PENGARUH KONFLIK, LINGKUNGAN KERJA DAN
BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
KOPERASI SIMPAN PINJAM SILA MUKTI DI
BESAKIH, KARANGASEM
Ni Luh Sri Ariati1,
Made
Ika Prastyadewi2, I Nyoman Resa Adhika3
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mahasaraswati
Denpasar
sriariati14@gmail.com, madeikaprastyadewi@gmail.com, resa.adhika@unmas.ac.id
Abstrak
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kesenjangan hasil penelitian terdahulu (research gap) dan perbedaan
fokus bahasan tentang pengaruh konflik, lingkungan kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan. Selain itu, terdapat pula permasalahan penelitian (research problem) berfluktuasinya
pencapaian target jumlah tabungan pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh konflik, lingkungan kerja dan beban kerja
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem dengan sampel penelitian yang berjumlah 47 responden yang diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Seluruh data yang diperoleh dari distribusi kuisoner layak digunakan, selanjutnya dianalisis menggunakan regresi linier berganda, uji hipotesis (uji t dan uji f). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) konflik berpengaruh negatf dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem, sehingga semakin tinggi konflik maka akan
semakin menurun kinerja karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem (2) lingkungan
kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila
Mukti di Besakih, Karangasem sehingga
semakin baik lingkungan
kerja maka semakin meningkat kinerja karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila
Mukti di Besakih, Karangasem (3) beban
kerja berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila
Mukti di Besakih, Karangasem, sehingga
semakin tinggi beban kerja maka semakin menurun kinerja karyawan pada Koperasi Simpah Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem.
Kata
kunci: Konflik, Lingkungan
Kerja, Beban Kerja dan Kinerja Karyawan
Abstract
This
research was conducted based on the gaps in the results of previous research
(research gap) and differences in the focus of discussion on the effect of
conflict, work environment and workload on employee performance. In addition,
there are also research problems fluctuating in achieving the target amount of
savings in 2021. This study aims to examine and analyze the effect of conflict,
work environment and workload on employee performance. This research was
conducted at the Sila Mukti Savings and Loans
Cooperative in Besakih, Karangasem with a sample of
47 respondents who were taken using a saturated sampling technique. All data
obtained from the questionnaire distribution is feasible to use, then analyzed
using multiple linear regression, hypothesis testing (t test and f test). The results showed that (1)
conflict had a negative and significant effect on employee performance at the Sila Mukti Savings and Loans Cooperative in Besakih, Karangasem, so that the higher the conflict, the
lower the employee's performance at the Sila Mukti
Savings and Loans Cooperative in Besakih, Karangasem
(2) environment work has a positive and significant effect on employee
performance at the Sila Mukti Savings and Loans
Cooperative in Besakih, Karangasem so that the better
the work environment, the more employee performance increases at the Sila Mukti Savings and Loans Cooperative in Besakih, Karangasem (3) workload has a negative and
significant effect on employee performance at the Sila
Mukti Savings and Loans Cooperative in Besakih,
Karangasem, so that the higher the workload, the lower the performance of
employees at the Sila Mukti Savings and Loans
Cooperative in Besakih, Karangasem.
Keywords: Conflict, Work Environment,
Workload and Employee Performance
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan faktor
penting yang mengendalikan maju atau mundurnya organisasi. Setiap organisasi
menginginkan dan berusaha untuk mendapatkan sumber daya manusia yang bisa
mewujudkan dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia adalah
harta yang berharga dan bermanfaat bagi organisasi, karena keberhasilan atau
tidaknya dalam jalannya organisasi ditentukan oleh unsur manusia. Manusia
sebagai salah satu komponen dari beberapa komponen dalam organisasi merupakan
sumber daya penentu tercapainya tujuan organisasi seperti visi dan misi
organisasi.
Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di
Besakih, Karangasem merupakan salah satu jenis koperasi yang memiliki kegiatan
menghimpun dana dari para anggotanya dan kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada anggota atau masyarakat umum. Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti
didirikan pada tanggal 20 April 2004. Kantor Pusat Koperasi Simpan Pinjam Sila
Mukti beralamat di Br. Dinas Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang,
Kabupaten Karangasem. Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti memiliki beberapa
cabang yakni cabang pertama berada di Br. Petelung, Temesi, Kabupaten Gianyar
dan cabang kedua berada di Br. Dinas Kapal, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar.
Menurut (Marsam, 2020) mengemukakan bahwa kinerja merupakan prilaku nyata
yang di tampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan atau organisasi. Menurut (Rusby, 2017) kinerja adalah hasil kerja secara berkualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut (Rismawati & Mattalata, 2018) mengemukakan bahwa kinerja merupakan suatu kondisi yang
harus diketahui dan dikonfirmasi kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil suatu perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Sedangkan Menurut (Farida & Fauzi, 2020) menyatakan bahwa kinerja adalah penampilan kerja maupun hasil yang dicapai oleh seseorang
baik barang/produk maupun jasa yang biasanya digunakan sebagai dasar penilaian
atas diri karyawan atau organisasi kerja yang bersangkutan yang mencerminkan
pengetahuan karyawan tentang pekerjaannya itu.
(Fatika,
2021) menyatakan
kinerja karyawan yang positif dapat tercapai,
jika perusahaan dapat mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam proses peningkatan kinerja karyawan maka dibutuhkan
koordinasi antara satu dengan yang lainnya. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kinerja karyawan adalah kuantitas kerja (Lestari
& Yulianto, 2018) Salah satu tolak
ukur yang digunakan perusahaan untuk melihat kinerja karyawan adalah
menggunakan data pencapaian target dan realisasi.
Tabel 1 Target Jumlah Tabungan Pada Koperasi Simpan Pinjam Sila
Mukti di Besakih,
Karangasem. Tahun 2021
No |
Bulan |
Target Jumlah Tabungan (Rp) |
Realisasi Jumlah Tabungan (Rp) |
Selisih Realisasi dengan Target Jumlah Tabungan (Rp) |
Persentase Realisasi (%) |
1 |
Januari |
21.000.000 |
20.789.419 |
1.210.581 |
94.50 |
2 |
Februari |
22.000.000 |
21.052.416 |
2.947.584 |
91.53 |
3 |
Maret |
25.000.000 |
22.288.565 |
2.711.435 |
89.15 |
4 |
April |
27.000.000 |
23.548.251 |
3.451.749 |
87.22 |
5 |
Mei |
29.000.000 |
27.288.971 |
1.711.029 |
94.10 |
4 |
Juni |
30.000.000 |
29.682.812 |
2.217.188 |
92.61 |
7 |
Juli |
32.000.000 |
30.522.314 |
1.477.686 |
95.38 |
8 |
Agustus |
33.000.000 |
31.072.533 |
1.927.467 |
94.16 |
9 |
September |
37.000.000 |
30.522.752 |
6.477.248 |
82.49 |
10 |
Oktober |
38.000.000 |
34.769.148 |
3.230.852 |
91.50 |
11 |
November |
35.000.000 |
29.386.960 |
5.613.040 |
83.96 |
12 |
Desember |
39.000.000 |
30.167.689 |
8.832.311 |
77.35 |
Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Sila
Mukti di Besakih, Karangasem.
Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat
selisih antara target jumlah tabungan dan realisasi jumlah tabungan pada tahun
2021 yang selalu menurun dimana penurunan drastis terjadi pada bulan Desember
2021 yaitu target jumlah tabungan sebesar Rp39.000.000 hanya dapat terealisasi
sebesar Rp30.167.689 sehingga selisih antara realisasi tabungan dengan target
tabungan yang ditentukan adalah sebesar Rp 8.832.311. Belum tercapainya target
100 persen menunjukkan bahwa kinerja karyawan belum optimal, disamping data
target dan realisasi tabungan, data yang mendukung masih ada masalah terkait
dengan kinerja karyawan adalah kredit macet pada periode 2017 hingga 2021.
Tabel 2 Data Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti
di Besakih, Karangasem. Tahun 2017 s/d 2021
No |
Tahun |
Rekening |
Jumlah tunggakan |
Jumlah dana yang dikucurkan |
Hasil |
1 |
2017 |
176 |
253.476.000 |
756.255.000 |
2,98% |
2 |
2018 |
203 |
292.655.000 |
795.650.000 |
2,72% |
3 |
2019 |
210 |
350.442.000 |
850.620.000 |
2,43% |
4 |
2020 |
215 |
400.540.000 |
965.220.000 |
2,41% |
5 |
2021 |
207 |
395.655.000 |
845.033.600 |
2,14% |
Sumber :
Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem.
Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa pada
2017 Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti mengalami kredit macet 176 orang nasabah
sebesar Rp. 253.476.000 dari total kredit yang dikucurkan sebesar Rp.
756.255.000 atau sebesar 2,98%. Pada tahun 2018 kredit macet mengalami kenaikan
dari sisi nasabah 176 menjadi 203 orang dengan jumlah sebesar Rp. 292.655.000
dari total kredit yang dikucurkan sebesar Rp. 795.650.000 atau sebesar 2,72%,
dan pada tahun 2019 kredit macet mengalami kenaikan dari 203 orang menjadi 210
orang nasabah sebesar Rp. 350.442.000 dari total kredit yang dikucurkan sebesar
Rp. 850.620.000 atau sebesar 2,43%, pada tahun 2020 kredit macet mengalami kenaikan
lagi dari 210 orang menjadi 215 orang nasabah sebesar Rp. 400.540.000 dari
total kredit yang dikucurkan sebesar Rp. 965.220.000 atau sebesar 2,41%, dan
pada tahun 2021 kredit macet mengalami penurunan dari 215 orang menjadi 207
orang nasabah dengan jumlah sebesar Rp. 395.655.000. Dengan masih adanya kredit
macet dapat diduga dipicu oleh masih lemahnya kinerja karyawan dalam menilai calon
nasabah.
Menurut (Nahdiah,
2022) menurunnya
kinerja dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor
tersebut, yakni konflik. (Yuliana,
Supardi, & Wulandari, 2019) menyatakan konflik
didefinisikan sebagai sebuah proses yang berawal ketika suatu pihak
mempersepsikan adanya pihak lain yang telah menyerang secara negatif atau akan menyerang secara negatif
terhadap suatu yang menjadi urusan penting atau sangat dihargai oleh pihak pertama.
Pertentangan individu dengan individu lain atau kelompok yang menyebabkan
tindakan yang tidak diinginkan oleh masing-masing pihak karena akan mengganggu dan
menghambat kepentingan masing-masing dalam melakukan pekerjaan serta tanggung
jawabnya secara efektif dan efesien. Konflik adalah ketidak sesuaian antara dua
lebih anggota-anggota yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan kenyataan
bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi (Anuari, Utami, & Prasetya, 2017).
Setiap
sumber daya manusia didalam perusahaan tentu saja mengalami konflik, begitu
juga pada Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di Besakih Karangasem. Menurut (Sule & Priansa, 2018) menyebutkan
saling ketergantungan tugas, perbedaan tujuan dan prioritas, kiteria penilaian
prestasi yang saling bertentangan, dan persaingan terhadap sumber daya yang
langka. Selanjutnya dilakukan pra survei terhadap 10 karyawan terhadap variabel
konflik yang dianggap mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil observasi, permasalah
mengenai konflik yang terjadi pada di Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti yaitu
indikator perbedaan tujuan dan prioritas dimana perselisihan atau pertentangan
sering terjadi antar karyawan. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh (Jalari dan
Nugroho 2019) menunjukan bahwa konflik kerja berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja karyawan, sedangkan menurut penelitian (Puspitasari, Adjie, & Chamidah, 2020) menyatakan bahwa
konflik berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Selain
konflik, (Sedarmayanti & Rahadian, 2018) menyatakan
lingkungan kerja adalah suatu tempat bagi sejumlah kelompok dimana didalamnya
terdapat beberapa fasilitas pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai
dengan visi dan misi perusahaan. Dengan
memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang
mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap
kegairahan atau semangat karyawan dalam bekerja. Lingkungan kerja yang kondusif
memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal.
Menurut (Afandi, 2018) menyatakan
lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada dilingkungan para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas seperti temperature, kelembaban, pentilasi,
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja, dan memadai tidaknya alat-alat
perlengkapan kerja. Menurut (Afandi,
2018) menyebutkan
indikator lingkungan kerja yaitu suasa kerja, hubungan dengan rekan kerja, hubungan bawahan dengan pimpinan, dan tersedianya fasilitas kerja. Selanjutnya dilakukan pra survei
terhadap 10 karyawan terhadap variabel
lingkungan kerja yang dianggap
mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil observasi, permasalah
mengenai lingkungan kerja yang terjadi pada Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti
yaitu indikator suasana kerja yang kurang nyaman dan kurang kondusif sehingga
karyawan merasa kurang berkonsentrasi dalam bekerja. Penelitian yang
dilakukan (Arianto
& Kurniawan, 2020) mengungkapkan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
serupa ditampilkan pada penelitian (Saluy & Sulistyawati, 2017), (Kistanti 2018), (Laksono & Wilasittha, 2021), (Lukito & Alriani, 2019), (Polakitang, Koleangan, & Ogi, 2019) dan (Rohmatulloh & Satrio, 2017). Namun hasil yang
berbeda ditampilkan pada penelitian (Megawati, 2021) menyebutkan
bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
(Polakitang
et al., 2019) menyatakan
beban kerja juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja. Menurut (Ellyzar & Yunus, 2017) mengatakan bahwa beban kerja merupakan suatu analisis atau teknik manajemen
lainnya dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak pekerjaan yang harus
dilakukan organisasi atau individu dalam periode waktu tertentu untuk menemukan
seberapa efisien dan efektif kerja suatu unit organisasi. Menurut (Koesomowidjojo,
2017) menyebutkan
indikator beban kerja yaitu kondisi pekerjaan,
penggunaan waktu kerja, pencapaian target. Selanjutnya dilakukan pra survei
terhadap 10 karyawan terhadap variabel
beban kerja yang dianggap mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil observasi,
permasalahan mengenai beban kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti yaitu
indikator pencapaian target dimana target yang telah ditetapkan pada setiap
karyawan sering tidak dapat tercapai. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Pramudia, Samdin, Budi, Mokodompit, & Ramdhani,
2019) menyebutkan beban
kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan. (Sitompul & Simamora, 2021) menunjukan bahwa
beban kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerjap
karyawan. (Lukito & Alriani, 2019) menyatakan bahwa
beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. (Polakitang et al., 2019), menyatakan
bahwa beban kerja tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan research gap dan fenomena yang terjadi pada Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti Besakih, Karangasem maka perlu dilakukan penelitian. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan judul Pengaruh
Konflik, Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti Di Besakih, Karangasem.
Metode
Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan objek adalah konflik,
lingkungan kerja, beban kerja dan kinerja pada Koperasi
Simpan Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem.
Identifikasi Variabel
Menurut (Sugiyono,
2018), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunkan dua variabel yaitu variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikat (dependen variabel).
Variable Bebas (Independen Variabel)
Menurut (Sugiyono,
2018) variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh konflik (X1), lingkungan kerja
(X2), dan beban kerja (X3).
Variabel Terikat (Dependen
Variabel)
Menurut (Sugiyono,
2018) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel terikat yaitu, kinerja karyawan (Y).
Definisi Oprasional Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
karyawan dalam suatu organisasi secara kualitas dan kuantitas pada periode
tertentu dalam usaha mencapai tujuan Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di
Besakih, Karangasem. Indikator kinerja karyawan dalam penelitian ini merujuk
pada penelitian (Lestari & Trisnaini, 2019), yaitu:
a.
Kualitas
Kerja
b.
Kuantitas Kerja
c.
Ketepatan Waktu
d.
Efektivitas
e.
Kemandirian
Konflik (X1)
Pertentangan individu dengan individu lain atau kelompok
yang menyebabkan tindakan yang tidak diinginkan oleh masing-masing pihak karena
akan mengganggu dan menghambat kepentingan masing-masing dalam melakukan
pekerjaan serta tanggung jawabnya secara efektif dan efesien. Indikator dari
konflik dalam penelitian ini merujuk pada penelitian (Sule & Priansa, 2018), yaitu:
a. Saling kebergantungan tugas
b. Perbedaan tujuan dan prioritas
c. Kriteria
penilaian prestasi yang saling bertentangan
d. Persaingan terhadap
sumber daya yang langka
Lingkungan kerja (X2)
Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar karyawan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugasnya, lingkungan kerja dapat berupa sarana dan prasarana,
layout, dan hubungan antar sesama rekan kerja. Indikator dari
lingkungan kerja dalam penelitian ini merujuk pada penelitian (Afandi, 2018), yaitu:
a. Suasana kerja
b. Hubungan dengan rekan kerja
c. Hubungan antara bawahan dengan pimpinan
d. Tersedianya Fasilitas Kerja
Beban Kerja (X3)
Beban kerja merupakan tuntutan
kerja yang dihadapi karyawan untuk bekerja dan memberikan respon lebih cepat,
serta melakukan beberapa tugas dengan batas waktu tertentu. Indikator
dari beban kerja dalam penelitian ini merujuk pada penelitian (Koesomowidjojo, 2017), yaitu:
a.
Kondisi pekerjaan
b.
Penggunaan waktu kerja
c. Pencapaian target
Jenis dan Sumber Data
1.
Jenis Data
Data kuantitatif dan data kualitatif
2.
Sumber Data
Sumber
data primer dan data sekunder
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem yang berjumlah
47 orang.
Sampel
Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh.
Teknik ini digunakan karena
populasi yang diteliti kurang dari 100 orang. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang diambil berasal dari keseluruhan populasi yang digunakan yaitu seluruh karyawan
Koperasi Simpan Pinjam Sila Mukti di Besakih, Karangasem dengan jumlah 47 orang karyawan.
Metode Pengumpulan Data
Adapaun metode pengumpulan
data yang dilakukan pada penelitian
ini adalah dengan cara:
1. Metode Dokumentasi
2. Metode observasi
3. Metode kuesioner
Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Pengujian suatu data dapat
dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item –
Total Correlation > r-tabel. Apabila korelasi tiap faktor positif
dan besarnya lebih dari atau sama dengan
0,30 (r-tabel) maka
instrument tersebut dinyatakan
valid.
Uji Reliabilitas
Instrumen yang dipakai dikatakan
andal (reliable) jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,60 (Ghozali,
2018).
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda, uji asumsi klasik, analisis korelasi berganda, analisis koefisien
determinasi, uji model fit (uji f), uji hipotesis (ujit).
Hasil dan Pembahasan
Analisi Regresi Linier Berganda
Dari hasil
Tabel diperoleh
nilai a
= 16,206; nilai b1 = -0,379; nilai b2 = 0,619
dan nilai b3 = -0,407, maka persamaan regresi
berganda
menjadi:
Y = 16,206
- 0,379X1 + 0,619 X2 - 0,407X3
Berdasarkan hasil persamaan ini,
dapat
dijelaskan pada pengaruh
Konflik (X1),
Lingkungan Kerja (X2) serta Beban Kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) yaitu sebagai berikut:
a
= 16,206 hal ini berarti apabila variabe Konflik (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Beban Kerja (X3), tidak mengalami perubahan (sama dengan 0) atau constant maka besarnya kinerja karyawan (Y) adalah
16,206.
b1 = -0,379 hal ini berarti Konflik berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti
semakin tinggi Konflik, maka kinerja
karyawan akan semakin menurun.
b2
= 0,619, hal ini berarti Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Kerja maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
b3
= -0,407, hal
ini berarti Beban Kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi Beban Kerja kerja maka kinerja karyawan
akan semakin menurun.
Uji Normalitas
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas
Keterangan |
Sig. |
N |
47 |
Test Statistic |
0,083 |
Asymp. Sig (2-tailed) |
0,200 |
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan Tabel di atas,
hasil yang didapatkan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan
ketentuan bila signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal, sedangkan bila signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,198 >
0,05 sehingga model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas |
Tolerance |
Nilai VIF |
Konflik |
0.605 |
1.654 |
Lingkungan Kerja |
0.644 |
1.552 |
Beban Kerja |
0.675 |
1.481 |
Sumber: Lampiran 5
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari variabel bebas (Konflik, Lingkungan Kerja dan
Beban Kerja) > 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Bebas |
Sig. |
Keterangan |
Konflik |
0.915 |
Bebas Heteroskedastisitas |
Lingkungan Kerja |
0.953 |
Bebas Heteroskedastisitas |
Beban
Kerja |
0.175 |
Bebas Heteroskedastisitas |
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas (Konflik,
Lingkungan Kerja serta
Beban Kerja) memiliki nilai signifikansi yaitu: 0,915; 0,953 dan
0,175 menunjukkan bahwa
nilai signifikansinya >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
Analisis Koefisien Determinasi
Analisis determinasi adalah
suatu analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Konflik, Lingkungan
Kerja dan penghembangan karir
terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Hasil analisis
koefisien determinasi yang disajikan besarnya Adjusted R Square adalah 0,810. Hal ini berarti Konflik, Lingkungan Kerja serta Beban
Kerja mempengaruhi kinerja karyawan pada Koperasi Sila
Mukti di Besakih, Karangasem sebesar 81,0% sedangkan
sisanya sebesar
19,0% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Uji F
Menurut (Ghozali, 2018), apabila hasil dari uji F adalah signifikan atau p value < 0,05 maka
disimpulkan model regresi
yang digunakan dianggap layak uji. Sebaliknya jika p value ≥ maka disumpulkan
model regresi yang digunakan
tidak layak uji. Hasil uji F yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F
0,000 lebih kecil dari 0,05, hal
ini berarti bahwa secara simultan Konflik, Lingkungan Kerja dan
Beban Kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Maka model regresi dikatakan fit atau layak untuk menguji data selanjutnya.
Uji t (t-test)
Pengujian statistik t-test digunakan untuk
menguji
secara parsial pengaruh Konflik, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem yang disajikan pada tabel 5.12 diatas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
Variabel (X1)
Berdasarkan hasil uji,
variabel Konflik (X1) memiliki nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan arah
negatif sebesar -0,302
dengan nilai signifikan sebesar 0,001 yang
lebih kecil dari α (taraf nyata) = 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka Konflik (X1) berpengaruh negatif
dan signifikan (nyata)
terhadap kinerja karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih,
Karangasem. Dengan demikian hipotesis pertama teruji kebenarannya.
Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Berdasarkan hasil uji, variabel Lingkungan Kerja (X2) memiliki nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan arah
positif sebesar 0,526 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari α (taraf nyata) = 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Dengan demikian hipotesis kedua teruji kebenarannya.
Berdasarkan hasil uji, variabel Beban Kerja (X3) memiliki nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan arah
negatif sebesar -0,407 dengan nilai signifikan
sebesar 0,002 yang lebih kecil
dari α (taraf nyata) = 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka Beban Kerja (X3) berpengaruh negatif dan signifikan (nyata) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Dengan demikian hipotesis ketiga teruji kebenarannya.
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel Konflik (X1) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Hal tersebut ditujukkan
dari nilai koefisien regresi variabel konflik yang bernilai negatif yaitu -0,379 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Hasil ini juga memiliki arti apabila konflik meningkat, maka kinerja karyawan
akan menurun, sehingga Hipotesis pertama (H1) dapat diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diungkapkan oleh (Pramudia
et al., 2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara konflik terhadap kinerja karyawan. (Irfanudin, 2021) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara
konflik terhadap kinerja karyawan. (Yasiri & Almanshur, 2022) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara konflik terhadap kinerja karyawan. (Majid, Rahman, &
Idris, 2022) menyatakan bahwa konflik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. (Nahdiah, 2022) menyatakan bahwa konflik pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa konflik di dalam perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. Hal tersebut ditujukkan
dari nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja yang bernilai positif yaitu 0,619 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil ini juga memiliki arti apabila lingkungan kerja baik, maka akan diikuti oleh meningkatnya kinerja karyawan, sehingga Hipotesis pertama (H2) dapat diterima. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang diungkapkan
oleh (Yudiningsih,
Yudiaatmaja, Yulianthini, & SE, 2016) menyatakan bahwa lingkungan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. (Arianto & Kurniawan, 2020) menyatakan penelitian bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. (Saluy & Sulistyawati, 2017) menyatakan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kistanti
(2018) menyatakan lingkungan
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan. (Laksono & Wilasittha, 2021) menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan kerja yang diterapakan
maka semakin baik pula kinerja karyawan.
Pengaruh Beban
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel Beban Kerja (X3) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem.
Hal
tersebut ditujukkan dari nilai koefisien
regresi variabel beban kerja yang bernilai negatif yaitu -0,407 dan nilai signifikansi 0,002 <
0,05. Hasil ini juga memiliki arti apabila beban kerja meningkat, maka kinerja karyawan akan menurun, sehingga
Hipotesis pertama (H1) dapat diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diungkapkan oleh (Sitompul & Simamora, 2021) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerjap karyawan. (Lukito
& Alriani, 2019) menyatakan
bahwa Beban kerja berpengaruh negatif terhadap Kinerja Karyawan. (Polakitang et al., 2019) menyatakan bahwa
Beban Kerja tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan. (Rindorindo, Murni,
& Trang, 2019) menyatakan bahwa
beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. (Wandari, Anggraini,
& Ribek, 2022) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab V, maka kesimpulan yang berkaitan
dengan pengaruh Konflik, Lingkungan Kerja dan
Beban Kerja terhadap kinerja karyawan Koperasi Sila
Mukti di Besakih, Karangasem, pada
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konflik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih,
Karangasem, sehingga semakin tinggi Konflik maka akan
semakin menurun kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. 2. Lingkungan
Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih,
Karangasem sehingga semakin baik Lingkungan Kerja maka semakin meningkat kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem. 3. Beban Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Sila
Mukti di Besakih, Karangasem, sehingga
semakin tinggi Beban Kerja maka semakin menurun kinerja karyawan pada Koperasi Sila Mukti di Besakih, Karangasem.
DAFTAR PUSTAKA
AFANDI,
Fahmi. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja-Disiplin Kerja-Lingkungan Kerja dan
Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Honorer Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman. Universitas Jenderal Soedirman.
Anuari,
Rizqi, Utami, Hamidah Nayati, & Prasetya, Arik. (2017). Pengaruh konflik
kerja terhadap stres kerja dan motivasi kerja serta dampaknya terhadap komitmen
organisasional (Studi pada karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Kantor
Pusat). Brawijaya University.
Arianto,
Nurmin, & Kurniawan, Hadi. (2020). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya
Manusia), 3(3), 312–321.
Ellyzar,
Nova, & Yunus, Mukhlis. (2017). Pengaruh mutasi kerja, beban kerja, dan
konflik interpersonal terhadap stress kerja serta dampaknya pada kinerja
pegawai BPKP perwakilan Provinsi Aceh. Jurnal Magister Manajemen, 1(1),
35–45.
Farida,
Syarifah Ida, & Fauzi, Muhammad Makna. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Sarimelati Kencana Pizza Hut Delivery Cabang
Ciputat. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 63–73.
http://dx.doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.461
Fatika,
Feren. (2021). Pengaruh Beban Kerja dan Konflik Kerja Terhadap Stres Kerja di
Kantor Kecamatan Binjai Kota. Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Sosial Sains, 2(02).
Ghozali,
Ghozali. (2018). Hubungan antara Kecanduan Penggunaan Smartphone dan
Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VI Prodi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Irfanudin,
Ahmad Maulana. (2021). Pengaruh Konflik dan Stres Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Wilayah Tigaraksa. Jurnal
Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Humaniora, 4(1), 12–23.
Koesomowidjojo,
Suci. (2017). Panduan praktis menyusun analisis beban kerja. Jakarta: Raih
Asa Sukses.
Laksono,
Bayu Rama, & Wilasittha, Acynthia Ayu. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja,
Komunikasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Samaco. Behavioral
Accounting Journal, 4(1), 249–258. https://doi.org/10.33005/baj.v4i1.117
Lestari,
Ani, & Yulianto, Edy. (2018). Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas
Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi (Survei pada Pelanggan
Citra Kendedes Cake & Bakery Jl . S . Hatta B3 Kav. A, Kota Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 54(1), 74–81.
Lestari,
Anisa, & Trisnaini, Inoy. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Dermatitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Kota Palembang Tahun
2019. Sriwijaya University.
Lukito,
Leonardo Hendy, & Alriani, Ida Martini. (2019). Pengaruh Beban Kerja,
lingkungan kerja, Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinarmas
distribusi nusantara Semarang. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi, 25(45).
Majid,
Muhammad Syaiful, Rahman, Nawir, & Idris, Muhammad. (2022). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Etos Kerja Dan Komitmen Terhadap Kinerja Anggota Polsek Galesong
Utara Polres Takalar. Jurnal Magister Manajemen Nobel Indonesia, 3(5),
832–844.
Marsam, M.
(2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Dan Komitmen Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Di Lingkungan Yapis Cabang Kabupaten
Biak Numfor. Pasuruan: CV Penerbit Qiara Media.
Megawati,
Hikmah. (2021). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
dimediasi oleh disiplin kerja pada PT Sinar Sosro Malang. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Nahdiah,
Bila Zulfa. (2022). Pengaruh Konflik Kerja, Beban Kerja Dan Komunikasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Di Cv. Latantsa Jaya Marmer Surabaya. Universitas
Wijaya Putra.
Polakitang,
Aron F., Koleangan, Rosalina, & Ogi, Imelda W. (2019). Pengaruh beban
kerja, lingkungan kerja, dan stress kerja terhadap Kinerja karyawan pada pt.
Esta group jaya. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 7(3). https://doi.org/10.35794/emba.v7i3.24960
Pramudia,
Alif, Samdin, Yusuf, Budi, Nuryamin, Mokodompit, Eliyanti Agus, & Ramdhani,
F. (2019). Pengaruh Beban Kerja dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kendari. Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan, 11(2), 1–11.
Puspitasari,
Andita, Adjie, Setyo, & Chamidah, Siti. (2020). Pengaruh Konflik Kerja, Stres
Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Maju Hardware Madiun. ASSET:
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(1). 10.24269/asset.v1i1.2555
Rindorindo,
Rocky P., Murni, Sri, & Trang, Irvan. (2019). Pengaruh Beban Kerja, Stres
Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Gran Puri. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(4).
https://doi.org/10.35794/emba.v7i4.26576
Rismawati,
S. E., & Mattalata, S. E. (2018). Evaluasi Kinerja: Penilaian Kinerja
Atas Dasar Prestasi Kerja Berorientasi Kedepan (Vol. 1). Celebes Media
Perkasa.
Rohmatulloh,
Wahyu, & Satrio, Budhi. (2017). Pengaruh lingkungan kerja, komunikasi dan
beban kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(JIRM), 6(9).
Rusby,
Zulkifli. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Rajawali Pers.
Saluy,
Ahmad Badawi, & Sulistyawati, Rini. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir;
Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan CV Sumber Baru Niaga.
Indikator, 1(3), 31–39.
Sedarmayanti,
Sedarmayanti, & Rahadian, Nunur. (2018). Hubungan Budaya Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Lembaga Pendidikan
Tinggi. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek
Administrasi, 15(1), 63–77. https://doi.org/10.31113/jia.v15i1.133
Sitompul,
Silvia Sari, & Simamora, Feronika. (2021). Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman
Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tannery Sejahtera Mandiri
Pekanbaru. Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 2(2),
142–153. https://doi.org/10.37385/msej.v2i2.213
Sugiyono.
(2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sule, Erni
Tisnawati, & Priansa, Donni Juni. (2018). Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi; membangun organisasi unggul di era perubahan.
Wandari, Ni
Komang Ayu, Anggraini, Ni Putu Nita, & Ribek, Pande Ketut. (2022). Pengaruh
Beban Kerja, Komunikasi, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Non Pns Pada
Bagian Umum Setda Kabupaten Gianyar. Emas, 3(9), 94–106.
Yasiri,
Fendi Ahmad, & Almanshur, Fauzan. (2022). Pengaruh Konflik Kerja dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Pg. Krebet Baru Malang. Jurnal
Manajemen, 12(1), 65–74.
Yudiningsih,
Ni Made Diah, Yudiaatmaja, Fridayana, Yulianthini, Ni Nyoman, & SE, M. M.
(2016). Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Jurnal
Manajemen Indonesia, 4(1).
Yuliana,
Shafira, Supardi, Supardi, & Wulandari, Mona. (2019). Analisis Pengaruh
Konflik Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Penerbit Erlangga
Cabang Yogyakarta. JIM (Jurnal Ilmu Manajemen), 5(1), 1–17.
https://doi.org/10.31328/jim.v5i1.931