PERANAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT

 

Iin Solihin1, Iyak Solihat2, Yayat Sudrajad3

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda Subang, Indonesia

iinsolihin33@gmail.com, iyaksolihat2@gmail.com, yayat16sudrajat@gmail.com

 

Abstrak

PT. BPR NBP 29 adalah salah satu Bank Swasta yang menyediakan modal kerja dan pinjaman kredit. Dalam hal tersebut, bank harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan/debitur (nasabah) yang mengajukan permohonan kredit sebagai upaya untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan pemberian kredit dan untuk mengetahui tingkat pengembalian perusahaan/debitur (nasabah) kepada pihak bank. Analisis laporan keuangan memiliki bentuk-bentuk dalam melakukan pengukuran yaitu dengan metode Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis laporan keuangan terhadap efektivitas pemberian kredit pada PT. BPR NBP 29 Cabang Ciasem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, serta memperoleh data berupa angka-angka sehingga dapat memberi gambaran yang cukup jelas mengenai perkreditan. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan tentang pentingnya posisi keuangan bagi perbankan dalam menyetujui permohonan kredit dan meminimalisir atau mencegah terjadinya kredit macet oleh debitur yang dapat merugikan pihak bank sebagai kreditur.

 

Kata kunci: Perbankan, Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Efektivitas Pemberian Kredit

 

Abstract

PT. BPR NBP 29 is a private bank that provides working capital and credit loans. In this case, the bank must conduct an analysis of the financial statements owned by a company/debtor (customer) applying for credit as an effort to make it easier for the bank to assess the feasibility of granting credit and to find out the rate of return of the company/debtor (customer) to the bank. Analysis of financial statements has forms of measuring, namely the methods of Liquidity Ratios, Activity Ratios, Solvability Ratios, and Profitability Ratios. This study aims to determine the role of financial statement analysis on the effectiveness of granting credit at PT. BPR NBP 29 Ciasem Branch. The method used in this study is a descriptive-quantitative method, namely by collecting, analyzing, and obtaining data in the form of numbers so as to provide a fairly clear picture of credit. The results of this study can explain the importance of financial position for banks in approving credit applications and minimizing or preventing bad credit by debtors which can be detrimental to the bank as a creditor.

 

Keywords: Banking, Analysis of Financial Statements, Analysis of Financial Ratios, Effectiveness of Lending

 

Pendahuluan  

Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank (Surya Alam, 2021). Namun mengingat sebagai lembaga intermediasi, sebagian besar dana bank berasal dari dana masyarakat, maka pemberian kredit perbankan harus mematuhi ketentuan undang-undang dan peraturan Bank Indonesia (Simatupang, 2019).

Keputusan pemberian kredit memiliki risiko tinggi atas ketidakmampuan debitur dalam membayar kewajiban kreditnya pada saat jatuh tempo (Saraswati, 2012). Jadi, untuk menjaga dan meminimalisir risiko tersebut dan demi keamanan, bank harus mampu melakukan penilaian dan pertimbangan yang sangat teliti (Arih & Topowijono, 2017). Ada beberapa hal yang akan dinilai dan diperhatikan oleh bank terhadap suatu perusahaan yang akan menjadi debiturnya sebelum memberikan persetujuan suatu permintaan kredit (Rochman & Pawenary, 2020). Salah satunya adalah analisis laporan keuangan perusahaan (Siahaan, 2022). Dengan melihat laporan keuangan yang akan menjadi debitur, bank dapat melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah dalam keadaan baik atau buruk, dan apakah layak untuk mendapatkan kredit atau tidak (Andhini & Yuliandari, 2014).

 

Metode

Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus pada perbankan. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah metode deskriptif-kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, serta memperoleh data berupa angka-angka dengan cara mengadakan pencatatan, pengumpulan laporan-laporan keuangan perbankan yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan dalam perkreditan perbankan (Sugiyono, 2016).

 

Hasil dan Pembahasan

Prosedur Permohonan Kredit

Prosedur pengajuan permohonan kredit adalah sebagai berikut :

a.    Calon debitur datang langsung kepada Account Officer untuk mendapatkan penjelasan cara pengajuan kredit

b.    Account Officer menjelaskan kepada nasabah dan menyerahkan formulir untuk diisi calon debitur.

c.    Calon debitur atau debitur menyerahkan formulir dan surat pengajuan kredit beserta data pelengkap lainnya kepada Account Officer, yang terdiri dari :

1)    Identitas calon nasabah, fotocopy KTP, pas photo

2)    Data laporan keuangan dua tahun terakhir

3)    Surat keterangan usaha NPWP, SITU, SIUP, TDP dan lain-lain

4)   Jaminan dapat berupa akta, sertifikat dan lain-lain

d.    Account officer melakukan pengecekan kelengkapan data nasabah dan menberikan tanda terima penyerahan data tersebut kepada nasabah

e.    Account officer menyerahkan berkas data permohonan kredit kepada manager kredit untuk melakukan pengecekan kelengkapannya (Bank to bank confirmation and Trade Checking).

1.    Prosedur Analisis Kredit

            Analisis kredit dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan apakah calon debitur mempunyai kemauan dan kemampuan untuk membayar serta mencegah adanya kredit macet. Beberapa hal yang dilakukan pihak bank terhadap pemohon kredit terdiri dari:

a.    Analisis Identifikasi Pemohon dan Usahanya

          Manager kredit dan dibantu oleh para staffnya menganalisis data tersebut secara tepat dan hati-hati. Analisis yang dilakukan mengenai pengecekan data nasabah yang terdiri dari: Nama pemohon, alamat rumah atau alamat usaha, bentuk usaha, jenis usaha, susunan pengurus, legalitas dari ijin usaha (KTP, Akte Pendirian, Akte Perubahan, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), TDP (TAnda Daftar Perusahaan) dan STPIK (Surat Tanda Pengusaha Industri Kecil), Permohonan Kredit, (Besar permohonan, obyek yang dibiayai dan alasan permohonan kredit), Riwayat usaha, Riwayat hubungan bisnis dengan bank yang bersangkutan, dan Riwayat hubungan bisnis dengan bank lain

b.        Analisis dan Evaluasi 5 C

1)        Analisis Watak (Character), Analisis watak debitur atau calon debitur dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu: Reputasi dalan bisinis dan keuangan, Riwayat debitur, Riwayat hubungan dengan bank, Manajemen, Sumber informasi, dan Legalitas usaha.

2)        Analisis Kemampuan (Capacity), Analisis kegiatan usaha perlu dilakukan dalam upaya menganalisis kemampuan calon debitur. Analisis kegiatan usahanya sebagai berikut: Kemampuan managerial (aspek manajemen), Kemampuan financial (aspek keuangan), Kemampuan pemasaran (aspek pemasaran), dan Kemampuan teknis (aspek teknis).

       Keterangan-keterangan tersebut diperoleh melalui pembukuan dan catatan-catatan yang ada pada calon debitur, wawancara dengan supplier, customer, pihak manajemen maupun pengurus dari instansi setempat.

3)        Analisis Modal (Capital), Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk menghitung modal sendiri adalah sebagai berikut :Ada pemisahan asset yang jelas untuk kepentingan pribadi dan  usaha, Perhitungan besarnya nilai asset harus didasarkan pada prinsip akutansi yaitu didasarkan harga historis dan nilai ini harus konsisten untuk periode berikutnya, Nilai equity dapat diperoleh dari pengurangan nilai total asset yang digunakan untuk biaya operasional, Untuk debitur yang memiliki usaha lain agar dibuatkan konsolidasi atau laporan keuangan yang ada ataupun diambil dari usaha yang paling dominan dengan tetap mempertimbangkan usaha-usaha yang lain sebagai sumber usaha dan penghasilan tambahan.

4)        Analisis Jaminan (Collateral), Penilaian terhadap barang-barang jaminan terdiri dari : Peranan agunan   kredit (digunakan untuk kegiatan operasional), Jenis-jenis agunan kredit (tanah dan bangunan), Nilai agunan (diatas nilai pinjaman), Penilaian agunan (taksiran harga pasar), dan Bentuk pengikatan agunan (menyimpan surat sertifikat, tanah dan atau surat-surat lainnya yang menjadi agunan) (Hidayat, 2018).

5)        Analisis keadaan ekonomi (Condition of Economy), Penilaian kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan adalah: Hal pemasaran, permintaan, penawaran, produksi, tagihan, selera, dan bentuk persaingan, Peraturan pemerintah, Kondisi politik, social, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi kelancaran usaha debitur (melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas (Prastowo, 2011).

2.    Proses Analisis Laporan Keuangan terhadap Permohonan Kredit

          Laporan keuangan 2 perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi selama dua periode terakhir serta hasil analisis laporan keuangan ditampilkan dibawah ini :

a.     PT Anugrah Tbk mengajukan kredit ke Bank sebesar Rp 200.000.000 dengan melampirkan laporan keuangannya sebagai berikut:

 

Tabel 1 PT Anugrah Tbk Neraca Per 31 Desember 2019-2020

URAIAN

2019

2020

AKTIVA

 

 

Aktiva Lancar

 

 

Kas

25.300.000

58.567.000

Piutang Usaha

7.000.000

18.000.000

Piutang Pegawai

270.000

354.000

Piutang Lain-lain

1.300.000

2.300.000

Persediaan Netto

78.500.000

192.300.000

PPN dibayar dimuka

20.000.000

46.000.000

Uang Jaminan Sewa

3.500.000

8.200.000

Taksiran Tagihan Pajak

2.750.000

5.860.000

Aset lancar lainnya

5.670.000

8.279.000

Biaya dibayar dimuka

1.600.000

3.000.000

Total Aktiva Lancar

145.890.000

342.860.000

Aktiva Tetap

 

 

Aset tetap netto

150.000.000

219.300.000

Aset hak guna

45.700.000

148.800.000

Peralatan Pabrik Kantor

15.000.000

23.000.000

Penyusutan

(30.000.000)

(25.000.000)

Total Aktiva Tetap

180.700.000

366.100.000

TOTAL AKTIVA

326.590.000

708.960.000

PASIVA

 

 

Liabilitas jangka pendek

18.500.000

36.800.000

Liabilitas Sewa

2.000.000

3.260.000

Utang Pajak

5.000.000

1.000.000

Beban akrual

8.200.000

3.000.000

Uang jaminan dari penyalur

 

10.200.000

Total Liabilitas jangka pendek

33.700.000

54.260.000

Total Liabilitas jangka panjang

15.000.000

28.000.000

Total Liabilitas

48.700.000

82.260.000

Ekuitas

 

 

Modal dasar

235.000.000

300.000.000

Laba ditahan

237.500.000

258.000.000

Laba tahun berjalan

120.000.000

200.000.000

Penghasilan Komprehensif

3.000.000

6.000.000

Total Ekuitas

595.500.000

764.000.000

Total Pasiva

644.200.000

846.260.000

Sumber : Data Olahan 2019/2020

 

Tabel 2 PT Anugrah Tbk Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2019-2020

URAIAN

2019

2020

Penjualan Netto

450.900.000

859.500.000

HPP

(150.000.000)

(360.600.000)

Laba Bruto

300.900.000

498.900.000

Biaya Operasional:

 

 

Biaya Penjualan

45.000.000

20.000.000

Biaya Adm & Umum

15.000.000

10.000.000

Laba Rugi Operasional

240.900.000

468.900.000

Pendapatan Lain-lain

13.000.000

5.000.000

Laba Sebelum Bunga

253.900.000

473.900.000

Biaya Bunga

70.200.000

120.000.000

Laba Sebelum Pajak

183.700.000

353.900.000

PPH Badan

8.500.000

52.400.000

Laba Bersih Setelah Pajak

175.200.000

301.500.000

Sumber: Data Olahan 2019/2020

Bank melakukan analisis terhadap laporan keuangannya dan hasilnya sebagai berikut:

 

Tabel 3 Hasil Analisa Rasio PT Anugrah Tbk

Analisis Rasio

Hasil Analisis Rasio

Standar Rasio

Keterangan

2019

2020

Likuiditas Rasio:

 

 

 

 

a.     Current Ratio

299%

416%

200%

Baik

b.     Quick Ratio

139%

183%

100%

Baik

Solvabilitas Rasio:

 

 

 

 

a.  Total Debt To Equity Ratio

41%

63%

<200%

Baik

b. Total Debt To Asset Ratio

14%

11%

<200%

Baik

Profitabilitas Rasio

 

 

 

 

a.     Profit Margin

38%

35%

20%

Baik

b.     Return On Investment

53%

42%

40%

Baik

c.     Return On Equity

74%

100%

30%

Baik

Sumber : Data Olahan, 2019/2020

Kredit diterima karena secara keseluruhan hasil analisis dari laporan keuangan diatas menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan peraturan bank, dengan profit margin yang memadai yang bisa menghasilkan laba cukup optimal sehingga dari pihak bank yakin perusahaan tersebut mampu untuk membayar semua kewajiban lancarnya. Hal ini dapat dilihat dari current ratio dan quick ratio sesuai dengan standar perusahaan.

b.    PT Sejahtera Tbk mengajukan kredit ke Bank sebesar Rp 200.000.000 dengan melampirkan laporan keuangannya sebagai berikut:

 

Tabel 4 PT Sejahtera Tbk Neraca Per 31 Desember 2019-2020

URAIAN

2019

2020

AKTIVA

 

 

Aktiva Lancar

Kas

Piutang Usaha

Piutang Lain-lain

Persediaan Barang

Total Aktiva Lancar

 

3.500.000

30.675.000

5.700.000

37.387.000

77.262.000

 

4.250.000

29.345.000

7.420.000

41.823.000

82.838.000

Aktiva Tetap

Tanah dan Bangunan

Mesin Pabrik

Kendaraan

Inventaris

Penyusutan

Total Aktiva Tetap

 

49.768.000

57.000.000

20.000.000

5.500.000

(25.000.000)

107.268.000

 

49.768.000

57.000.000

15.000.000

6.000.000

(23.765.000)

104.003.000

TOTAL AKTIVA

184.530.000

186.841.000

PASIVA

 

 

Hutang Jangka Pendek

Hutang Dagang

Hutang Bank

Hutang Lainnya

Total Hutang jangka pendek

Total Hutang jangka panjang

Total Hutang

Modal Sendiri

Modal Disetor

Laba Ditahan

Laba Tahun Berjalan

Total Modal Sendiri

Total Pasiva

 

25.032.000

53.200.000

1.500.000

79.732.000

19.785.000

99.517.000

 

50.785.000

24.000.000

8.549.000

83.334.000

182.851.00

 

30.120.000

47.890.000

1.450.000

79.460.000

17.300.000

96.760.000

 

67.854.000

24.674.000

7.950.000

100.478.000

197.238.000

Sumber : Data Olahan 2019/2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 5 PT Sejahtera Tbk Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2019-2020

URAIAN

2019

2020

Penjualan Netto

HPP

Laba Rugi Kotor Usaha

Biaya Operasional:

Biaya Penjualan

Biaya Adm & Umum

Laba Rugi Operasional

Pendapatan Lain-lain

Laba Sebelum Bunga

Biaya Bunga

Laba Sebelum Pajak

PPH Badan

Laba Bersih Setelah Pajak

223.375.000

(111.500.000)

111.875.000

 

15.238.000

9.765.000

86.875.000

5.327.000

92.202.000

32.000.000

60.202.000

17.572.000

42.630.000

250.178.000

(150.975.000)

99.203.000

 

17.500.000

9.450.000

72.253.000

6.000.000

78.253.000

15.500.000

62.753.000

18.250.000

44.503.000

Sumber : Data Olahan 2019/2020

Bank melakukan analisis terhadap laporan keuangannya dan hasilnya sebagai berikut :

 

Tabel 6 Hasil Analisa Rasio PT Sejahtera Tbk

Analisis Rasio

Hasil Analisis Rasio

Standar Rasio

Keterangan

2019

2020

Likuiditas Rasio:

 

 

 

 

a.      Current Ratio

77%

85%

200%

Buruk

b.     Quick Ratio

40%

36%

100%

Buruk

Solvabilitas Rasio:

 

 

 

 

a.      Total Debt To Equity Ratio

195%

142%

<200%

Baik

b.      Total Debt To Asset Ratio

53%

51%

<200%

Baik

Profitabilitas Rasio

 

 

 

 

a.      Profit Margin

19%

17%

20%

Buruk

b.     Return On Investment

23%

23%

40%

Buruk

c.     Return On Equity

83%

65%

30%

Buruk

Sumber : Data Olahan, 2019/2020

 

Pihak bank tidak dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh PT Sejahtera Tbk. Hal ini disebabkan karena secara keseluruhan hasil analisis menunjukkan hasil yang buruk yaitu perhitungan profitabilitas dan likuiditas rasio perusahaan tersebut tidak optimal, sehingga pihak bank tidak yakin kalau perusahaan tersebut mampu membayar semua kewajiban lancarnya. Keadaan seperti ini dapat dilihat pada analisis profitabilitas dan likuiditas rationya berada jauh dibawah standar yang ditetapkan sebuah bank walaupun solvabilitasnya rasionya baik tidak menutup kemungkinan pihak bank menyetujui atau memenuhi permintaan kredit PT Sejahtera Tbk.

3.             Peranan Analisis Laporan Keuangan dalam Efektifitas Penilaian Permohonan Kredit (CRP, 2021).

Untuk menunjang keputusan pemberian kredit PT. BPR NBP 29 melakukan berbagai analisis untuk menilai apakah suatu permohonan kredit layak diterima atau tidak.hal ini dapat dilihat dengan dilaksanaknnya beberapa hal sebagai berikut:

a.    Terdapatnya proses analisis rasio dalam Laporan Keuangan yang memadai dengan dilaksanakannya perhitungan terhadap Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan     Rasio Profitabilitas.

b.    Hasil perhitungan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh PT. BPR NBP 29 saat permohonan kredit diterima atau ditolak.

c.    Setiap permohonan kredit harus dilengkapi dengan hasil Laporan Keuangan 2 atau 3 periode terakhir yang berisi Neraca dan Laporan Laba Rugi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan yaitu: terdapatnya analisis rasio dalam laporan keuangan untuk mengetahui rasio keuangan likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas pada perusahaan calon debitur. Dengan menggunakan hasil analisis laporan keuangan sebagai dasar penilaian dalam memutuskan pemberian permohonan kredit serta dapat memberikan keyakian kepada pihak kreditur dalam kemampuan calon debiturnya mengembalikan pinjaman beserta bunga yang telah ditetapkan sebelumnya. penerapan analisis laporan keuangan sangat berperan dalam menunjang efektivitas penilaian permohoanan kredit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Andhini, Firda Ayu, & Yuliandari, Willy Sri. (2014). Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Dan Penilaian Prinsip 5C Calon Debitur Terhadap Efektivitas Pemberian Kredit Pada PT. BPR Artha Bersama Depok. EProceedings of Management, 1(3).

 

Arih, Ikhwan, & Topowijono, Topowijono. (2017). Analisis Manajеmеn Risiko untuk Mеminimalisir Krеdit Bеrmasalah (Studi pada Pd. Bpr Bank Daеrah Lamongan). Brawijaya University.

 

CRP, HERY S. E. M. S. I. (2021). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Gramedia Widiasarana Indonesia.

 

Hidayat, Wastam Wahyu. (2018). Dasar-dasar analisa laporan keuangan. Uwais Inspirasi Indonesia.

 

Prastowo, Dwi. (2011). Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi Edisi Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN.

 

Rochman, Rochman, & Pawenary, Pawenary. (2020). Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan PT Harum Energy periode 2014-2019. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 2(2), 171–184. https://doi.org/10.31933/jemsi.v2i2.382

 

Saraswati, Rosita Ayu. (2012). Peranan analisis laporan keuangan, Penilaian prinsip 5c calon debitur dan pengawasan kredit Terhadap efektivitas pemberian kredit Pada pd bpr bank pasar kabupaten temanggung. Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 1(1). 10.21831/nominal.v1i1.994

 

Siahaan, I. T. A. Yolanda. (2022). Analisis Laporan Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Umkm Pada Pt. Bpr Nbp 22 Cabang Melati.

 

Simatupang, H. Bachtiar. (2019). Peranan perbankan dalam meningkatkan perekonomian indonesia. JRAM (Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma), 6(2), 136–146. https://doi.org/10.30743/akutansi.v6i2.2184

 

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (PT Alfabet). Bandung.

 

Surya Alam, Muhammad. (2021). Pengaruh Audit Internal, Manajemen Risiko Dan Risiko Kredit Terhadap Kebijakan Pemberian Kredit Pada Bank Bni Kantor Cabang Wilayah Jakarta-Bsd. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.