Evaluasi Penggunaan Learning Management System Sebagai Media untuk Pengambilan Nilai Tes Harian terhadap Siswa SD

 

Bambang Yudi Permana1, Harsono2, Yolenta Glory L3, Maria Luki4

Universitas Budi Luhur Jakarta, Indonesia

Email: bambangyudipermana@gmail.com, harsonoh024@gmail.com, yolentaglorylaraswati@gmail.com marialukisusanti@gmail.com

 

Abstrak

Pendidikan adalah hal penting sebagai dasar pembentuk sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan dapat membuat negara semakin maju. Dunia yang semakin canggih menghasilkan teknologi-teknologi terkini, khususnya dalam dunia pendidikan ada teknologi Learning Management System yang sangat membantu dalam proses pembelajaran. Learning Management System atau biasa disingkat LMS ini adalah fitur canggih yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. Beberapa sekolah sudah menggunakan fitur LMS ini sebagai media untuk pengambilan nilai harian. LMS yang diteliti pada penelitian ini adalah LMS Sokrates dengan tujuan ingin mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi LMS di tingkat SD. Metode yang digunakan adalah dengan menyebar kuesioner melalui G-form dan melakukan uji data dengan SPSS. Kuesioner dibuat sebanyak 20 butir soal berkaitan dengan manfaat penggunaan LMS dan kendala yang mungkin dihadapi saat menggunakan LMS. Setelah pelaksanaan penelitian didapatkan hasil akhir data dari 30 responden yang menunjukkan bahwa penggunaan LMS mudah digunakan dan dijadikan sebagai media pengambilan nilai harian serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di tingkat dasar. Namun secara statistik didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan LMS.

 

Kata kunci: Learning Management System, pembelajaran, tes

 

Abstract

Education is important as the basis for forming quality human resources and can make a country more advanced. An increasingly sophisticated world produces the latest technologies, especially in the world of education, there is Learning Management System technology which is very helpful in the learning process. Learning Management System or commonly abbreviated as LMS is a sophisticated feature that can be accessed using the internet network. Several schools have used this LMS feature as a medium for taking daily grades. The LMS studied in this research is the Sokrates LMS with the aim of evaluating the factors that influence the success of LMS implementation at the elementary school level. The method used is to distribute questionnaires via G-form and test the data with SPSS. The questionnaire consisted of 20 questions related to the benefits of using LMS and the obstacles that might be faced when using LMS. After carrying out the research, the final results obtained were data from 30 respondents which showed that the LMS was easy to use and used as a medium for taking daily grades and increasing the efficiency and effectiveness of learning at the elementary level. However, statistically the results showed that there was no significant difference between respondents' levels of agreement regarding the use of LMS.

 

Keywords: Learning Management System, learning, tests

 

 

 

Pendahuluan  

Pendidikan adalah aspek penting dalam pembangunan masyarakat dan masa depan suatu bangsa (Sholekah, 2020). Di era digital yang semakin berkembang, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan (Fauzi & Arifin, 2023). Pembelajaran sudah mengadopsi penggunaan teknologi sebagai cara untuk membuat sistem yang terarah dan interaktif. Sistem pembelajaran online menggunakan teknologi internet yang dapat dikorelasikan dalam pembelajaran. Salah satu teknologi yang telah mengubah lanskap pendidikan adalah Learning Management System (LMS) (Sahida et al., 2023).

LMS adalah platform digital yang menyediakan berbagai alat dan fitur untuk pengelolaan pembelajaran secara online (Fitriani, 2020). LMS memungkinkan pengajar dan peserta didik untuk berinteraksi, berbagi materi, melakukan evaluasi, dan mengakses sumber daya pendidikan dengan mudah. Dalam konteks pendidikan dasar, penggunaan LMS di tingkat Sekolah Dasar (SD) menjadi semakin relevan sebagai alat untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran terintegrasi dengan teknologi (Novayanto & Pribadi, 2023).

Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi di negara kita, serta memberikan panduan praktis bagi pengambilan keputusan dan implementasi yang efektif terkait penggunaan LMS sebagai media untuk pengambilan nilai tes harian di SD (Fitriyadi, 2013). Pendidikan di era digital telah mengalami perubahan signifikan dengan adopsi teknologi dalam proses pembelajaran. Learning Management System (LMS) menjadi salah satu alat teknologi yang semakin populer di kalangan institusi pendidikan, termasuk sekolah dasar, untuk memfasilitasi pembelajaran online (Firmansyah, 2015).

Salah satu penggunaan LMS yang sedang berkembang di sekolah dasar adalah sebagai media tes harian. Tes harian merupakan alat evaluasi yang penting untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran secara berkala. Dengan menggunakan LMS sebagai media tes harian, diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, seperti kemudahan administrasi, efisiensi waktu, dan fleksibilitas dalam penyampaian dan pengumpulan hasil tes. (Jingga et al., 2021) memaparkan bahwa LMS merupakan alat bantu dalam pembelajaran yang memiliki keunggulan namun juga sebaliknya, terdapat kekurangan dalam beberapa hal.

Berdasarkan penelitian (Jingga et al., 2021) terkait LMS sebagai alat bantu pembelajaran matematika SD menghasilkan nilai akhir yang lebih baik saat menggunakan LMS sebagai media pembelajaran dibanding tanpa LMS yaitu dengan tes secara tertulis yang diuji pada 15 orang anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji tes tertulis dan uji dengan mengerjakan kuis lewat LMS Moodle. Adapun penelitian terdahulu  oleh (Sudiana, 2016) terkait efektifitas penggunaan LMS yang membandingkan beberapa jenis LMS diantaranya adalah Edmodo, Medidu, Quipper, Kelase, Kelas Kita dan GeSchool, dimana setelah dilakukan pengujian terhadap 208 responden menghasilkan data yang menyatakan bahwa tiap jenis LMS ini memiliki tingkat efektifitas yang sama walaupun tingkat kesulitannya berbeda (Imam, n.d.).

Maka berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang kami laksanakan ini memiliki tujuan untuk melihat ketercapaian penggunaan LMS berdasarkan pengalaman siswa SD yang sudah fasih dan berkali-kali menggunakan media ini untuk pengambilan nilai harian di sekolah (Hartono & Hartomo, 2016). Sehingga penelitian kami tidak melaksanakan uji tes tertulis maupun uji tes pada LMS (Pardamean et al., 2022). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa baik dan seberapa jauh ketercapaian penggunaan LMS dari pengguna yaitu siswa jenjang SD sebagai sarana untuk melakukan penilaian harian. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi di negara kita, serta memberikan panduan praktis bagi pengambilan keputusan dan implementasi yang efektif terkait penggunaan LMS sebagai media untuk pengambilan nilai tes harian di SD (Nikmah et al., 2023).

Learning Management System (LMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang dibuat untuk membantu dalam tugas administrasi, dokumentasi, pelaporan, dan beberapa hal terkait proses dalam pembelajaran di institusi pendidikan (Andari, 2022). Perkembangan teknologi menciptakan LMS untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi. (Darmansyah, 2020) mengatakan bahwa terdapat beberapa perusahaan teknologi yang telah bergerak dalam bidang pendidikan yang kini dikenal dengan sebutan EduTech atau Education Technology. EduTech ini turu berkembang seiring dan sesuai dengan minat masyarakat dalam menggunakan LMS. Proses pembelajaran selama pandemi Covid-19 membuat LMS dianggap sebagai salah satu cara yang banyak digunakan untuk menanggulangi learning loss atau penurunan pengetahuan secara akademis yang dialami siswa. memaparkan bahwa terdapat beberapa peran penting penggunaan LMS yang bermanfaat:

1.      Berkembangnya kemampuan ICT terutama pada guru dan siswa

2.      Membantu melihat pencapaian siswa

3.      Mengoptimalkan tingkat efisiensi waktu dan biaya. Persiapan administrasi sekolah dapat lebih mudah.

4.      Memberikan kemudahan untuk diakses di mana pun.

5.      Proses pembelajaran lebih menarik

Adapun tantangan yang dihadapi dalam menggunakan LMS adalah: (Sukmawati et al., 2022).

1.      Akses internet dan teknologi yang saling ketergantungan.

2.      Membutuhkan kuota internet yang tidak murah

3.      Kebijakan pemerintah terkait penggunaan LMS yang harus menggunakan akun belajar.id agar dapat diakses secara gratis.

 

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan LMS sebagai media untuk pengambilan nilai tes harian di SD. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan LMS dalam pengambilan nilai tes harian, serta mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi LMS di tingkat SD.

Hasil dari evaluasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para praktisi pendidikan, pengembang LMS, serta kebijakan pendidikan dalam mengimplementasikan dan memanfaatkan LMS secara efektif di tingkat SD. Dengan memahami manfaat dan tantangan penggunaan LMS dalam pengambilan nilai tes harian, maka langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD melalui pemanfaatan teknologi yang tepat dan terukur

 

Metode

Penelitian dimulai dengan mencari referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan berupa jurnal penelitian terdahulu yang telah dilakukan berdasarkan teori yang dapat digunakan sebagai pendukung penelitian ini.

Tahap berikutnya adalah menentukan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Tujuan dirumuskan berdasarkan penelitian terdahulu mengenai evaluasi penggunaan LMS di sekolah.

Setelah menentukan tujuan penelitian, tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data. Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan metode penyebaran kuesioner melalui Link Google Form kepada siswa SD yang menggunakan LMS untuk tes harian di sekolah.. Penyusunan penelitian ini didasarkan pada teori terkait LMS dan hasil nyata yang sudah dilalui siswa selama menggunakan LMS untuk evaluasi pembelajaran. Kuesioner penelitian dibuat dengan tipe pertanyaan tertutup, sehingga jawaban yang diharapkan berupa pilihan dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar sesuai dengan pertanyaan. skala yang digunakan dalam penelitian ini memiliki skor minimum 1 dan maksimum 5, dengan kriteria sebagai berikut:    

 

Tabel 1. Skala skor kuesioner

Kriteria

Skor

Sangat tidak setuju

1

Tidak setuju

2

Ragu-ragu

3

Setuju

4

Sangat setuju

5

 

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasinya adalah siswa SD sebanyak 30 siswa yang telah terbiasa menggunakan LMS untuk tes harian di sekolah. Tahap pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan hasil jawaban dari responden melalui Google form. Pengolahan data menggunakan peranti lunak statistika (SPSS). Teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan analisis deskriptif variabel tunggal.

 

Hasil dan Pembahasan

Teknologi dalam dunia pendidikan sangat berperan penting demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.” Salah satu usaha yang dilakukan oleh dunia pendidikan agar tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berubah dengan sangat cepat. Penggunaan LMS dalam pengerjaan tes harian pada siswa SD merupakan salah satu teknik yang dilakukan agar lebih memudahkan siswa dalam mengerjakan (Anggraini et al., 2023).

Jurnal ini menyajikan sebuah hasil penelitian evaluasi terhadap penggunaan media Learning System Management (LMS) pada tes harian yang dilakukan siswa SD Kelas 5. Sampel yang digunakan sebanyak 30 siswa dengan usia antara 10-11 tahun yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 18 anak perempuan.

Uji Validitas

Uji validitas berdasarkan olahan data menggunakan SPSS, dengan jumlah 30 responden menghasilkan 29 dinyatakan valid dan 1 dinyatakan tidak valid. dikatakan demikian karena r tabel 30 responden sebesar 0.361 dengan signifikansi = 5%. Kriterianya sebagai berikut;

1.      Jika nilai r hitung > r tabel berarti valid

2.      Jika nilai r hitung < r tabel berarti tidak valid.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Item

r hitung

r tabel

Valid

Tidak valid

1

0.595

0.361

V

 

2

0.438

0.361

V

 

3

0.635

0.361

V

 

4

0.648

0.361

V

 

5

0.700

0.361

V

 

6

0.607

0.361

V

 

7

0.704

0.361

V

 

8

0.615

0.361

V

 

9

0.458

0.361

V

 

10

0.628

0.361

V

 

11

0.475

0.361

V

 

12

0.672

0.361

V

 

13

0.714

0.361

V

 

14

0.725

0.361

V

 

15

0.688

0.361

V

 

16

0.222

0.361

 

V

17

0.053

0.361

 

V

18

0.581

0.361

V

 

19

0.535

0.361

V

 

20

0.705

0.361

V

 

                                   

 

 

 

 

 

 

Hasil Uji Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat nilai r hitung item 16 dan 17 lebih kecil dari nilai r tabel (0,361), maka hasilnya tidak valid, sedangkan nilai r hitung item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, dan 20 lebih besar dari nilai r tabel (0,361), maka hasilnya valid. Hal ini berarti pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh responden.

 

Uji Reliabilitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

     

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil r hitung (cronbach alpha) secara keseluruhan (0.880) > r tabel (0.361) yang diperjelas dengan nilai dari cronbach alpha pada setiap Item > r tabel , maka dapat diambil kesimpulan dengan menggunakan tingkat signifikansi atau α = 5%, kuesioner yang ada adalah reliabel (konsisten).

 

Uji normalitas

Tabel 4. Hasil uji Normalitas

                                             

Hasil uji normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0.2 > 0.05, maka kesimpulannya ialah nilai residual berdistribusi normal.

 

Persentase pendapat responden (N=30)

 

 

 

 

Tabel 5. Persentase hasil pendapat responden

                                         

Berdasarkan data yang diperoleh, persentase pendapat 30 responden menunjukkan 33,3 % menyatakan ragu-ragu, 60% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (60%) setuju, dan sebagian kecil lainnya (8%) sangat setuju dengan penggunaan LMS (Learning Management System) pada saat tes harian yang dilakukan siswa SD. Meskipun mayoritas setuju, ada juga sebagian responden (30%) yang merasa ragu-ragu akan penggunaan LMS dalam konteks tersebut.

 

Uji one sample statistic

Tabel 6. Uji one sample statistic

Hasil uji one sample statistic

Berdasarkan hasil uji T dengan one sample test, dari 30 responden menghasilkan dengan nilai rata-rata 75.17.

Hasil uji one sample test

Tabel 7. Uji one sample test

                                              

Hasil uji one sample test

derajat bebas (df) = n - k                                            

df=30-1
df = 29

Dengan df = 29 dan signifikansi (α) = 5% maka hasil T tabel didapatkan titik persentase distribusi t (t tabel) = 1.69913

Uji t dilakukan dengan perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Kriteria uji t, sebagai berikut;

1.      H0 diterima apabila t hitung < t tabel (tidak setuju)

2.      Ha diterima apabila t hitung > t tabel (setuju)

Berdasarkan data diatas, nilai uji t hitung (0,096) < t tabel (1.669). Hasil uji t yang menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan LMS.

Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden setuju dengan penggunaan LMS, dan direkomendasikan untuk terus menerapkan sistem ini dalam proses ulangan harian di sekolah dasar. LMS dapat membantu dalam pengorganisasian materi pembelajaran, memberikan soal ulangan secara mudah, dan mengurangi penggunaan kertas (Misdalina et al., 2021).

Bagi responden yang merasa ragu-ragu tentang penggunaan LMS, perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan lebih lanjut mengenai manfaat dan cara penggunaan LMS. Informasi yang tepat dan penjelasan yang jelas dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan penerimaan terhadap teknologi ini.

 

Kesimpulan

Penelitian evaluasi penggunaan Learning Management System (LMS) pada tes harian siswa SD menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju, dan direkomendasikan untuk terus menerapkan sistem ini dalam proses ulangan harian di sekolah dasar. Implementasi penggunaan LMS pada siswa SD terlihat tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan LMS. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa LMS adalah salah satu alat yang efektif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tes harian di tingkat dasar, namun masih perlu evaluasi lebih lanjut dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran menggunakan LMS sebagai media dan sumber daya pembelajaran yang interaktif.

Penggunaan LMS juga memungkinkan guru untuk menyesuaikan tingkat kesulitan dan kecepatan pembelajaran untuk setiap siswa secara individual, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan mereka. Namun demikian, meskipun hasil penelitian ini positif, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti pelatihan lebih lanjut mengenai manfaat dan cara penggunaan LMS dan infrastruktur teknologi yang memadai di sekolah.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Andari, E. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Menggunakan Learning Management System (LMS). Allimna: Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(2), 65–79.

 

Anggraini, F. N., Fathoniy, A. H., Pratiwi, H. T., & Inayati, N. L. (2023). Implikasi Tes Objektif tipe Multiple Choice dalam PAS kelas 8 di SMP Muhammadiyah PK Kota Barat. Jurnal Ilmiah Edukatif, 9(2), 155–164.

 

Darmansyah, D. (2020). Inovasi dan Peran Teknologi Pendidikan di era Revolusi Industri 4.0.

 

Fauzi, M., & Arifin, M. S. (2023). Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dalam Pendidikan Islam. Al-Ibrah: Jurnal Pendidikan Dan Keilmuan Islam, 8(1), 19–33.

 

Firmansyah, B. H. (2015). Pengembangan blended learning berbasis schoology. Seminar Nasional Teknologi Pendidikan UM, 3(8), 86–102.

 

Fitriani, Y. (2020). Analisa pemanfaatan learning management system (LMS) sebagai media pembelajaran online selama pandemi covid-19. JISICOM (Journal of Information System, Informatics and Computing), 4(2), 1–8.

 

Fitriyadi, H. (2013). Integrasi teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan: potensi manfaat, masyarakat berbasis pengetahuan, pendidikan nilai, strategi implementasi dan pengembangan profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 21(3).

 

Hartono, H., & Hartomo, D. D. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM di Surakarta. Jurnal Bisnis Dan Manajemen (Journal of Business and Management), 14(1), 15–30.

 

Imam, Y. (n.d.). Efektivitas Media Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Inklusif Kalimantan Selatan.

 

Jingga, K., Suteja, B. R., & Ayub, M. (2021). Evaluasi Penggunaan Learning Management System Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, 7(3), 603–617.

 

Misdalina, M., Rohana, R., Syahbana, A., Septiati, E., & Isroqmi, A. (2021). Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Smk Negeri 1 Rantau Alai Melalui Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi Google. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 1006–1016.

 

Nikmah, W., Mukarromah, A., Widyansyah, D., & Anshori, M. I. (2023). Penggunaan Teknologi Dalam Pengembangan SDM. Mutiara: Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 1(5), 366–386.

 

Novayanto, A. D., & Pribadi, B. A. (2023). Pengaruh Penggunaan Google Clasroom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Interaksi Belajar Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 12(3), 84–96.

 

Pardamean, B., Suparyanto, T., Anugrahana, A., Anugraheni, I., & Sudigyo, D. (2022). Implementasi Team-Based Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran Online Berbasis Artificial Intelligence. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 12(2), 118–126.

 

Sahida, N. N., Rokmanah, S., & Syachruroji, A. (2023). Literature Review: Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3), 3491–3503.

 

Sholekah, F. F. (2020). Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1–6.

 

Sudiana, R. (2016). Efektifitas penggunaan learning management system berbasis online. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 9(2).

 

Sukmawati, E., ST, S., Keb, M., Fitriadi, H., Pradana, Y., Dumiyati, M. P., Arifin, S. P., Saleh, M. S., Trustisari, H., & Wijayanto, P. A. (2022). Digitalisasi sebagai pengembangan model pembelajaran. Cendikia Mulia Mandiri.