Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik
Sociolla di Sociolla Store Mall Kelapa Gading
���������������������������������������������������������������������������������������������������
Erwin Rasyid1,
Rika Ardani2
Program Studi Manajemen
Pemasaran, STIE Unisadhuguna, Indonesia
Email: erwin.rasjid@ubs-usg.ac.id1, rikaardani15@gmail.com2
Abstrak
Industri kosmetik di
Indonesia berkembang pesat karena meningkatnya tren penggunaan kosmetik yang didorong oleh keinginan untuk tampil menarik, terbukti dari data Kementerian
Perindustrian yang menunjukkan tingkat
pertumbuhan pasar tahunan sebesar 9,67% dari tahun 2016
hingga 2021, dengan merek seperti Sociolla
yang melayani konsumen.
Kebutuhan psikologis dan sosial
melalui desain produk dan strategi penetapan harga
yang mempengaruhi keputusan
konsumen dan pangsa pasar.
Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan
harga baik secara parsial maupun
bersama-sama terhadap keputusan
pembelian produk kecantikan
Sociolla di Sociolla Store
Mall Kelapa Gading. Metode pengambilan
sampel yang digunakan untuk menentukan siapa saja
yang dapat dijadikan responden adalah purposive
sampling. Sementara
itu, saat menentukan ukuran sampel minimum, digunakan rumus Slovin. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah
regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas produk dan harga berpengaruh
positif dan signifikan
secara parsial dan satu
kali terhadap keputusan pembelian
produk kecantikan Sociolla
di Sociolla Store Mall Kelapa
Gading.
Kata Kunci: kualitas produk, harga, keputusan pembelian, Sociolla
Abstract
The cosmetics industry in Indonesia is thriving due to increasing trends
in cosmetic usage driven by the
desire to appear attractive, as evidenced by Ministry of Industry data showing
an annual market growth rate of 9.67% from 2016 to 2021, with brands like Sociolla catering to consumer psychological and social
needs through product design and pricing strategies influencing consumer
decisions and market share. So, the aim of this research is to determine the
influence of product quality and price, both partially and jointly, on
purchasing decisions for Sociolla beauty products at Sociolla Store Mall Kelapa
Gading. The sampling method used to determine whom can serve as respondents is
purposive sampling. At the same time, when determining the minimum sample size,
Slovin's formula is used. The sample for this study consisted of 100
respondents. The data analysis technique used was multiple linear
regression.� The findings show that
product quality and price have a partial and one-time positive and significant
impact on the purchase decision of Sociolla beauty
products at Sociolla Store Mall Kelapa
Gading.
Keyword: product quality, price, purchase decision, Sociolla
PENDAHULUAN �
Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik (kemenperin.go.id,
n.d.). Masyarakat terutama kaum
wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik sebagai kebutuhan sehari-hari (Purnapardi
& Indarwati, 2022). Tren penggunaan
kosmetik yang semakin berkembang, serta tuntutan seseorang untuk berpenampilan
menarik di depan khalayak umum menjadi salah satu alasan industri kosmetik
berkembang dengan baik di Indonesia (Nabilaturrahmah
& Siregar, 2022);(Iskandar,
2018). Dengan permintaan pasar akan
kosmetik yang terus meningkat, menyebabkan para produsen kosmetik untuk saling
bersaing ketat menciptakan dan menawarkan produk yang mampu memenuhi ekspektasi
para calon pembeli (Tanuwijaya
& Mulyandi, 2021);(Ligia Stephani
Samosir, Yuliani Rachma Putri, 2016). Kemajuan pada industri kecantikan di Indonesia saat ini
menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (2022),
pertumbuhan pasar industri ini rata-rata mencapai 9,67% per tahun dalam enam
tahun terakhir (2016-2021).
Dunia kecantikan sering
terjadi isu-isu negatif seperti produk yang tidak ber- BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan), oleh karena itu masyarakat harus berhati-hati dalam memilih
produk yang akan dibeli. Keputusan pembelian diawali pada saat konsumen
memiliki sebuah kebutuhan, sehingga konsumen tertarik pada sebuah produk untuk
dibeli. Sebelum melakukan pembelian, konsumen mencari informasi yang
berhubungan dengan produk yang akan dibeli dan utamanya konsumen akan
memperhatikan kualitas produk yang akan mereka beli, semakin baik kualitas
suatu produk maka kecenderungan konsumen Membeli produk tersebut juga meningkat
(Setyo,
2016). Keputusan pembelian
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian,
artinya seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif
pilihan (Harisandi
et al., 2019);(Simamora
& Fatira, 2019);(Warti,
2020).
Berbagai teori perilaku
konsumen dan pemasaran menyatakan bahwa keputusan pembelian dan pilihan produk
seringkali dipengaruhi oleh dorongan- dorongan yang sifatnya psikologis (Zano,
2019). Produk memang tidak
dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja namun juga memuaskan
kebutuhan sosial dan psikologi. Kualitas merupakan konsep terpenting dalam
menciptakan suatu produk (Kinanti
& Afriani, 2020). Produk yang berkualitas
adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan (Nurdin,
2021). Oleh karena itu
perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Kotler dan
Amstrong (2017) kualitas produk merupakan kemampuan yang bisa dinilai
dari suatu produk dalam menjalankan fungsinya, yang merupakan suatu gabungan
dari daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan pemeliharaan atribut-atribut
lainnya dari suatu produk. Dalam hal ini selera pribadi sangat mempengaruhi.
Oleh karena itu secara umum dalam mengelola kualitas produk, harus sesuai
dengan kegunaan yang diharapkan kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja
produk dan jasa oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan (Iskandar,
2018);(Wijaya,
2018);(Setyo,
2016).
Konsumen yang merasa puas
dengan produk kemungkinan besar akan terus membelinya dan memberitahukan kepada
yang lain perihal pengalaman-pengalaman menyenangkan yang dirasakannya dengan
produk (Razak,
2016);(Kristiyanti,
2022). Kualitas produk dapat
mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen (Santoso,
2019);(Zano,
2019);(Farisi,
2018). Kualitas merupakan
syarat utama diterimanya suatu produk di pasar. Suatu produk dikatakan
berkualitas apabila produk tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan.
Pengaruh harga suatu
produk juga tidak kalah penting dalam pengambilan suatu keputusan yang
dilakukan oleh konsumen (Indriasari,
2017). Harga yang ditetapkan
oleh perusahaan dapat menjadi sebuah patokan atau alat ukur atas permintaan
konsumen terhadap suatu produk (Arista
& Fikriyah, 2022). Penetapan harga yang
tidak sesuai akan berdampak pada penjualan produk menjadi tidak maksimal
sehingga mengakibatkan penurunan penjualan dan juga berkurangnya pangsa pasar
yang dimiliki (Nurhayati,
2019);(Nurpadilla,
2018).
Menurut Kotler dan Keller
(2019) harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan dan merupakan elemen lain yang menghasilkan biaya.
Harga juga mengomunikasikan positioning
nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan tersebut.
Murah atau mahalnya harga
suatu produk sangat relatif sifatnya. Strategi penetapan harga yang tepat
adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang sehinga menjadi
nilai (Value) bagi konsumen. Bagi konsumen harga
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Hal ini merupakan
salah satu faktor yang
kurang diperhatikan oleh perusahaan,
sehingga pembeli akan berfikir lagi untuk menggunakan
produk tersebut dan akan merasa
tidak puas setelah Membeli
produk tersebut (Sofyan, 2017).
Salah satu produk kecantikan yang sedang booming di kalangan
beauty influencer adalah
�Sociolla� menjadikan beauty e-commerce terpopuler
di Indonesia yang juga memiliki flagship
store di beberapa kota besar
di Indonesia. Sociolla hadir untuk memudahkan para konsumennya dalam
mencari produk kecantikan dan perawatan
diri baik dari dalam negeri atau luar negeri. Hal
tersebut dapat dilihat dari
kunjungan ke web mereka,
seperti terlihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Beauty E-Commerce di Indonesia
No |
E-Commerce |
Tahun Berdiri |
Pengunjung Web Bulanan |
1 |
Sephora |
1970 |
173.000 |
2 |
Sociolla |
2015 |
4.838.300 |
3 |
Benscrub |
2014 |
11.116 |
4 |
Althea korea |
2015 |
10.950 |
5 |
Allyoung Indonesia |
2017 |
21.377 |
Sumber: IDN Times 2019
Sociolla juga dikenal sebagai produk
kecantikan terlengkap di
Indonesia untuk produk kecantikan, kosmetik, perawatan kulit, parfum dan lainnya. Sociolla
berkerjasama dengan distributor resmi
dan pemilik brand. Oleh sebab
itu, Sociolla dipercaya
sebagai brand partner resmi lebih dari 140 brand dengan kurang lebih 3000 produk.
Selain itu, sociolla juga memiliki perjanjian resmi penjualan online yang ekslusif
terhadap beberapa brand premium
internasional, misalnya Elizabeth Arden, Philosophy,
Guerlain, Anna Sui, Menard, Hugo Boss, dan Bvlgari. Sociolla hadir dalam juga dalam bentuk situs online dimana konsumen dapat mengunjunginya di www.Sociolla.com.
Pada website Sociolla ini banyak produk yang dijual yang terbagi
menjadi beberapa kategori yaitu, makeup,
skincare, haircare, nails, bath and body, accecoris,
fragrance, men, dan gift set.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Sociolla baik secara parsial maupun simultan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan uji regresi linear berganda. Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara
(metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk
mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. �Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier
sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu
menjadi dua atau lebih� variabel� bebas�. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda, untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini akan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner
sebagai instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah
dengan software SPSS versi 22.
Populasi dan
Sampel
Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,
sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk Sociolla di Sociolla Store Mall Kelapa Gading.
Menurut Ghozali (2018) penentuan jumlah sampel dapat didasarkan pada ukuran
sampel lebih dari 30 orang dan kurang dari 500 orang adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (pada umumnya
10 kali atau lebih) lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian. Untuk menghindari jumlah respon rate
yang rendah maka jumlah kuesioner
yang dibagikan kepada responden
adalah sebanyak 100 dengan asumsi
jika kuesioner terisi sudah lebih dari 40 maka
data dapat dilanjutkan
untuk diolah. Cara pengambilan
sampel dengan purposive sampling. Karakteristik
khusus yang digunakan dalam penelitian ini adalah: minimal sudah pernah membeli
produk kecantikan Sociolla
sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun pernah belanja minimal seharga Rp. 150.000,- pernah menggunakan produk lain
minimal 3 bulan dan Membeli produk Sociolla yang sama, minimal 2 bulan terakhir.
Teknik Pengumpulan Data
Di sini penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi dan data
yang berkaitan dengan kondisi nyata
atau fakta yang ada dilapangan. Langkah-langkah yang ditempuh
antara lain:
Merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun
tidak langsung. Teknik pengumpulan data observasi
digunakan untuk memperoleh data proses jalannya pengisian angket.
Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pernyataan
kepada para responden. Kuesioner disusun menggunakan
pertanyaan tertutup diberi skor menurut skala Likert.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Tabel 2. Hasil uji validitas variabel
Kualitas Produk (X1)
No. Item |
R.Hitung |
R.Tabel |
Ket. |
X1.1 |
0, 942 |
0,197 |
Valid |
X1.2 |
0, 942 |
0,197 |
Valid |
X1.3 |
0, 883 |
0,197 |
Valid |
X1.4 |
0,942 |
0,197 |
Valid |
X1.5 |
0, 937 |
0,197 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Tabel 2 di atas menunjukan
semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peryataan 1 sampai 5 variabel Kualitas
produk (X1) valid (Sugiyono, 2017).
Tabel 3.
Hasil uji validitas variabel
Harga (X2)
No. Item |
R.Hitung |
R.Tabel |
Ket. |
X2.1 |
0, 925 |
0,197 |
Valid |
X2.2 |
0, 922 |
0,197 |
Valid |
X2.3 |
0, 956 |
0,197 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Tabel 3 menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Dapat disimpulkan bahwa peryataan 1 sampai 3 variabel Harga (X2) adalah valid
(Sugiyono, 2017).
Tabel 4. Hasil Uji validitas variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Item |
R.Hitung |
R.Tabel |
Ket. |
X1.1 |
0, 952 |
0,197 |
Valid |
X1.2 |
0, 950 |
0,197 |
Valid |
X1.3 |
0, 883 |
0,197 |
Valid |
X1.4 |
0,976 |
0,197 |
Valid |
X1.5 |
0, 926 |
0,197 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Hasil uji validitas
terhadap semua butir pernyataan
variabel Keputusan Pembelian
(Y) dapat disimpulkan 4 pernyataan variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah valid.
Uji Reliabilitas
Tabel 5.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel-variabel
penelitian
Variabel |
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
Kriteria |
Kualitas Produk |
0, 960 |
7 |
Reliable |
Harga |
0, 922 |
7 |
Reliable |
Keputusan Pembelian |
0,964 |
7 |
Reliable |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Dari uji reliabilitas terhadap semua variable-variabel
pada penelitian ini, semua variable dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach�s Alpha di atas 0,600 (Sugiyono, 2018).
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Standardized
Residual |
|
N |
100 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
.98984745 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.086 |
Positive |
.063 |
|
Negative |
-.086 |
|
Test
Statistic |
.086 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.064c |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Berdasarkan hasil pada Tabel 6 di
atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar
0,064. Hal ini berarti data residual tersebut terdistribusi secara normal (Sugiyono, 2018).
Uji Multikolinearitas
Tabel 7.
Hasil data diolah tahun 2024
Tabel 7. Hasil Uji MultikolinearitasModel |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-1.831 |
1.519 |
|
-1.206 |
.231 |
|
|
X1 |
.692 |
.055 |
.763 |
12.519 |
.000 |
.965 |
1.036 |
|
X2 |
.300 |
.114 |
.160 |
2.620 |
.010 |
.965 |
1.036 |
|
a. Dependent Variable: Y |
Nilai VIF semua variable
penelitian lebih kecil dari
10 dan nilai tolerance lebih besar
dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di dalam model (Sugiyono, 2018).
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode Glejser. Jika nilai signifikansi variable > 0,05, maka tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi
gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.117 |
1.013 |
|
2.091 |
.039 |
X1 |
-.001 |
.037 |
-.002 |
-.023 |
.982 |
|
X2 |
-.026 |
.076 |
-.036 |
-.346 |
.730 |
|
a.
Dependent Variable: ABRES |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Dari Tabel 8 terlihat nilai signifikansi variabel X1
dan X2 lebih besar dari 0.05 yang dapat diartikan bahwa di dalam model tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas (Sugiyono, 2018).
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 9.
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-1.831 |
1.519 |
|
-1.206 |
.231 |
X1 |
.692 |
.055 |
.763 |
12.519 |
.000 |
|
X2 |
.300 |
.114 |
.160 |
2.620 |
.010 |
|
a.
Dependent Variable: Y |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= -1.831
+ 0.692 (X1) + 0,300 (X2)
Persamaan pengujian
regresi linier tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta = -1.831
Jika
nilai variabel Kualitas Produk
(X1) dan Harga (X2) bernilai nol,
maka nilai variabel
Keputusan Pembelian (Y) sebesar
-1.831.
b. Koefisien X1
Jika nilai variabel Kualitas Produk (X1)
mengalami kenaikan satu satuan, sementara Harga (X2) dianggap tetap, maka akan
menaikan variabel Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,692 satuan.
c. Koefisien X2
Jika nilai variabel Harga (X2) mengalami kenaikan
satu satuan, sementara Kualitas Produk (X1) dianggap tetap, maka akan menaikan
variabel Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,300.
Uji � t
a. Variabel kualitas
produk memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05
yang berarti hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh pada keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas produk maka akan
semakin tinggi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian kosmetik Sociolla artinya bahwa adanya produk berkualitas yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian
tersebut.
Kualitas
dari sebuah produk merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan penelitia yang dilakukan oleh wangean, R.H.
(2014) dengan judul analisis citra
merek, kualitas produk dan
harga pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian konsumen pada mobil all new kia di kota manado. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif
metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian
adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel kualitas produk dan harga mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Variabel harga memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh pada keputusan pembelian.
Anwar
Mokhammad (2019), harga adalah suatu
nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat
tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberi nilai finansial pada suatu kelompok produk barang atau jasa. Disebutkan
juga menurut Kotler & Amstrong dalam Irawan 2020, harga adalah
sejumlah uang yang ditagihkan
atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa ().
Dalam
Tjiptono (2019; 237) menjelaskan
nilai (value) bisa dipersepsikan
secara berbeda oleh para pelanggan
dikarenakan perbedaan preferensi,
selera, pengetahuan dan pengalaman dengan jasa, daya beli dan kesediaan
untuk membeli. Dijelaskan
juga bahwa menurut Zeithaml dalam Irawan (2020), mengidentifikasikan nilai berdasarkan perspektif pelanggan yang berimplikasi pada alternatif strategi penetapan
harga jasa:
1) Nilai (value) adalah harga murah.
2) Nilai adalah segala sesuatu
yang diinginkan dari suatu produk atau jasa.
3) Nilai adalah kualitas yang didapatkan dari harga yang dibayarkan.
4)
Nilai adalah semua yang
didapatkan dari semua yang diberikan konsumen.
Sudodo,
Yandri (2019) menyebutkan bahwa harga memiliki dua peran utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli yaitu peran alokasi harga dan peran
informasi dari harga.
Uji F
Tabel 9. Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
1095.874 |
2 |
547.937 |
91.028 |
.000b |
Residual |
583.886 |
97 |
6.019 |
|
|
|
Total |
1679.760 |
99 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Y |
||||||
b.
Predictors: (Constant), X2, X1 |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Tabel 9 di atas
memberikan informasi tentang
uji-F, dengan membandingkan signifikansi
dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil uji F di
atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 91.028 dan Ftabel sebesar 2,76. Karena nilai Fhitung (91.028) > Ftabel (2,76) maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel kualitas produk dan
harga secara bersama-sama.
Uji Determinan R2
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
1 |
.808a |
.652 |
.645 |
2.45345 |
a.
Predictors: (Constant), X2, X1 |
||||
b.
Dependent Variable: Y |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2024
Dari Tabel 10 diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,652 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang cukup kuat antara variabel kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian.
Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kemampuan variabel kualitas produk dan harga terhadap variabel
keputusan pembelian adalah sebesar 65, 2%, sedangkan sisa 34, 8% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh faktor-faktor
atau variabel independen
lainnya yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian menyimpulkan bahwa kualitas produk (X1) dan harga (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk kosmetik Sociolla di Sociolla Store Mall Kelapa Gading. Ini menunjukkan bahwa konsumen mempertimbangkan kualitas produk
dan harga sebelum membeli produk kosmetik
Sociolla di toko tersebut. Secara simultan,
kualitas pelayanan (X1) dan
harga (X2) juga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y), menunjukkan bahwa kedua faktor
tersebut memainkan peran penting dalam keputusan pembelian konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Arista, K. C., & Fikriyah, K.
(2022). Pengaruh Label Halal, Harga dan Song Joong Ki Sebagai Brand Ambassador
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Scarlett Whitening di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 9(4).
Farisi, S. (2018). Pengaruh citra
merek dan kualitas produk terhadap kepuFarisi, Salman. (2018). Pengaruh citra
merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu Adidas pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. The National Conference on
Management.
Harisandi, Y., Fransiska, W., &
Sari, R. K. (2019). Pengaruh Buadaya, Sosial dan Pribadi Terhadap Keputusan
Pembelian Baju Muslim Pada Toko Butik Arafah Di Situbondo. Jurnal Ilmiah
Ecobuss, 7(1), 53�70.
Imam Ghazali. (2018). Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Indriasari, D. P. (2017). Pengaruh
harga, promosi dan produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada restoran
cepat saji. Jurnal Ekonomi, 19(3), 290�298.
Iskandar, D. A. (2018). Pengaruh
citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk
kosmetik.
kemenperin.go.id. (n.d.). Industri
Kosmetik Nasional Tumbuh 20%. Investor Daily.
Kinanti, D. I., & Afriani, A. L.
(2020). Pengaruh E-WOM dan Celebrity Endorser di Instagram Terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Ortuseight.
Kotler, P. (2017). Philip Kotler:
some of my adventures in marketing. Journal of Historical Research in
Marketing, 9(2), 203�208.
Kotler, P., Brady, M., Goodman, M.,
& Hansen, T. (2019). Marketing management: European edition. Pearson
Higher Ed.
Kristiyanti, C. T. S. (2022). Hukum
perlindungan konsumen. Sinar Grafika.
Ligia Stephani Samosir, Yuliani
Rachma Putri, S. N. (2016). Pengaruh Penggunaan Brand Ambassador Dewi Sandra
Terhadap Putusan Pembelian Kosmetik Wardah Di Kota Bandung. June.
Nabilaturrahmah, A., & Siregar,
S. (2022). Pengaruh Viral Marketing, Brand Image, dan e-WOM terhadap Minat Beli
Produk Somethinc pada Followers Instagram@ somethincofficial. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(7), 41�49.
Nurdin, M. (2021). Pengaruh Strategi
Pemasaran Islami Terhadap Keputusan Pembelian Thrifting di Instagram pada
Masyarakat Surabaya. Nomicpedia: Journal of Economics and Business
Innovation, 1(2), 89�101.
Nurhayati, A. (2019). Strategi
Penetapan Harga pada Jasa Penitipan Anak di Baby Care LPIT Nurul Izzah Gurah
Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam. IAIN Kediri.
Nurpadilla, N. (2018). Strategi
penetapan harga dalam upaya meningkatkan penjualan toko singapore mode jl. Dr.
Ratulangi kota palopo. Institut Agama Islam Negeri Palopo.
Purnapardi, M. S., & Indarwati,
T. A. (2022). Pengaruh Product Quality dan Brand Image terhadap Repurchase
Intention Produk Kosmetik Halal di E-Commerce. Jurnal Ilmu Manajemen, 10(1),
136�147. https://doi.org/10.26740/jim.v10n1.p136-147
Razak, M. (2016). Perilaku
konsumen. Alauddin University Press.
Santoso, J. B. (2019). Pengaruh
kualitas produk, kualitas pelayanan, dan harga terhadap kepuasan dan loyalitas
konsumen. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 16(01), 127�146.
Setyo, P. E. (2016). Pengaruh
kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen �best autoworks.� Jurnal
Performa: Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 1(6), 755�764.
Simamora, A. A. N., & Fatira, M.
(2019). Kemudahan Aplikasi dan Keragaman Produk Dalam Membentuk Keputusan
Pembelian Generasi Milenial Berbelanja Secara Online. Jurnal Maneksi, 8(2),
213�222.
Sofyan, M. (2017). Pengaruh CSR
perusahaan terhadap citra merek dan loyalitas merek. Jurnal Siasat Bisnis,
21(1), 1. https://doi.org/10.20885/jsb.vol21.iss1.art1
Sugiyono, P. D. (2018). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV. ALFABETA.
Tanuwijaya, J., & Mulyandi, R.
(2021). Pengaruh Viral Marketing dan Turbo Marketing Terhadap Keputusan
Pembelian Skincare Somethinc. Jurnal Sosial Dan Sains, 1(5), 368�373.
Warti, R. (2020). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Barang
Elektronik Secara Kredit Pada PT Columbus Megah Sentra Sarana Cabang Berau. JES
[Jurnal Ekonomi STIEP], 5(2), 45�51.
Wijaya, A. (2018). Pengaruh kualitas
produk, kualitas layanan, persepsi harga, Dan asosiasi merek terhadap kepuasan
Dan loyalitas pelanggan. Jurnal Bisnis Terapan, 2(01), 1�16.
Zano, B. R. (2019). Analisis pengaruh
kualitas produk, harga dan iklan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Yamaha pada PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya. Agora, 7(1).