MENINGKATKAN
KINERJA KARYAWAN MELALUI KERJASAMA TIM DAN KOMUNIKASI TIM PADA PT. MAB
Thalia
Farica1, Joseph M.J. Renwarin2
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta Indonesia
Email: thaliafrc99@gmail.com, joseph.renwarin@kalbis.ac.id,
Abstrak
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kerjasama
tim dan komunikasi tim didalam sebuah perusahaan dengan dampak yang ditimbulkan
pada variabel kinerja karyawan. Objek dalam penelitian ini yaitu PT. MAB.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh komunikasi tim dan kerjasama tim terhadap kinerja karyawan. (2) untuk
mengetahui dan menganalisis variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data
primer dengan cara disebarkan kuesioner kepada responden. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif melalui survey kuesioner yang disebarkan melalui
google form kepada 30 responden yang kemudian diolah dengan menggunakan SPSS
versi 20.0 dengan metode pengambilan sampel adalah non probability sampling.
Hasil uji hipotesis (uji t) bahwa Kerjasama Tim tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawa dengan t hitung sebesar (0,687) ≥ Ttabel (2,048) dan
tidak signifikan. Komunikasi tim berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan t
hitung sebesar (5,851) ≥ Ttabel (2,048) tapi tidak signifinkan dengan koefisien
determinasi sebesar 94%.. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan
pemahaman bagi para peneliti untuk memperhatikan dan membangun kerjasama tim
dan komunikasi tim yang baik untuk PT. MAB.
Kata
kunci: Kerjasama tim; komunikasi tim; kinerja karyawan.
Abstract
This
study describes the effect of teamwork and communication in a company with the
impact on employee performance variables. The object of this research is PT. MAB.
The purpose of this study is (1) to determine and analyze the effect of team
communication and cooperation on employee performance. (2) to determine and
analyze the variables that have a dominant influence on employee performance.
The data obtained in this study is primary data by distributing questionnaires
to respondents. This study uses a quantitative method through survey
questionnaires distributed via google forms to 30 respondents which is then
processed using SPSS version 20.0 with the sampling method is non-probability
sampling. The results of hypothesis testing (t test) that Teamwork has not a
effect on employee performance with t count of (0.687) T table (2.048) and is
not significant. Team communication has an effect on employee performance with
t count of (5,851) T table (2,048) but is not significant with a coefficient of
determination of 94%. The implications of this research can provide understanding
for researchers to pay attention and build teamwork and good communication for
PT. MAB
Keywords: Teamwork;
team communication; employee performance.
Pendahuluan
Pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995
yaitu merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
modal dikatakan efektif dan efisien jika harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang sudah tersedia (Sarhan et al.,
2020), salah
satu diantaranya yang terdapat di Indonesia yaitu PT. MAB. Perusahaan ini merupakan salah satu
perusahaan pialang, perusahaan yang berlokasi AXA Tower Fl-32, Jl. Prof. DR.
Satrio, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan ini sebagai salah satu perusahaan
pialang besar di Indonesia, perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan
berjangka derivative keuangan dengan bentuk indeks Jepang, Hongkong, dan juga Korea
Selatan. Selatan, Emas Loco London dan Komoditi Multilateral dengan spesifikasi
layanan teknologi yang canggih ke bursa berjangka di Indonesia. Selain itu
perusahaan ini juga melakukan berbagai kegiatan lain yaitu melakukan kontrak
berjangka untuk mata uang asing yang banyak memanfaatkan kecanggihan teknologi
untuk bursa berjangka di Indonesia. Namun itu semua juga dilihat dari aspek
lingkungan perusahaan bagaimana para karyawan mengendalikannya. PT. MAB di
dalam pertumbuhannya semakin berkembang terus-menerus mengikuti zaman yang
beredar saat ini. Misalnya dengan dimilikinya platform terbaik dan terlengkap
berbasiskan web serta teknologi nirkabel, sehingga dapat dengan mudah diakses
untuk melihat perkembangan dari bursa pasar dunia. PT. MAB menggunakan platform
“MetaTrader 4” yang dapat diakses
pada Ipad, Iphone, Android, Client
Terminal, dan Mobile Terminal. Di dalam lingkup PT. MAB terdapat
permasalahan didalamnya yaitu Kinerja Karyawan pada PT. MAB, contohnya seperti
masalah Kerjasama Tim dan Komunikasi Tim yang ada didalam lingkup karyawan PT.
MAB, seperti contoh masalahnya yang dapat dilihat melalui survey wawancara yang
telah peneliti lakukan yang hasilnya bahwa suatu tim akan
berhasil jika komunikasi dan kerjasama tim selalu baik, akan tetapi kenyataan
yang mereka alami berbeda yaitu terkadang masih seringnya kurang penyampaian
dari tim satu dengan tim lainnya yang mengakibatktan konflik yang ada didalam
perusahaan.
Selain melakukan survey wawancara peneliti juga melakukan survey pra-riset dengan menggunakan google survei
yang dilakukan di Google Form
terhadap aktivitas (baik melakukan promosi, memberikan informasi atau lainnya
dan memiliki hasil sebanyak 30 responden. Dari hasil pendataan yang peneliti
lakukan melalui google form ini bahwa
para karyawan lebih banyak memberi jawaban Sangat Tidak Setuju atau Tidak
Setuju, dan hanya sedikit yang memberi jawaban Sangat Setuju atau Setuju. Hal
tersebut disimpulkan bahwa beberapa karyawan masih belum memiliki komunikasi
yang baik dengan antar tim bahkan antar para manager nya. Hal ini bisa
disebabkan karena kerjasama antar tim belum baik sehingga mengakibatkan kinerja
karayawan yang belum baik juga. Hasil pra riset untuk pernyataan ini seperti
pada Gambar 1
Gambar 1 Hasil Pra-Survey
Dari hasil wawancara dan pra-riset pendataan melalui kuesioner Google Form yang peneliti lakukan bahwa komunikasi merupakan salah satu alat
dalam meningkatkan efektifitas kinerja karyawan, untuk mengamati pelaksanaan
manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam
perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat
berjalan lebih efesien.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian yang dilakukan
oleh (Berber,
Slavić, & Aleksić, 2020) dengan judul penelitan “Relationship between Perceived Teamwork Effectiveness and Team
Performance in Banking Sector of Serbia”, dengan variabel “Kerjasama tim
dan Efektivitas kerja” memiliki pengaruh terhadap hubungan dengan kerjasama
tim, inovasi, dan kualitas kerja tim yang memiliki hubungan positif dengan
kinerja karyawan. Persoalan komunikasi merupakan hal penting dalam membangun
kerja sama tim. Kerja sama tim merupakan aspek penting untuk menunjang
efektifitas kerja dalam organisasi. Para anggota tim harus mampu bekerja sama
dan mempunyai kepercayaan terhadap kemampuan rekan kerja nya. Sehingga kualitas
kerja karyawan ditentukan dari sejauh mana organisasi mampu mengatur sumber
daya manusia untuk memiliki komitmen saling mendukung tercapainya tujuan
organisasi maupun tujuan pribadi. Tim yang efektif merupakan tim kerja yang
anggota-anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki
sikap yang saling mendukung dalam komunikasi dan kerjasama tim. Bahwa hasil
pra-sruvey wawancara dan pra-riset ini Kinerja Karyawan yang ada didalam
perusahaan itu sangat penting, seperti contohnya masalah yang peneliti lakukan
yaitu kerjasama tim dan komunikasi tim itu sangatlah penting. Peneliti
melakukan study literature mengenai
hasil penelitian. Peneliti juga menemukan perbedaan hasil bahwa terdapat
perbedaan pengaruh positif dan negatif dari hasil penelitian. Hal ini
didasarkan pada pendapat (Siagian,
2020) menyatakan bahwa. “Kinerja karyawan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kompensasi, pelatihan karyawan,
lingkungan kerja, budaya kerja, kepemimpinan, motivasi, disiplin, kepuasan
kerja. (Sari
& Hadijah, 2016). Komunikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan karena
hasil penelitian menyatakan bahwa proses komunikasi yang saat ini diterapkan
telah memberikan dampak positif bagi karyawannya, yaitu perubahan sikap ke arah
yang lebih baik dan juga hubungan antar karyawan, karyawan dan pimpinan yang
semakin membaik pula (Irawan
& Suryani, 2018). Menurut Louis Forsdale “communication
is the process by which a system is established, maintained, and altered by
means of shared signals what operate according to rules”. (Lawasi & Triatmanto, 2017). Komunikasi tidak selalu berpengaruh positif
terhadap kinerja karena adanya gap penelitian dari penelitian penelitian yang
ada, (Ardiansyah,
2016) menyimpulkan bahwa kepuasan
komunikasi tidak berkolerasi secara signifikan dengan kinerja. Kerjasama tim juga sangat berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Menurut (Siagian,
2020), bahwa kerjasama tim (teamwork) yang
terdiri atas dua kata team dan work, sehingga kerjasama tim adalah sekumpulan
orang yang berakal yang terdiri dari 2 hingga 20 orang dan memenuhi syarat
terpenuhinya kesepahaman sehingga terbentuk sinergi antara berbagai aktivitas
yang dilakukan anggotanya. Tetapi menurut penelitian terdahulu (Eva
Silvani Lawasi, 2017) bahwa kerjasama tim tidak selalu
berpengaruh positif yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal
ini dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel yang
memberikan pengaruh pada kinerja karyawan adalah komunikasi tim. Kerjasama tim
dibangun oleh kepercayaan.
Menurut penelitian (Kusuma &
Sutanto, 2018) bahwa definisi kerjasama adalah kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan
yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan
mengantarkan pada kesuksesan.
Sebuah komunikasi yang efektif menjadi hal yang sangat
penting bagi semua organisasi. (Hermana,
Barlian, Organisasi, Pendahuluan, & Behavior, 2016) Untuk memahami komunikasi dengan mudah, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai konsep-konsep dasar komunikasi. Menurut (Tamelab,
2019), komunikasi adalah sebuah pengiriman
makna kepada orang lain berbentuk lambang, simbol, atau bahasa-bahasa tertentu
sehingga orang yang menerima informasi tersebut dapat memahami informasi yang
diterimanya.
Rendahnya kinerja seorang pegawai akan berdampak pada kinerja
organisasi (Sari
& Hadijah, 2016). Atau dengan kata lain, kinerja pegawai dapat
mencerminkan kinerja organisasi. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata
prestasi kerja (performance).
Metode
Model Konseptual Penelitian dalam penelitian dapat
diliat dibawah ini :
Populasi
dalam penelitian ini adalah karyawan dari setiap divisi di PT. Mahadana Asta
Berjangka dengan populasi 366 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 responden. Data penelitian diukur dengan menggunakan skala pengukuran
likert dengan skala yang terdiri 1-5. Data yang dihasilkan dari instrument
penelitian berskala Likert merupakan tipe ordinal yang menggunakan peringkat, (Pratiwi,
2017). Pada Metode penelitian ini yang
ditetapkan adalah pendekatan Kuantitatif.
Uji
validitas diambil berdasarkan data yang didapat dari hasil kuesioner, dengan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment yaitu korelasi antar item
dengan skor total dalam satu variabel, dan pengukuran yang diperoleh dengan
menggunakan software SPSS 20.0 dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05
karena dinilai cukup mewakili, dan merupakan tingkat signifikansi yang umum
digunakan pada penelitian ilmu sosial. Jumlah sampel (n) = 30 responden, sehingga
diperoleh nilai rtabel sebesar 0,361. Uji reliabilitas instrumen
penelitian menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha adalah rumus
matematis yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas ukuran, dimana
suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien
keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Menurut Sugiyono (2012:220),
Instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,6.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan uji
validitas menyatakan bahwa seluruh indikator dalam variabel kerjasama tim dan
komunikasi tim dinyatakan valid. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai r hitung
> 0,361. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item
pernyataan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji realibilitas bahwa item
pernyataan dengan jumlah indikator 30 item pernyataan yang telah diuji dalam
main test dengan jumlah sampel 30 responden dinyatakan reliabel jika Cronbach’s
Alpha >0.7. Dapat dilihat mengenai variabel Social Media Marketing
menghasilkan nilai 0.961 sehingga pernyataan kuesioner Kerjasama tim dikatakan
reliabel. variabel Komunikasi tim menghasilkan nilai 0.963 sehingga pernyataan
kuesioner komunikasi tim dikatakan reliabel. variabel kinerja karyawan
menghasilkan nilai 0.967 sehingga pernyataan kuesioner kinerja karyawan
dikatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan hasil normalitas bahwa nilai
signifikansi Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,082 > 0,05. Maka sesuai dengan
dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas, dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau persyaratan normalitas dalam
model regresi sudah terpenuhi. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas bahwa
pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas sehingga penelitian ini
layak untuk diteliti. menetapkan Uji multikolinearitas metode pengujian dengan
cara melihat nilai Variance Inflation
Factor (VIF) dan melihat nilai tolerance, apabila nilai VIF < 10 dan
nilai tolerance > 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Uji
heteroskedastisitas melalui uji Glejser bahwa nilai Sig pada variabel kerjasama
tim sebesar 0,498 dan communication team sebesar 0,503 Karena hasil Sig
pada masing-masing variabel menunjukan > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
dari masing- masing variabel tersebut tidak terjadi adanya gejala
heteroskedastisitas. Nilai R Square
sebesar 0,940 atau sebesar 94%. Hal ini menunjukan bahwa presentase variabel
independen yaitu kerjasama tim dan communication team terhadap variabel
dependen employee performance adalah sebesar 94% dan sisanya sebesar 6%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil
uji persamaan regresi linear berganda adalah dapat diperoleh hasil sebagai
berikut:
Kinerja Kerja Karyawan = 0,377 + 0,103 Kerjasama Tim +
0,892 Communication Team + e
Dari hasil persamaan regresi diatas, dapat diartikan sebagai berikut :
a.
Nilai konstanta yang didapat sebesar 0,377, artinya jika kerjasama tim
dan communication team nilainya adalah 0, maka employee performance memiliki
nilai sebesar 0,377.
b. Koefisien
regresi variabel kerjasama tim sebesar 0,103, artinya jika kerjasama tim
mengalami kenaikan sebesar 1 tingkat, maka employee performance mengalami kenaikan
sebesar 0,103.
c. Koefisien
regresi communication team sebesar 0,892, artinya jika communication team
mengalami kenaikan sebesar 1 tingkat, maka employee performance mengalami
kenaikan sebesar 0,892.
Penelitian
ini juga mencari nilai signifikansi dan juga nilai t hitung dan t tabel dalam
penelitian ini, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.1 Hasil Uji t
Model |
T |
Sig. |
||||
1 |
(Constant) |
.189 |
.852 |
|
||
Kerjasama
Tim |
.687 |
.498 |
|
|||
Communication
Team |
5.851 |
.503 |
|
|||
|
(Sumber : Olahan
Peneliti, 2021)
Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh dengan
tingkat signifikansi 5%, berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.687 nilai
signifikansi 0.498 yang berarti Kerjasama tim tidak berpengaruh dan juga tidak
signifikan terhadap Kinerja Kerja Karyawan. Untuk Komunikasi tim diperoleh t
hiung 5.851 dengan nilai signifikansi 0.503 yang artinya, meskipun Komunikasi
tim berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Kerja Karyawan. Saran
dalam penelitian ini adalah hendaknya manajemen PT. MAB memperhatikan Kerjasama
Tim dan Komunikasi Tim karena kedua variabel ini tidak signifikan terhadap
Kinerja Karyawan pada perusahaan.
Berdasarkan kesimpulan yang sudah didapatkan pada
penelitian ini, maka peneliti mengusulkan beberapa implikasi kebijakan yang akan
dicapai dan diharapkan dapat bermanfaat serta dapat memberi kontribusi yang
baik untuk manajeman Karyawan pada PT. MAB selaku objek dari penelitian ini.
Saran ini diberikan berdasarkan nilai rata-rata indikator yang tertinggi dan
terendah dari tiap-tiap dimensi. Pada variabel Kerjasama Tim, terdapat dua
dimensi dan sepuluh indikator pernyataan yang mewakili terbentuknya Kerjasama Tim
pada PT. MAB. Berdasarkan responden yang tersebar dengan kelompok usia remaja
hingga dewasa antara 18-25 tahun atau sebanyak 20 responden. Hasil yang
diperoleh dari dimensi Teamwork Based
Assessment diantara seluruh pernyataan didapatkan nilai tertinggi pada
indikator dengan pernyataan Rasa memiliki komitmen terhadap tujuan
bersama. Peneliti menyarankan kepada PT. MAB untuk mempertahankan komitmen yang
ada dalam setiap tim untuk mencapai tujuan bersama, yang kemungkinan akan
berdampak pada Rasa kepuasan dalam pekerjaan yang dilakukan agar
karyawan dapat memiliki rasa kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan
untuk mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan nilai terendah yaitu pada
indikator dengan pernyataan Kemampuan membentuk suatu kelompok kerjasama tim.
Hal ini menggambarkan bahwa karyawan PT. Mahadana Asta Berjangka kurang
membentuk suatu kelompok untuk kerjasama tim yang baik, sehingga kerjasama tim
pada karyawan PT. MAB belum mendapatkan nilai yang maksimal. Yang kedua
terdapat dimensi Contribution Teamwork pada
variabel Kerjasama Tim pada PT. MAB. Diantara seluruh pernyataan didapatkan
nilai tertinggi pada indikator Kerjasama dalam tujuan akhir dengan pernyataan
ini menunjukan bahwa kerjasama yang dilaksanakan oleh karyawan PT. MAB belum
memiliki kesepakatan bersama sehingga berdampak di akhir kerjasama tim memiliki
bamyak perbedaan. Hal ini akan berdampak besar pada pernyataan Perhatian sesama
rekan tim bahwa dibutuhkan perhatian sesame rekan tim untuk memiliki kerjasama
yang baik sehinggal terjalin lah sebuah kekompakan antar tim. Dan berdasarkan
nilai terendah indikator yaitu terdapat pernyataan Tujuan kinerja yang
diinginkan dalam tim berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menyarankan pada PT.
MAB untuk menampung saran dari para karyawan agar memiliki kesepakatan dalam
bertujuan kinerja yang diinginan karyawan dan atasan, sehingga akan terjalin
Kerjasama Tim yang cukup baik.
Pada variabel Communcation Team dalam dimensi
Spontaneous Communication dengan indikator tertingi Pujian atasan terhadap
karyawan. Dapat dilihat dari hasil yang didapat bahwa karyawan
mendapatkan cukup baik pujian dari atasan atas sesuatu yang telah karyawan
kerjakan secara maksimal, hal ini atasan lakukan untuk meningkatkan semangat
yang tinggi untuk para karyawan. Hal ini sangat berpengaruh pada indicator Perasaan
terhadap pegawai lain karena pegawai yang mendapat pujian yang baik oleh
atasan menjadikan karyawan lainnya untuk lebih semangat lagi untuk mengerjakan
hasil dengan maksimal. Sedangkan nilai terendah dengan indikator Suasana
komunikasi dengan pegawai lain dalam hal ini menyatakan bahwa komunikasi tim
yang ada pada karyawan PT. MAB belum menunjukan sebagai komunikasi tim yang
baik, dikarenakan karyawan antar tim satu dan tim lainnya belum memiliki
kedekatan atau komunikasi yang baik. Peneliti menyarankan kepada pihak karyawan
PT. MAB agar menjalin komunikasi tim yang baik seperti hal nya ketika sedang
dalam diluar pekerjaan perusahaan mengadakan perkumpulan antar tim seperti
malam akrab atau lainnya agar komunikasi antar tim terjalin dengan baik. Yang
kedua dalam variabel Communication Team
terdapat dimensi Clustering. Diantara
seluruh pernyataan didapatkan nilai tertinggi pada indikator Tidak membedekan anggota tim satu dan
lain dengan pernyataan ini menunjukan bahwa atasan tidak membeda-bedakan tim
yang memiliki hasil yang maksimal dan yang belum maksimal, sehingga menjadikan
suatu perasaan kepada karyawan untuk mendapatkan Rasa kesanggupan untuk menjadi
tim yang paling baik. Sedangkan nilai terendah dengan indikator Perhatian
dari pimpinan untuk setiap anggota tim nya. Peneliti menyarankan kepada
pihak karyawan PT. MAB agar para karyawan harus berlomba lomba memiliki hasil
yang maksimal disetiap tim nya agar pimpinan menjadikan hal baik atas suatu
kekompakan pada tim karyawan PT. MAB.
Pada variabel Kinerja
Karyawan dalam dimensi Performance
Concept dengan indikator tertinggi
yaitu Pengetahuan dengan pernyataan ini bahwa kinerja dalam karyawan PT. MAB cukup
memiliki pengetahuan yang baik dalam pekerjaannya. Sehingga memiliki Tanggung
Jawab yang baik dalam pekerjaannya masing-masing. Sedangkan nilai terendah
dengan indikator Target bekerja dengan pernyataan ini bahwa para karyawan belum
miliki target kerja yang cukup baik sehingga akan berdampak pada kinerja
karyawan karna hasil dari pekerjaannya belum maksimal. Dalam dimensi kedua
yaitu Sportsmanship dengan indikator
tertinggi yaitu Kecukupan atas honor yang diberikan dengan pernyataan tersebut
bahwa atasan memberikan honor yang sesuai dengan pekerjaan yang karyawan lakukan,
sehingga karyawan memiliki rasa Kepuasan kerja terhadap kebijakan perusahaan.
Sedangkan nilai terendah dengan indikator Suasana pekerjaan dan lingkungan
kantor dengan pernyataan ini bahwa komunikasi yang terjalin pada karyawan PT. MAB belum terjalin dengan baik karena suasanya pun
tidak membaik. Peneliti menyarankan kepada atasan karyawan PT. MAB untuk
memperketat hubungan silahturahm antara tim satu dan tim lain.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pada variabel Kinerja Karyawan
dalam dimensi Performance
Concept dengan indikator tertinggi
yaitu Pengetahuan dengan pernyataan ini bahwa kinerja dalam karyawan PT. MAB cukup
memiliki pengetahuan yang baik dalam pekerjaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ardiansyah, Dimas Okta. (2016).
PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN DIMEDIASI OLEH KEPUASAN
KERJA (Studi Pada Bagian Produksi Pabrik Kertas PT. Setia Kawan Makmur
Sejahtera Tulungagung). Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 3(1), 16–30.
Berber, Nemanja, Slavić, Agneš,
& Aleksić, Marko. (2020). Relationship between perceived teamwork
effectiveness and team performance in banking sector of Serbia. Sustainability
(Switzerland), 12(20), 1–15. https://doi.org/10.3390/su12208753
Eva Silvani Lawasi, Boge Triatmanto. (2017).
PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN KERJASAMA TIM TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
KARYAWAN. 5(1), 2374–2376.
Fereddy Siagian. (2020). PENGARUH
KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI AKADEMI MARITIM CIREBON. Journal
of Chemical Information and Modeling, 3(9), 20–26.
Hermana, Dody, Barlian, Ujang Cepi,
Organisasi, Komunikasi, Pendahuluan, A., & Behavior, Organizational.
(2016). Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal Administrasi Pendidikan UPI,
2(2).
Irawan, Aditya, & Suryani, Nanik.
(2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Kantor, Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perdagangan Kota Semarang. Economic Education
Analysis Journal, 7(1), 265–278.
Kusuma, Livia Putri, & Sutanto,
J. .. (2018). PERANAN KERJASAMA TIM DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN ZOLID AGUNG PERKASA. 3.
Pratiwi, Nuning Indah. (2017).
Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah
Dinamika Sosial, 1(2), 202–224.
Sarhan, Nael, Harb, Ayman, Shrafat,
Fayiz, & Alhusban, Mohammad. (2020). The effect of organizational culture
on the organizational commitment: Evidence from hotel industry. Management
Science Letters, 10(1), 183–196.
https://doi.org/10.5267/j.msl.2019.8.004
Sari, Ririn Nur Indah, & Hadijah,
Hady Siti. (2016). Peningkatan kinerja pegawai melalui kepuasan kerja dan
disiplin kerja. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 1(1),
204–214.
Tamelab, Yunda Rosalina. (2019). Perbedaan
Kadar Kolesterol Pada Perokok Aktif Dan Perokok Pasif Di Dusun 1, Desa Tuapanaf
Kecamatan Takari Tahun 2019. Poltekkes Kemenkes Kupang.