Evaluasi Penggunaan Learning
Management System Sebagai Media untuk Pengambilan Nilai Tes Harian terhadap
Siswa SD
Bambang Yudi Permana1, Harsono2,
Yolenta Glory L3, Maria Luki4
Universitas Budi Luhur Jakarta, Indonesia
Email: bambangyudipermana@gmail.com,
harsonoh024@gmail.com, yolentaglorylaraswati@gmail.com marialukisusanti@gmail.com
Abstrak
Pendidikan
adalah hal penting sebagai dasar pembentuk sumber daya manusia yang memiliki
kualitas dan dapat membuat negara semakin maju. Dunia yang semakin canggih
menghasilkan teknologi-teknologi terkini, khususnya dalam dunia pendidikan ada
teknologi Learning Management System yang sangat membantu dalam proses
pembelajaran. Learning Management System atau biasa disingkat LMS ini adalah
fitur canggih yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. Beberapa
sekolah sudah menggunakan fitur LMS ini sebagai media untuk pengambilan nilai
harian. LMS yang diteliti pada penelitian ini adalah LMS Sokrates dengan tujuan
ingin mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi
LMS di tingkat SD. Metode yang digunakan adalah dengan menyebar kuesioner
melalui G-form dan melakukan uji data dengan SPSS. Kuesioner dibuat sebanyak 20
butir soal berkaitan dengan manfaat penggunaan LMS dan kendala yang mungkin
dihadapi saat menggunakan LMS. Setelah pelaksanaan penelitian didapatkan hasil
akhir data dari 30 responden yang menunjukkan bahwa penggunaan LMS mudah
digunakan dan dijadikan sebagai media pengambilan nilai harian serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di tingkat dasar. Namun
secara statistik didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan LMS.
Kata
kunci: Learning Management
System, pembelajaran, tes
Abstract
Education
is important as the basis for forming quality human resources and can make a
country more advanced. An increasingly sophisticated world produces the latest
technologies, especially in the world of education, there is Learning
Management System technology which is very helpful in the learning process.
Learning Management System or commonly abbreviated as LMS is a sophisticated
feature that can be accessed using the internet network. Several schools have
used this LMS feature as a medium for taking daily grades. The LMS studied in
this research is the Sokrates LMS with the aim of evaluating the factors that
influence the success of LMS implementation at the elementary school level. The
method used is to distribute questionnaires via G-form and test the data with
SPSS. The questionnaire consisted of 20 questions related to the benefits of
using LMS and the obstacles that might be faced when using LMS. After carrying
out the research, the final results obtained were data from 30 respondents
which showed that the LMS was easy to use and used as a medium for taking daily
grades and increasing the efficiency and effectiveness of learning at the
elementary level. However, statistically the results showed that there was no
significant difference between respondents' levels of agreement regarding the
use of LMS.
Keywords: Learning
Management System, learning, tests
Pendahuluan
Pendidikan adalah aspek penting dalam
pembangunan masyarakat dan masa depan suatu bangsa (Sholekah, 2020). Di era
digital yang semakin berkembang, teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
sistem pendidikan (Fauzi & Arifin, 2023).
Pembelajaran sudah mengadopsi penggunaan teknologi sebagai cara untuk membuat
sistem yang terarah dan interaktif. Sistem pembelajaran online menggunakan
teknologi internet yang dapat dikorelasikan dalam pembelajaran. Salah satu
teknologi yang telah mengubah lanskap pendidikan adalah Learning Management
System (LMS) (Sahida et al., 2023).
LMS adalah platform digital yang
menyediakan berbagai alat dan fitur untuk pengelolaan pembelajaran secara
online (Fitriani, 2020). LMS
memungkinkan pengajar dan peserta didik untuk berinteraksi, berbagi materi,
melakukan evaluasi, dan mengakses sumber daya pendidikan dengan mudah. Dalam
konteks pendidikan dasar, penggunaan LMS di tingkat Sekolah Dasar (SD) menjadi
semakin relevan sebagai alat untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh atau
pembelajaran terintegrasi dengan teknologi (Novayanto & Pribadi, 2023).
Dalam konteks yang lebih luas,
penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan
berbasis teknologi di negara kita, serta memberikan panduan praktis bagi
pengambilan keputusan dan implementasi yang efektif terkait penggunaan LMS
sebagai media untuk pengambilan nilai tes harian di SD (Fitriyadi, 2013). Pendidikan
di era digital telah mengalami perubahan signifikan dengan adopsi teknologi
dalam proses pembelajaran. Learning Management System (LMS) menjadi salah satu
alat teknologi yang semakin populer di kalangan institusi pendidikan, termasuk
sekolah dasar, untuk memfasilitasi pembelajaran online (Firmansyah, 2015).
Salah satu penggunaan LMS yang sedang
berkembang di sekolah dasar adalah sebagai media tes harian. Tes harian
merupakan alat evaluasi yang penting untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran secara berkala. Dengan menggunakan LMS sebagai media tes
harian, diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, seperti kemudahan
administrasi, efisiensi waktu, dan fleksibilitas dalam penyampaian dan
pengumpulan hasil tes. (Jingga et al., 2021) memaparkan
bahwa LMS merupakan alat bantu dalam pembelajaran yang memiliki keunggulan
namun juga sebaliknya, terdapat kekurangan dalam beberapa hal.
Berdasarkan penelitian (Jingga et al., 2021) terkait LMS
sebagai alat bantu pembelajaran matematika SD menghasilkan nilai akhir yang
lebih baik saat menggunakan LMS sebagai media pembelajaran dibanding tanpa LMS
yaitu dengan tes secara tertulis yang diuji pada 15 orang anak. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji tes tertulis dan uji dengan
mengerjakan kuis lewat LMS Moodle. Adapun penelitian terdahulu oleh (Sudiana, 2016) terkait
efektifitas penggunaan LMS yang membandingkan beberapa jenis LMS diantaranya
adalah Edmodo, Medidu, Quipper, Kelase, Kelas Kita dan GeSchool, dimana setelah
dilakukan pengujian terhadap 208 responden menghasilkan data yang menyatakan
bahwa tiap jenis LMS ini memiliki tingkat efektifitas yang sama walaupun
tingkat kesulitannya berbeda (Imam, n.d.).
Maka berbeda dengan penelitian
sebelumnya, penelitian yang kami laksanakan ini memiliki tujuan untuk melihat
ketercapaian penggunaan LMS berdasarkan pengalaman siswa SD yang sudah fasih
dan berkali-kali menggunakan media ini untuk pengambilan nilai harian di
sekolah (Hartono & Hartomo, 2016). Sehingga
penelitian kami tidak melaksanakan uji tes tertulis maupun uji tes pada LMS (Pardamean et al., 2022). Penelitian
ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa baik dan seberapa jauh ketercapaian
penggunaan LMS dari pengguna yaitu siswa jenjang SD sebagai sarana untuk
melakukan penilaian harian. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi di
negara kita, serta memberikan panduan praktis bagi pengambilan keputusan dan
implementasi yang efektif terkait penggunaan LMS sebagai media untuk
pengambilan nilai tes harian di SD (Nikmah et al., 2023).
Learning Management System (LMS)
adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang dibuat untuk membantu dalam tugas
administrasi, dokumentasi, pelaporan, dan beberapa hal terkait proses dalam
pembelajaran di institusi pendidikan (Andari, 2022). Perkembangan
teknologi menciptakan LMS untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi. (Darmansyah, 2020) mengatakan
bahwa terdapat beberapa perusahaan teknologi yang telah bergerak dalam bidang
pendidikan yang kini dikenal dengan sebutan EduTech atau Education Technology.
EduTech ini turu berkembang seiring dan sesuai dengan minat masyarakat dalam
menggunakan LMS. Proses pembelajaran selama pandemi Covid-19 membuat LMS
dianggap sebagai salah satu cara yang banyak digunakan untuk menanggulangi
learning loss atau penurunan pengetahuan secara akademis yang dialami siswa.
memaparkan bahwa terdapat beberapa peran penting penggunaan LMS yang
bermanfaat:
1. Berkembangnya
kemampuan ICT terutama pada guru dan siswa
2. Membantu
melihat pencapaian siswa
3. Mengoptimalkan
tingkat efisiensi waktu dan biaya. Persiapan administrasi sekolah dapat lebih
mudah.
4. Memberikan
kemudahan untuk diakses di mana pun.
5. Proses
pembelajaran lebih menarik
Adapun
tantangan yang dihadapi dalam menggunakan LMS adalah: (Sukmawati et al., 2022).
1. Akses
internet dan teknologi yang saling ketergantungan.
2. Membutuhkan
kuota internet yang tidak murah
3. Kebijakan
pemerintah terkait penggunaan LMS yang harus menggunakan akun belajar.id agar
dapat diakses secara gratis.
Tujuan dari penelitian ini adalah
mengevaluasi penggunaan LMS sebagai media untuk pengambilan nilai tes harian di
SD. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan LMS dalam pengambilan nilai tes
harian, serta mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi LMS di tingkat SD.
Hasil dari evaluasi ini diharapkan
dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para praktisi pendidikan,
pengembang LMS, serta kebijakan pendidikan dalam mengimplementasikan dan
memanfaatkan LMS secara efektif di tingkat SD. Dengan memahami manfaat dan tantangan
penggunaan LMS dalam pengambilan nilai tes harian, maka langkah-langkah yang
tepat dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD melalui
pemanfaatan teknologi yang tepat dan terukur
Metode
Penelitian dimulai dengan mencari
referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan berupa
jurnal penelitian terdahulu yang telah dilakukan berdasarkan teori yang dapat
digunakan sebagai pendukung penelitian ini.
Tahap berikutnya adalah menentukan
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Tujuan dirumuskan berdasarkan
penelitian terdahulu mengenai evaluasi penggunaan LMS di sekolah.
Setelah menentukan tujuan penelitian,
tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data. Dalam penelitian ini, pengumpulan
data menggunakan metode penyebaran kuesioner melalui Link Google Form kepada
siswa SD yang menggunakan LMS untuk tes harian di sekolah.. Penyusunan
penelitian ini didasarkan pada teori terkait LMS dan hasil nyata yang sudah
dilalui siswa selama menggunakan LMS untuk evaluasi pembelajaran. Kuesioner
penelitian dibuat dengan tipe pertanyaan tertutup, sehingga jawaban yang
diharapkan berupa pilihan dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar
sesuai dengan pertanyaan. skala yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
skor minimum 1 dan maksimum 5, dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1. Skala skor kuesioner
Kriteria |
Skor |
Sangat
tidak setuju |
1 |
Tidak
setuju |
2 |
Ragu-ragu |
3 |
Setuju |
4 |
Sangat
setuju |
5 |
Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan populasinya adalah siswa SD sebanyak 30 siswa
yang telah terbiasa menggunakan LMS untuk tes harian di sekolah. Tahap
pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan hasil jawaban dari responden melalui
Google form. Pengolahan data menggunakan peranti lunak statistika (SPSS).
Teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan analisis
deskriptif variabel tunggal.
Hasil dan Pembahasan
Teknologi dalam dunia pendidikan sangat berperan penting demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut UU
No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan
nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.” Salah satu usaha yang dilakukan
oleh dunia pendidikan agar tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman adalah
dengan mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berubah dengan sangat
cepat. Penggunaan LMS dalam pengerjaan tes harian pada siswa SD merupakan salah
satu teknik yang dilakukan agar lebih memudahkan siswa dalam mengerjakan (Anggraini et al., 2023).
Jurnal ini menyajikan sebuah hasil penelitian evaluasi terhadap
penggunaan media Learning System Management (LMS) pada tes harian yang
dilakukan siswa SD Kelas 5. Sampel yang digunakan sebanyak 30 siswa dengan usia
antara 10-11 tahun yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 18 anak perempuan.
Uji Validitas
Uji validitas berdasarkan olahan data menggunakan SPSS, dengan jumlah 30
responden menghasilkan 29 dinyatakan valid dan 1 dinyatakan tidak valid.
dikatakan demikian karena r tabel 30 responden sebesar 0.361 dengan
signifikansi = 5%. Kriterianya sebagai berikut;
1.
Jika nilai r
hitung > r tabel berarti valid
2.
Jika nilai r
hitung < r tabel berarti tidak valid.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Item |
r hitung |
r tabel |
Valid |
Tidak valid |
1 |
0.595 |
0.361 |
V |
|
2 |
0.438 |
0.361 |
V |
|
3 |
0.635 |
0.361 |
V |
|
4 |
0.648 |
0.361 |
V |
|
5 |
0.700 |
0.361 |
V |
|
6 |
0.607 |
0.361 |
V |
|
7 |
0.704 |
0.361 |
V |
|
8 |
0.615 |
0.361 |
V |
|
9 |
0.458 |
0.361 |
V |
|
10 |
0.628 |
0.361 |
V |
|
11 |
0.475 |
0.361 |
V |
|
12 |
0.672 |
0.361 |
V |
|
13 |
0.714 |
0.361 |
V |
|
14 |
0.725 |
0.361 |
V |
|
15 |
0.688 |
0.361 |
V |
|
16 |
0.222 |
0.361 |
|
V |
17 |
0.053 |
0.361 |
|
V |
18 |
0.581 |
0.361 |
V |
|
19 |
0.535 |
0.361 |
V |
|
20 |
0.705 |
0.361 |
V |
|
Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat nilai r hitung item 16 dan 17 lebih kecil dari nilai r tabel (0,361),
maka hasilnya tidak valid, sedangkan nilai r hitung item 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, dan 20 lebih besar dari nilai r tabel (0,361), maka hasilnya valid. Hal ini berarti
pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh
responden.
Uji Reliabilitas
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil r hitung (cronbach
alpha) secara keseluruhan (0.880) > r tabel (0.361) yang diperjelas
dengan nilai dari cronbach alpha pada
setiap Item > r tabel , maka dapat
diambil kesimpulan dengan menggunakan tingkat signifikansi atau α = 5%,
kuesioner yang ada adalah reliabel (konsisten).
Uji normalitas
Tabel 4. Hasil uji Normalitas
Hasil uji normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0.2 >
0.05, maka kesimpulannya ialah nilai residual berdistribusi normal.
Persentase
pendapat responden (N=30)
Tabel 5. Persentase hasil pendapat responden
Berdasarkan data yang diperoleh, persentase pendapat 30 responden
menunjukkan 33,3 % menyatakan ragu-ragu, 60% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (60%) setuju,
dan sebagian kecil lainnya (8%) sangat setuju dengan penggunaan LMS (Learning
Management System) pada saat tes harian yang dilakukan siswa SD. Meskipun
mayoritas setuju, ada juga sebagian responden (30%) yang merasa ragu-ragu akan
penggunaan LMS dalam konteks tersebut.
Uji one sample
statistic
Tabel 6. Uji one sample statistic
Hasil uji one sample statistic
Berdasarkan hasil uji T dengan one sample test, dari 30 responden
menghasilkan dengan nilai rata-rata 75.17.
Hasil uji one sample test
Tabel 7. Uji one sample test
Hasil uji one sample test
derajat bebas (df) = n - k
df=30-1
df = 29
Dengan df = 29 dan signifikansi (α) = 5% maka hasil T tabel
didapatkan titik persentase distribusi t (t tabel) = 1.69913
Uji t dilakukan dengan perbandingan antara t hitung dengan t tabel.
Kriteria uji t, sebagai berikut;
1.
H0 diterima
apabila t hitung < t tabel (tidak setuju)
2.
Ha diterima
apabila t hitung > t tabel (setuju)
Berdasarkan data diatas, nilai uji t hitung (0,096) < t tabel
(1.669). Hasil uji t yang menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat
persetujuan responden terhadap penggunaan LMS.
Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden setuju
dengan penggunaan LMS, dan direkomendasikan untuk terus menerapkan sistem ini
dalam proses ulangan harian di sekolah dasar. LMS dapat membantu dalam
pengorganisasian materi pembelajaran, memberikan soal ulangan secara mudah, dan
mengurangi penggunaan kertas (Misdalina et al., 2021).
Bagi responden yang merasa ragu-ragu tentang penggunaan LMS, perlu
dilakukan penyuluhan dan pelatihan lebih lanjut mengenai manfaat dan cara
penggunaan LMS. Informasi yang tepat dan penjelasan yang jelas dapat membantu
mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan penerimaan terhadap teknologi ini.
Kesimpulan
Penelitian evaluasi penggunaan
Learning Management System (LMS) pada tes harian siswa SD menunjukkan bahwa
sebagian besar responden setuju, dan direkomendasikan untuk terus menerapkan
sistem ini dalam proses ulangan harian di sekolah dasar. Implementasi penggunaan
LMS pada siswa SD terlihat tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat
persetujuan responden terhadap penggunaan LMS. Berdasarkan hasil penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa LMS adalah salah satu alat yang efektif dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tes harian di tingkat
dasar, namun masih perlu evaluasi lebih lanjut dalam meningkatkan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran menggunakan LMS sebagai media dan sumber daya
pembelajaran yang interaktif.
Penggunaan LMS juga memungkinkan guru
untuk menyesuaikan tingkat kesulitan dan kecepatan pembelajaran untuk setiap
siswa secara individual, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan
mereka. Namun demikian, meskipun hasil penelitian ini positif, masih ada
tantangan yang perlu diatasi, seperti pelatihan lebih lanjut mengenai manfaat
dan cara penggunaan LMS dan infrastruktur teknologi yang memadai di sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
Andari, E. (2022). Implementasi
Kurikulum Merdeka Belajar Menggunakan Learning Management System (LMS). Allimna:
Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(2), 65–79.
Anggraini, F. N., Fathoniy, A. H.,
Pratiwi, H. T., & Inayati, N. L. (2023). Implikasi Tes Objektif tipe
Multiple Choice dalam PAS kelas 8 di SMP Muhammadiyah PK Kota Barat. Jurnal
Ilmiah Edukatif, 9(2), 155–164.
Darmansyah, D. (2020). Inovasi dan
Peran Teknologi Pendidikan di era Revolusi Industri 4.0.
Fauzi, M., & Arifin, M. S.
(2023). Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dalam Pendidikan Islam. Al-Ibrah:
Jurnal Pendidikan Dan Keilmuan Islam, 8(1), 19–33.
Firmansyah, B. H. (2015).
Pengembangan blended learning berbasis schoology. Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan UM, 3(8), 86–102.
Fitriani, Y. (2020). Analisa
pemanfaatan learning management system (LMS) sebagai media pembelajaran online
selama pandemi covid-19. JISICOM (Journal of Information System, Informatics
and Computing), 4(2), 1–8.
Fitriyadi, H. (2013). Integrasi
teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan: potensi manfaat, masyarakat
berbasis pengetahuan, pendidikan nilai, strategi implementasi dan pengembangan
profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 21(3).
Hartono, H., & Hartomo, D. D.
(2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM di Surakarta. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen (Journal of Business and Management), 14(1),
15–30.
Imam, Y. (n.d.). Efektivitas Media
Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Bagi Anak Berkebutuhan
Khusus Di Sekolah Inklusif Kalimantan Selatan.
Jingga, K., Suteja, B. R., &
Ayub, M. (2021). Evaluasi Penggunaan Learning Management System Sebagai Alat
Bantu Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Teknik Informatika Dan
Sistem Informasi, 7(3), 603–617.
Misdalina, M., Rohana, R., Syahbana,
A., Septiati, E., & Isroqmi, A. (2021). Upaya Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Di Smk Negeri 1 Rantau Alai Melalui Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi
Google. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3),
1006–1016.
Nikmah, W., Mukarromah, A.,
Widyansyah, D., & Anshori, M. I. (2023). Penggunaan Teknologi Dalam
Pengembangan SDM. Mutiara: Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 1(5),
366–386.
Novayanto, A. D., & Pribadi, B.
A. (2023). Pengaruh Penggunaan Google Clasroom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Terhadap Interaksi Belajar Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 12(3),
84–96.
Pardamean, B., Suparyanto, T.,
Anugrahana, A., Anugraheni, I., & Sudigyo, D. (2022). Implementasi
Team-Based Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran Online Berbasis Artificial
Intelligence. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 12(2),
118–126.
Sahida, N. N., Rokmanah, S., &
Syachruroji, A. (2023). Literature Review: Pemanfaatan Teknologi Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3),
3491–3503.
Sholekah, F. F. (2020). Pendidikan
karakter dalam kurikulum 2013. Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 1(1), 1–6.
Sudiana, R. (2016). Efektifitas
penggunaan learning management system berbasis online. Jurnal Penelitian Dan
Pembelajaran Matematika, 9(2).
Sukmawati, E., ST, S., Keb, M.,
Fitriadi, H., Pradana, Y., Dumiyati, M. P., Arifin, S. P., Saleh, M. S.,
Trustisari, H., & Wijayanto, P. A. (2022). Digitalisasi sebagai
pengembangan model pembelajaran. Cendikia Mulia Mandiri.