Pembelian |
12 |
0.931 |
Reliabel |
Sumber data: Output SPSS, 2023
Dari keterangan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa
masing-masing variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian
seluruh variabel (Brand awareness,
Kualitas Produk, Trusting belief dan
Keputusan Pembelian) adalah reliabel.
2.
Uji Normalitas Data Penelitian
Tabel 3. Uji
Normalitas Jalur Model 1: Kolmogorov-Smirnov Test
|
|
|
Unstandardized Residual |
N |
|
|
100 |
Normal
Parametersa,b |
Mean |
|
0,0000000 |
|
Std.
Deviation |
|
1,61230123 |
Most
Extreme Differences |
Absolute |
|
0,067 |
|
Positive |
|
0,067 |
|
Negative |
|
-0,042 |
Test
Statistic |
|
|
0,067 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
|
|
.200c,d |
Monte
Carlo Sig. (2-tailed) |
Sig. |
|
.747e |
|
99%
Confidence Interval |
Lower
Bound |
0,736 |
|
|
Upper
Bound |
0,758 |
Sumber data: Output
SPSS, 2023
Output
analisis dari tabel 3. diatas menghasilkan nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada nilai signifikan sebesar 0,747 >
α=0,05 dengan probabilitas Asymp. Sig 0,200 > α=0,05, maka dapat
dikatakan data yang digunakan pada penelitian ini terdistribusi normal sehingga
memenuhi persyaratan untuk analisis berikutnya.
Tabel 4. Uji
Normalitas Jalur Model 2: Kolmogorov-Smirnov Test
|
|
|
Unstandardized Residual |
N |
|
|
100 |
Normal
Parametersa,b |
Mean |
|
0,0000000 |
|
Std.
Deviation |
|
3,71494875 |
Most
Extreme Differences |
Absolute |
|
0,058 |
|
Positive |
|
0,046 |
|
Negative |
|
-0,058 |
Test
Statistic |
|
|
0,058 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
|
|
.200c,d |
Monte
Carlo Sig. (2-tailed) |
Sig. |
|
.877e |
|
99%
Confidence Interval |
Lower
Bound |
0,869 |
|
|
Upper
Bound |
0,885 |
Sumber data: Output SPSS, 2023
Output analisis dari tabel 4. diatas menghasilkan
nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada nilai signifikan
sebesar 0,877 > α=0,05 dengan probabilitas Asymp. Sig 0,200 >
α=0,05, maka dapat dikatakan data yang digunakan pada penelitian ini
terdistribusi normal dan memenuhi syarat untuk analisis berikutnya.
Gambar 1. Normal
P-P Plot Uji Asumsi Normalitas Jalur Model 1
Dari Gambar 1 memperlihatkan data dari variabel Y
(titik-titik pada grafik) berada di seputar dan mengikuti arah garis diagonal
grafik. Oleh karena itu dapat disimpulkan data variabel Y berdistribusi normal
sehingga normalitas data variabel Y jalur model 1 terpenuhi.
Gambar 2. Normal
P-P Plot Uji Asumsi Normalitas Jalur Model 2
Gambar 2 menunjukkan data variabel Y (titik-titik pada
grafik) yang berada di sekitar dan searah diagonal grafik. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa data variabel Y terdistribusi secara normal sehingga
normalitas model jalur data variabel 2 Y terpenuhi.
Gambar 3. Normalitas
Grafik Histogram Jalur Model 1
Dari gambar 3 terlihat bahwa kurva normal relative
tegak membentuk lonceng yang lurus sehingga dapat diartikan bahwa variabel Y
jalur model 1 berdistribusi Normal.
Gambar 4. Normalitas
Grafik Histogram Jalur Model 2
Dari gambar 4 terlihat bahwa kurva normal relative tegak
membentuk lonceng yang lurus sehingga dapat diartikan bahwa variabel Y jalur
model 2 berdistribusi Normal.
3.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji
Multikolonieritas
Tabel 5. Hasil
Regresi Jalur Model 1
Coefficientsa |
|
||||||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
|
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|
||||||
|
|
B |
Std.
Error |
Beta |
|
|
Tolerance |
VIF |
|||||
1 |
(Constant) |
10,771 |
2,179 |
|
4,943 |
0,000 |
|
|
|||||
|
Brand awareness |
0,220 |
0,077 |
0,206 |
2,848 |
0,005 |
0,676 |
1,479 |
|||||
|
Kualitas
Produk |
0,385 |
0,041 |
0,675 |
9,336 |
0,000 |
0,676 |
1,479 |
|||||
|
|
||||||||||||
|
|||||||||||||
Sumber data: Output SPSS, 2023
Dari Tabel 5 terlihat bahwa nilai error untuk brand
awareness dan kualitas produk adalah 0,676 > 0,2 (minimum error required)
dan nilai VIF untuk brand awareness dan kualitas produk adalah 1,479 <; 10 (persyaratan
VIF maksimum) dapat menyimpulkan model jalur 1 tidak memiliki masalah
multikolinearitas (model yang dikembangkan benar).
Tabel 6. Hasil
Regresi Jalur Model 2
Coefficientsa |
|||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
|
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
|
|
|
Std.
Error |
Beta |
|
|
Tolerance |
VIF |
|
1 |
(Constant) |
2,571 |
5,647 |
|
0,455 |
0,650 |
|
|
|
|
Brand awareness |
0,375 |
0,186 |
0,193 |
2,017 |
0,047 |
0,624 |
1,603 |
|
|
Kualitas
Produk |
0,305 |
0,132 |
0,294 |
2,316 |
0,023 |
0,356 |
2,808 |
|
|
Trusting belief |
0,493 |
0,235 |
0,271 |
2,096 |
0,039 |
0,343 |
2,914 |
|
Dependent
Variable: Keputusan Pembelian |
|||||||||
Sumber data: Output SPSS, 2023
Dari Tabel 6 terlihat nilai Tolerance dari Brand awareness 0,624 > 0,2 dan VIF
< 10, untuk kualitas produk Tolerance 0,356 > 0,2 dan VIF <10, untuk trusting belief nilai Tolerance 0,343
> 0,2 dan nilai VIF <10, maka dapat disimpulkan bahwa jalur model 2 tidak
memiliki masalah multikolinieritas (model yang dikembangkan sudah tepat).
b.
Uji
Heteroskedastisitas
Gambar 5. Grafik
Scatterplot Jalur Model 1
Dari gambar 5, Dapat dilihat bahwa titik-titik hasil
perhitungan (persimpangan residual dan nilai prediksi tersebar relatif acak di
atas dan di bawah asal dan tidak membentuk sampel tertentu. adalah jalur model
1 tidak memiliki masalah varians variabel dan analisis regresi dapat
dilanjutkan.
Gambar 6. Grafik
Scatterplot Jalur Model 2
Dari gambar 6, Terlihat bahwa titik-titik hasil
perhitungan (persimpangan residual dan nilai prediksi tersebar relatif acak di
atas dan di bawah titik asal dan tidak membentuk sampel tertentu. adalah jalur
model 2 tidak memiliki masalah varians variabel dan analisis regresi dapat
dilanjutkan.
Tabel 7. Uji
Asumsi Autokorelasi Jalur Model 1
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.810a |
0,657 |
0,650 |
1,62884 |
1,529 |
a.
Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Brand
awareness |
|||||
b.
Dependent Variable: Trusting belief |
Dari tabel 7 hasil perhitungan Durbin-Watson adalah
sebesar 1.529, jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson adalah 1,21 <
1,529 < 1,65 sehingga disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada jalur
model 1 sehingga analisis regresi dapat dilanjutkan.
Tabel 8. Uji
Asumsi Autokorelasi Jalur Model 2
|
Model Summaryb |
||||||
|
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
|
|
2 |
.671a |
0,450 |
0,433 |
3,77255 |
1,925 |
|
a.
Predictors: (Constant), Trusting belief,
Brand awareness, Kualitas Produk |
|
||||||
b.
Dependent Variable: Keputusan Pembelian |
|
||||||
Dari tabel 8 hasil perhitungan Durbin-Watson adalah
sebesar 1,925, jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson adalah 1,65 <
1,925 < 2,35 sehingga disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada jalur
model 2 sehingga analisis regresi dapat dilanjutkan.
4.
Pengujian Statistik Regresi Linier Berganda
Tabel
9. Model Summary Regresi Linier Ganda
Brand awareness dan Kualitas Produk
terhadap Trusting belief
Model Summary
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
|
1 |
.810a |
0.657 |
0.650 |
1.62884 |
a. Predictors: (Constant), Kualitas
Produk, Brand awareness
Dari
tabel 9 diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,810 dan koefisien ganda R square sebesar 0.657 atau sama dengan 65.7%. Jadi, variabel brand
awareness dan kualitas produk mempengaruhi variabel trusting
belief
sebesar 65.7% dan sisanya sebesar 34.3% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Artinya terdapat pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dalam jalur 1 penelitian ini dan signifikansinya dapat dilihat
pada Uji F.
Tabel
10. Model Summary Regresi Linier
Ganda Brand awareness, kualitas
Produk dan Trusting belief Terhadap
Keputusan Pembelian
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
2 |
.671a |
0.450 |
0.433 |
3,77255 |
a. Predictors: (Constant), Trusting belief, Brand awareness, Kualitas
Produk
Dari
tabel 10 diperoleh nilai koefisien korelasi R sebesar 0,671 dan koefisien ganda
adjusted R square sebesar 0.433 atau sama dengan 43,3%. Jadi, variabel brand awareness, kualitas produk dan trusting belief mempengaruhi
variabel keputusan pembelian sebesar 43,3% dan sisanya sebesar 56,7% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Artinya terdapat pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat dalam penelitian ini. Dan signifikansinya dapat dilihat pada
Uji F.
5.
Uji F Penelitian
Tabel 11. Anova
Regresi Linier ganda Brand awareness
dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
492.648 |
2 |
246.324 |
92.843 |
.000b |
Residual |
257.352 |
97 |
2.653 |
|
|
|
Total |
750.000 |
99 |
|
|
|
|
Dependent Variable:
Trusting belief
Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Brand
awareness
Dari tabel 4.19 dan
tabel 4.21, Koefisien R square jalur 1 sebesar 0,657 memiliki memiliki
probabilitas F hitung sebesar sig F 0,000.
Maka Sig. F = 0,000 atau < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya pengaruh simultan variabel Brand
awareness (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap
variabel Trusting belief (Z) adalah signifikan. Dari nilai
koefisien determinasi ganda tersebut dapat dijelaskan bahwa 65,7% variabel trusting belief dipengaruhi secara
signifikan oleh brand awareness dan
kualitas produk. Sehingga, pengujian secara individual untuk tiap variabel dapat
dilakukan.
Tabel 12. Anova
Regresi Linier ganda Brand awareness
(X1), Kualitas Produk (X2), dan Trusting
belief (Z) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
2 |
Regression |
1116.706 |
3 |
372.235 |
26.155 |
.000b |
Residual |
1366.284 |
96 |
14.232 |
|
|
|
Total |
2482.990 |
99 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable:
Keputusan Pembelian
b.
Predictors: (Constant), Trusting belief, Brand
awareness, Kualitas Produk
Dari tabel 4.20 dan
tabel 4,22, Koefisien adjusted R square jalur 2 sebesar 0,433 memiliki memiliki
probabilitas F hitung sebesar sig F =0,000.
Maka Sig.F = 0,000 atau < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya Variabel Brand awareness (X1), Kualitas
Produk (X2), dan trusting belief (Z) berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap variabel Keputusan pembelian
(Y). Dari nilai koefisien determinasi ganda tersebut dapat dijelaskan bahwa
43,3% variabel keputusan pembelian dipengaruhi secara bersama-sama oleh brand awareness, kualitas produk, dan trusting belief. Sehingga, pengujian secara
individual untuk tiap variabel dapat dilakukan.
1. Brand awareness terhadap Trusting
belief
Berdasarkan pengujian hipotesis H1 diterima, diketahui
bahwa dinyatakan hipotesis, brand
awareness punya pengaruh signifikan terhadap trusting belief. Bahwa kian tinggi kesadaran merek yang melekat
pada ingatan konsumen tas handmade like it D akan semakin meningkatkan kepercayaannya
terhadap produsen dan produknya.
Kesadaran merek dibangun kuat sangatlah penting untuk
menarik konsumen dan menempel dihati konsumen sehingga dapat memengaruhi
tingkat kepercayaan pada sebuah merek (Baisyir, 2021).
Hasil
pengujian ini juga sesuai dengan penelitian (Baisyir, 2021) penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh
positif dan signifikan antara hubungan kesadaran merek dan kepercayaan.
H1 : Brand awareness berpengaruh signifikan
terhadap trusting belief konsumen tas handmade merek Like it D
2.
Kualitas produk terhadap Trusting belief
Berdasarkan pengujian hipotesis H2 diketahui bahwa
hipotesis yang menyatakan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap trusting belief diterima. Bahwa dalam aplikasinya
kualitas produk yang semakin baik dipasarkan oleh Like it D makin meningkat
kepercayaan konsumennya.
Hal ini semakin memperkuat teori (Kotler, Armstrong,
& Armstrong, 2010), di mana produk berarti semua bentuk penawaran dalam pasar
untuk diperhatikan, dibeli, dan digunakan untuk dapat memenuhi keinginan serta
kebutuhan. Oleh karena itu, agar selalu menarik perhatian konsumen, kualitas
produk harus semakin ditingkatkan.
Hasil uji coba ini seiring dengan penelitian (Diza, Moniharapon,
& Imelda, 2016) serta (Anam, Nadila,
Anindita, & Rosia, 2021), dimana kedua penelitian tersebut menunjukkan kepercayaan
konsumen dipengaruhi signifikan oleh kualitas produk.
H2 : Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap Trusting
belief konsumen tas handmade merek Like it D
3.
Trusting belief kepada keputusan pembelian
Dari pengujian hipotesis H3 diketahui bahwa hipotesis menetapkan
diterima keputusan pembelian dipengaruhi
secara signifikan oleh trusting belief.
Bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi dari konsumen maka akan meningkat
keputusan pembelian daripada konsumen itu sendiri. Terutama untuk menggunakan
produk tentu harus mempercayai produsen dan produk itu sendiri sebelum
melakukan pembelian.
Hal
ini sesuai dengan (Riadi, 2021) yang menyatakan bahwa kepercayaan kepercayaan tidak
terbatas pada keyakinan bahwa konsumen percaya terhadap suatu produk, melainkan
keyakinan tentang semua aspek yang dimiliki perusahaan terhadap produk yang
ditawarkan, mulai dari transaksi konsumen sampai dengan selesainya transaksi.
Hasil uji coba ini seiring penelitian (Anggraeny & Barus,
2021) (Dewi, Rahayu, &
Hermawan, 2023), dimana ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Confidence berpengaruh positif dan signifikan. berpengaruh pada keputusan
pembelian.
H3 : Trusting belief
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen tas handmade
merek Like it D
4.
Brand awareness terhadap
keputusan pembelian
Berdasarkan pengujian hipotesis H4 diketahui bahwa hipotesis
yang menyatakan brand awareness
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian diterima. Bahwa semakin
menyadari keberadaan akan merek maka keputusan pembelian jadi meningkat.
Menurut sudut pandang (Kotler & Amstrong,
2008), efek psikologis punya peran pada keputusan beli dari konsumen,
keyakinan dan sikap yakin konsumen mengenai suatu produk atau merek punya
pengaruh pada keputusan pembelian mereka, niat untuk membeli. Keyakinan
didasarkan pada pengetahuan, pendapat, atau keyakinan. Keyakinan ini membentuk
persepsi di pikiran pembeli, dan konsumen akan berlaku sesuai persepsinya. prilaku
adalah penilaian, rasa, dan melakukan tindakannya terhadap suatu objek niat
baik atau tidak dan jangka panjang.
Sebagaimana fenomena dari dilakukannya penelitian ini
yang menemukan 2 hasil penelitian yang berbeda terhadap pengaruh brand awareness terhadap keputusan
pembelian, maka setelah dilakukan penelitian terhadap 100 responden hasilnya
sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Agustina, 2022), yaitu Keputusan Pembelian dipengaruhi positif dan
signifikan oleh Kualitas Produk dan tidak sesuai dengan hasil penelitian (Amelfdi & Ardyan,
2020) keputusan pembelian tidak dipengaruhi signifikan Brand
awareness.
H4 : Brand awareness
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen tas handmade
merek Like it D
5. Kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan pengujian hipotesis H5 diketahui bahwa
hipotesis yang menyatakan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian diterima. Bahwa semakin baik kualitas produk yang
dipasarkan maka akan meningkatkan keputusan pembelian.
Sesuai (Tjiptono
& Chandra, 2012), konsumen yang memiliki keputusan pembelian memiliki
banyak aspek, salah satunya adalah: Pemilihan produk. Konsumen boleh memutuskan
untuk membeli barang atau pun memakai uang mereka untuk lainnya. Melihat ini,
perusahaan harus fokus perhatiannya pada mereka yang tertarik untuk memakai produk
dan juga pilihan yang dipertimbangkan. contoh, karena adanya permintaan produk,
jenis produk dan kualitasnya.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian (Mappesona, Ikhsani,
& Ali, 2020), (Rosanti & Salam,
2021), yang mengemukakan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan dan
positif terhadap pengambilan keputusan. '.
H5 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen tas handmade merek Like it D
6. Brand awareness terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh trusting belief sebagai variable
intervening
Berdasarkan pengujian hipotesis H4 diketahui bahwa
hipotesis yang menyatakan brand awareness
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh trusting belief sebagai variabel
intervening ditolak. Namun hasil analisis jalur dan sobel tes menyatakan bahwa
koefisien jalur tidak langsung keputusan pembelian dari brand awareness melalui mediasi trusting
belief adalah positif.
Teori (Kotler & Amstrong,
2008) berpendapat bahwa yang membeli memiliki faktor psikologis salah
satunya adalah keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu produk atau jasa.
keputusan pembelian yang dipengaruhi brand. Keyakinan didasarkan pada pemikiran
ahli, orang lain, atau keyakinan. Keyakinan ini membentuk persepsi brand
di pikiran konsumen, dan tindakannya tidak jauh dari itu.
Menambahkan variabel trusting belief sebagai mediasi adalah kebaruan yang dilakukan
peneliti untuk melihat pengaruhnya dan apakah ada efek berbeda dari keputusan
pembelian dari brand awareness.
Ternyata perhitungan bahwa mediasi trusting
belief positif pengarunya namun tidak signifikan.
H6 : Brand awareness
melalui mediasi trusting belief
berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian
7. Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian yang
dimediasi Trusting belief sebagai
variable intervening
Berdasarkan pengujian hipotesis H7 diketahui bahwa
hipotesis yang menyatakan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian yang dimediasi oleh trusting
belief sebagai variabel intervening ditolak. Namun hasil analisis jalur dan
sobel tes menyatakan bahwa koefisien jalur non langsung keputusan pembelian
dari kualitas produk melalui mediasi trusting
belief adalah positif.
Sesuai dengan salah satu indikator dalam keputusan
pembelian (Kotler & Amstrong,
2008) yaitu dari segi stabilitas produk:
Saat melakukan transaksi, pembeli melakukan pemilihan salah
satu dari banyak yang tersedia. Pilihan yang berdasarkan mutu, grade dan
lainnya memberikan kemantapan untuk membeli produk yang mereka butuhkan.
Kualitas barang yang prima akan membangun kepercayaan untuk mendukung kepuasan pembeli.
Dengan demikian, kualitas dari produk tidak serta merta disertai keyakinan
percaya untuk meningkatkan keputusan pembelian mereka.
Sama dengan penelitian (Hapsoro & Hafidh,
2018), yang menyatakan kualitas produk punya pengaruh positif kepada
keputusan pembelian melalui kepercayaan merek.
H7 : Kualitas produk melalui mediasi trusting belief berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
Kesimpulan
Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas jumlah sampel dan
mempertimbangkan variabel lain seperti marketing mix dan kepuasan konsumen
setelah pembelian. Bagi perusahaan, disarankan agar meningkatkan kesadaran
merek dengan menggunakan slogan, produk yang menarik, dan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan juga harus mempertahankan ciri khas
produknya, seperti keaslian handmade dan penggunaan bahan berkualitas, untuk
memperkuat kepercayaan konsumen. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan
media sosial untuk mencapai konsumen lebih luas dengan iklan yang unik dan
mudah diingat, serta menampilkan foto produk yang dapat dipesan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Vira. (2022). Pengaruh
Brand Awareness dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk HPL
Skylam (Studi Kasus pada Konsumen PT. Anugrah Cipta Interindo). BIMA:
Journal of Business and Innovation Management, 4(2), 295–306.
Amelfdi, Fransisca Jovita, &
Ardyan, Elia. (2020). Pengaruh brand awareness, Brand Image, Dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan pembelian. Jurnal Performa: Jurnal Manajemen Dan
Start-up Bisnis, 5(6), 473–483.
Anam, Muhammad Syariful, Nadila, Dian
Luthvita, Anindita, Tara Ayu, & Rosia, Rina. (2021). Pengaruh kualitas
produk, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian produk hand and body
lotion merek Citra. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 4(1),
120–136.
Anggraeny, Patricia Mega, &
Barus, Debi Angelina Br. (2021). PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP TRUST PADA
PELANGGAN BENGKEL DEALER DAIHATSU CABANG MAUMERE. Empowerment Jurnal
Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 1(3), 33–41.
Arianty, Nel, & Andira, Ari.
(2021). Pengaruh brand image dan brand awareness terhadap keputusan pembelian. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 4(1), 39–50.
Baisyir, Fauzi. (2021). Pengaruh
Kesadaran Merek terhadap Kepercayaan Merek dan Dampaknya terhadap Loyalitas
Konsumen Hand Body Lotion. Jurnal Apresiasi Ekonomi, 9(2), 191–201.
Claudy, Clara Putri, & Dharmawan,
Donny. (2021). PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PELANGGAN PRODUK PT. SAYAP MAS UTAMA. Jurnal Manajemen Bisnis
Krisnadwipayana, 9(2).
Dewi, Citra Resmi, Rahayu, Jekti,
& Hermawan, Haris. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Pelanggan Membeli di
Toko Fashion Wanita@ Tuku2store Jember. Journal of Management and Bussines
(JOMB), 5(2), 871–881.
Diza, Farah, Moniharapon,
Silcyljeova, & Imelda, W. J. (2016). Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas
produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen (studi pada pt. fifgroup
cabang manado). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 4(1).
Hapsoro, Bayu Bagas, & Hafidh,
Wildan Ainul. (2018). The influence of product quality, brand image on
purchasing decisions through brand trust as mediating variable. Management
Analysis Journal, 7(4), 528–539.
Kotler, Philip, & Amstrong, Gary.
(2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1,(Bob Sabran). Erlangga.
Jakarta.
Kotler, Philip, Armstrong, Gary,
& Armstrong, Gary M. (2010). Principles of marketing. Pearson
Education India.
Mappesona, Henry, Ikhsani, Khilyatin,
& Ali, Hapzi. (2020). Customer purchase decision model, supply chain
management and customer satisfaction: Product quality and promotion analysis. International
Journal of Supply Chain Management, 9(1), 592–600.
Riadi, Muchlisin. (2020). Keputusan
Pembelian (Pengertian, Dimensi, Jenis dan Proses Tahapan). Diakses Dari
Https://Www. Kajianpustaka.
Com/2020/05/Keputusan-Pembelian-Pengertian-Dimensi-Jenis-Dan-Proses-Tahapan-Pembelian.
Html Pada Tanggal, 21.
Riadi, Muchlisin. (2021). Kepercayaan
Konsumen (Pengertian, Aspek, Jenis, Indikator dan Strategi). Diakses Pada,
10(03), 2022.
Rosanti, Novita, & Salam, Karta
Negara. (2021). The Effects of Brand Image and Product Quality on Purchase
Decisions. Quantitative Economics and Management Studies, 2(6),
365–375.
Tjiptono, Fandy, & Chandra,
Gregorius. (2012). Pemasaran Strategik, Edisi 2, Yogyakarta, CV. Andi Offset.
Wianti, Wiwin, Supeno, Wangsit, &
Putri, Ira Karina. (2019). Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan
Pembelian pada PT Gramedia Asri Media Cabang Cinere Mall Depok. Jurnal STEI
Ekonomi, 28(02), 280–307.
Widianti, Linda Wahyu, Khusairi,
Muhammad, & Sudiro, Sunny Arief. (n.d.). Pengembangan Sistem Marketing
Produk Handmade Berbasis E-Commerce Dengan Metode FAST (Studi Kasus: Handmade
By Rens).