PENGARUH PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP TREND FASHION STUDI
KASUS MAHASISWI CIAYUMAJAKUNING
Gama Pratama1,
Faizzatul Millah2, Fariyatul
Aeni3, Lina Rokhmatullah4, Nila Atikah5, Windi
Asyarofah6
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Bunga Bangsa
Cirebon
Email: gamapratama0@bungabangsacirebon.ac.id,
faizzatulmillah45@gmail.com,
fariyatulaeni5@gmail.com, linarokhmatulah728@gmail.com, nilaat990@gmail.com, windiasyarofah01@gmail.com
Abstrak
Perilaku konsumtif
merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap individu yang menggunakan harta atau uangnya
digunakan secara berlebihan dan sesuai keinginan bukan sesuai dnegan kebutuhan,
terutama dalam hal fashion taka sing jika dikalangan anak muda mahasiswi yang saat ini lebih
mementingkan fashion ketimbang
dengan mementingkan kebutuhan yang sangat dibutuhkan.
Dalam penelitian jurnal ini meneliti perilaku
konsumtif terhadap trend
fashion pada mashisiswi coayumajakuning.
Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan pengaruh perilaku konsumtif terhadap trend fashion studi kasus mahasiswi
ciayumajakuning. Tujuan penelitian
mengetahui seberapa besar pengaruh dari perilaku konsumtif
terhadap trend fashion bagi
mahasiswi ciayumajakuning.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebar kuisioner kepada para mahisiswi ciayumajakuning dengan memperoleh responden sebanyak 34 responden. Hasil dari penelitian menunjukan bahawa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif mempengaruhi trend fashion mahasiswi
dibuktikan dari nilai signifikasni sebesar 0.001 (p<0,05) bahwa varibel X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. dan memiliki nilai pengaruh sebesar 31,3% yang dipengaruhi
oleh Perilaku konsumtif terhadap trend fashion dan 68,7% dipengaruhi
oleh variable lain diluar penelitian.
Kata
kunci: Perilaku Konsumtif, Trend
Fashion, Gaya Hidup
Abstract
Consumptive
behavior is a characteristic possessed by every individual who uses their
wealth or money excessively and according to their desires rather than
according to their needs, especially in terms of fashion, it is not uncommon
among young female students who are currently more concerned with fashion than
with the needs they really need. In this journal research, we examine consumer
behavior towards fashion trends among Coayumajakuning
female students. The problem in this research is related to the influence of
consumer behavior on fashion trends in the case study of Ciayumajakuning
female students. The aim of the research is to find out how much influence
consumer behavior has on fashion trends for Ciayumajakuning
female students. In this research, a quantitative method was used by
distributing questionnaires to female students in Ciayumajakuning,
obtaining 34 respondents. The results of the research show that there is a
significant relationship between consumer behavior influencing student fashion
trends as evidenced by the significance value of 0.001 (p<0.05) that
variable X has a significant effect on variable Y. and has an influence value
of 31.3% which is influenced by Consumer behavior towards fashion trends and
68.7% is influenced by other variables outside the research.
Keywords: Consumtive Behavior, Fashion Trends, Lifestyle
Pendahuluan
Di era modernisasi dan globalisasi saat ini menunjukkan waktu perubahan menjadi
semakin cepat dan membawa banyak aspek perubahan dalam kehidupan manusia (Aprillia, Damaiyanti, & Hidayah, 2021). Globalisasi
mempromosikan pengetahuan dan Teknologi maksimalisasi sumber daya
didistribusikan di banyak belahan dunia untuk perkembangan kehidupan manusia (Afifah & Yudiantoro, 2022). Teknologi
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga semua orang bisa mengakses
Internet sesuai keinginan mereka. Faktanya, perkembangan teknologi informasi
dan Media mempunyai dampak yang begitu luas termasuk perubahan gaya hidup dan konsumsi masyarakat
khususnya masyarakat eksisting di wilayah perkotaan di Indonesia.
Menurut yang dikemukakan oleh (Chaney, Jeter, & Shivakumar, 2004) bahwa pada saat
itu akhir dari modernitas adalah inti dari semua ini masyarakat akan menjadi
tontonan (kebudayaan Pertunjukan). Ke sanalah semua orang ingin pergi publik
dan ingin diawasi dalam bentuk apapun penampilan dan citra diri mereka dengan
pakaian apa yang dia kenakan, jadi tidak dapat disangkal Dunia fashion di Indonesia semakin berkembang sangat cepat.
Berdasarkan data (Indonesia, 2019), perkembangan
industri fashion berpotensi memberikan kontribusi sekitar 18,01% atau Rp 116
ribuan miliar. Industri fashion adalah sebuah sektor Industri kreatif yang
kompeten di Indonesia Memberikan
kontribusi 50% terhadap penerimaan APBN dengan tingkat pertumbuhan ekspor 2
hingga 3% di setiap tahunnya (Indonesia, 2019).
Gaya hidup seseorang berkaitan dengan
perilaku konsumsi, terutama ketika memutuskan untuk membeli produk yang sesuai
dengan nilai-nilai tradisional yang dibentuk oleh suatu masyarakat. (Risnawati & Wardoyo, 2018) Gaya hidup adalah
kebiasaan yang dilakukan seseorang perubahan seiring berjalannya waktu atau
tindakan yang membedakan seseorang dengan orang lain, yang berinteraksi dengan
cara yang tidak mungkin mereka lakukan sebaliknya Orang yang tidak hidup dalam
masyarakat modern bisa mengerti. Gaya hidup ada yang memang membutuhkannya,
tapi tak mau ketinggalan yang lain bersaing untuk mengikuti tren (Anugrahati, 2014).
Gaya hidup mahasiswi saat ini Orang yang
berorientasi pada konsumen cenderung mengutamakan gaya hidup dibandingkan
kebutuhan. untuk menunjang kegiatan perkuliahannya, misalnya yang disukai
mahasiswa adalah Uang, uang ini digunakan untuk membeli barang yang sedang tren
di jejaring sosial, misalnya makanan atau minuman di kafe kini banyak digemari
dengan produk mahal, produk kecantikan
terbaru, aksesoris pakaian, aksesoris motor, aksesoris laptop atau smartphone
dan isi ulang voucher game online dengan uang yang diperoleh kebutuhan
pendidikan (Kurniawan, 2017). (Lutfiah, Basri, & Kuswanti, 2022) menyatakan bahwa
“ada perilaku yang boros disebabkan oleh dua faktor yaitu variabel eksternal
dan internal. Variabelnya sangat eksternal Faktor penting dalam perilaku
konsumen adalah budaya, kelas sosial, dan pertemuan referensi keluarga,
sedangkan komponen internal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah inspirasi,
proses belajar, kepribadian, konep diri dan gaya hidup.
Fashion dapat diartikan sebagai suatu
bentuk penggunaan pakaian seseorang atau
aksesoris dapat digunakan dan menjadi alat untuk mengukur keadaan sikap dan perasaan
seseorang. masyarakat seringkali
mencirikhas kan bahwa fashion adalah
pakaian atau fashion, sebenarnya kita bilang fashion itu segala sesuatu yang
kami sebut dengan gaya, tampilannya saat ini sedang modis di masyarakat (Parta Setiawan, 2021).
Fashion dikaitkan dengan Salah satu ciri
pribadi adalah pribadinya mahasiswi. Mahasiswi merupakan remaja akhir dengan
perkembangan fisiknya yang selalu ingin
terlihat menarik, apalagi di mata lawan jenisnya. Pada masa ini, seorang
pelajar sangat memperhatikan gaya
berpakaiannya agar pakaian yang dikenakan juga
terlihat mengikuti tren terkini selama bisa menunjukkan kepribadian
seorang mahasiswi. Menurut (Gunawan & Carissa, 2021) mahasiswa saat
ini bersaing untuk membeli berbagai jenis produk fashion dengan uang sakunya, Tujuannya agar keberadaannya
diakui oleh teman-temannya dibandingkan
untuk membeli kebutuhan perkuliahan yang lebih besar seperti Buku pendukung
kursus. Dan diiperkuat oleh pendapat (Novitasari, Ratnawati, & Silfi, 2017) menurut
mahasiswi yang ingin diakui dan dianggap ada Keberadaannya oleh lingkungan
pertemanannya. Perlunya penerimaan dan kesetaraan orang lain dapat
mengekspresikan diri melalui pakaian yang dikenakan. Dalam hal ini, mahasiswi
membeli dan mengonsumsi tren fashion tanpa pikir panjang dan membuat mahasiswi
terjebak ke dalam perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif tersebut dapat dilihat
oleh mahasiswi yang dengan rela mengeluarkan uang sakunya hanya demi memenuhi
keinginan semata bukan karena kebutuhan kuliah.
Trend fashion adalah gaya berpakaian
yang digunakan seseorang setiap hari untuk meningkatkan penampilannya, baik di
acara tertentu maupun di kehidupan sehari-hari. Konsep tren fashion adalah mode
yang populer di suatu budaya atau sebagai mode, kata "fashion"
berasal dari bahasa Inggris yang dapat didefinisikan sebagai gaya, model, gaya,
atau kebiasaan. Fashion tidak hanya tentang gaya berpakaian; itu akan tidak
hanya terkait dengan gaya rambut dan aspek lain yang dapat meningkatkan
penampilan (Samhis Setiawan, 2021).
Fashion tidak hanya terkait dengan
aksesoris, kosmetik, rambut, dan elemen lain yang mendukung penampilan
seseorang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan zaman dan budaya, secara
garis besar mengandung pesan dan cara hidup individu dan komunitas tertentu
yang merupakan bagian dari budaya sosial. Selain itu, gaya fashion juga dapat
menunjukkan siapa yang mengenakannya. Akibatnya, wajar jika banyak orang sangat
peduli dengan gaya yang ia kenakan. karena hal ini dianggap memengaruhi nilai
mereka di mata publik (Lestari, 2021).
Metode
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini kualitatif deskriptif. (Sugiyono,
2016) mengemukakan
bahwa Metode penelitian kualitatif adalah suatu metode yang bertumpu dari filsafat
postpositivisme, metode penelitian kualitatif dipakai untuk penelitian
yang berfokus kepada kondisi obyek yang alamiah. Pengumpulan data baik melalui wawancara
maupun observasi terhadap informan. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebar kuisioner kepada para mahisiswi ciayumajakuning dengan memperoleh responden sebanyak 34 responden.
Hasil dan Pembahasan
1.
Uji Validitas
No Item |
r asli |
r tabel |
Keterangan |
||||
1 |
0,467 |
0,339 |
Valid |
|
|||
2 |
0,518 |
0,339 |
Valid |
|
|||
3 |
0,552 |
0,339 |
Valid |
|
|||
4 |
0,450 |
0,339 |
Valid |
|
|||
5 |
0,624 |
0,339 |
Valid |
|
|||
6 |
0,401 |
0,339 |
Valid |
|
|||
7 |
0,629 |
0,339 |
Valid |
|
|||
8 |
0,560 |
0,339 |
Valid |
|
|||
9 |
0,411 |
0,339 |
Valid |
|
|||
10 |
0,541 |
0,339 |
Valid |
|
|||
11 |
0,586 |
0,339 |
Valid |
|
|||
12 |
1 |
0,339 |
Valid |
|
|||
Berdasarkan tabel
diatas, dapat dilihat data yang telah di uji validasi terdapat 12 item yang
Valid dikarenakan niali r-hitung yang diperoleh lebih besar dari
nilai r-table. Dengan nilai r-table yang diketahui yaitu 0,339 yang diperoleh dari tabel dengan
degree of freedom (df).
2.
Uji Realibilitas
Case Processing Summary |
|||
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
34 |
100.0 |
Excludeda |
0 |
.0 |
|
Total |
34 |
100.0 |
|
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure. |
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.768 |
12 |
Tabel output diatas
diketahui ada N of item atau banyaknya item dari butir pertanyaan
angket 12 buah item dengan nilai Cronbach’s Alpha
0,768. Karena Cronbach’s Alpha 0,768 > 0,339 (nilai
r tabel ),
maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh gaya hidup
konsumtif terhadap trend fashion mahasiswi.
3.
Uji Normalitas
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
34 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
2.92916936 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.116 |
Positive |
.083 |
|
Negative |
-.116 |
|
Test Statistic |
.116 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true
significance. |
Berdasarkan tabel
output diatas diketahui bahwa nilai sig Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0.200 > 0,05. Maka sesuai dengan
dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.
Uji Regresi sederhana
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7.632 |
2.391 |
|
3.192 |
.003 |
X |
.776 |
.203 |
.560 |
3.822 |
.001 |
|
a. Dependent Variable: Y |
Nilai konstanta
dari tabel diatas menunjukan nilai 7.635, NIlai Koefisien regresi sebesar 0.776. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa nilai sig yang didapat sebesar 0.001 < 0.05 bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa adanya pengaruh
perilaku konsumtif (X) terhadap Trend
Fashion (Y).
Berdasarkan output diatas
nilai t hitung 3.822, t tabel sebesar 34 (jumlah responden) – 2 (jumlah variabel) 1.694. sehingga dapat disimpulkan karena nilai t hitung sebesar 3.822 > 1.694 sehingga
Ho ditolak Ha diterima bahwa ada pengaruh
antara perilaku konsumtif (X) terhadap Trend Fashion (Y).
5.
R Square
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.560a |
.313 |
.292 |
2.975 |
a. Predictors: (Constant), X |
||||
b. Dependent Variable: Y |
Dari output diatas
nilai R Square sebesar
0.313 berarti nilai ini mengandung arti bahwa pengaruh perilaku konsumtif terhadap Trend
Fashion adalah sebesar
31,3%, sedangkan 68,7% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah diuraikan diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif mempengaruhi trend
fashion mahasiswi dibuktikan dari nilai signifikasni sebesar 0.001 (p<0,05)
bahwa varibel X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. dan memiliki nilai
pengaruh sebesar 31,3% yang dipengaruhi oleh Perilaku konsumtif terhadap trend
fashion dan 68,7% dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Nikmatul, & Yudiantoro,
Deny. (2022). Pengaruh gaya hidup dan penggunaan uang elektronik terhadap
perilaku konsumtif. YUME: Journal of Management, 5(2), 365–375.
Anugrahati, Rifa Dwi Styaning.
(2014). Gaya hidup shopaholic sebagai bentuk perilaku konsumtif pada kalangan
mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. UNY.
Aprillia, Sandra Nadya Tasha,
Damaiyanti, Varinia Pura, & Hidayah, Sri. (2021). Gaya Hidup Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Indonesian
Journal of Sociology, Education, and Development, 3(2), 129–136.
Chaney, Paul K., Jeter, Debra C.,
& Shivakumar, Lakshmanan. (2004). Self‐selection of auditors and
audit pricing in private firms. The Accounting Review, 79(1), 51–72.
Gunawan, A., & Carissa, A. F.
(2021). Pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa (studi kasus mahasiswa jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis
universitas muhammadiyah sumatera utara). IJEBAS: Internasional Journal of
Eonomic, Business, Accounting. Agriculture Management and Sharia
Administration, 1, 1–15.
Indonesia, CNBC. (2019). Gairah
industri fashion Indonesia. CNBC Indonesia.
Kurniawan, Chandra. (2017). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif ekonomi pada mahasiswa. Jurnal
Media Wahana Ekonomika, 13(4).
Lestari, D. A. (2021). Analisis
Perilaku Konsumsi Generasi Milenial Dalam Mengikuti Trend Fashion Hijab. Ekonomi
Syariah, 1(3), 29–36.
Lutfiah, Lutfiah, Basri, Muhammad,
& Kuswanti, Heni. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumtif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi PPAPK FKIP Universitas Tanjungpura
Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 11(3).
Novitasari, Shelly, Ratnawati, Vince,
& Silfi, Alfiati. (2017). Pengaruh manajemen laba, corporate governance,
dan intensitas modal terhadap agresivitas pajak perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode Tahun
2010-2014). Riau University.
Risnawati, Risnawati, & Wardoyo,
Cipto. (2018). Pengaruh pendidikan ekonomi keluarga, gaya hidup, modernitas
individu, dan literasi ekonomi terhadap perilaku konsumtif siswa. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(4), 430–436.
Setiawan, Parta. (2021). Metode
Penelitian Hukum–Pengertian, Macam, Normatif, Empiris, Pendekatan, Data,
Analisa, Para Ahli. Guru Pendidikan, 3.
Setiawan, Samhis. (2021). Pengertian
Analisis Data–Tujuan, Prosedur, Jenis, Kuantitatif, Kuantitatif, Para Ahli. Didapatkan
Dari Https://Www. Gurupendidik an. Co. Id/Pengertian-Analisis-Data, 22.
Sugiyono, Sugiyono. (2016). Metode
penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.