Pengaruh Aktivitas Bandarmology terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan Sektor Teknologi dengan Risiko Kebangkrutan di BEI Tahun 2020–2023

Authors

  • Chaidhir Rais Sayyaf Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
  • Imron Rosyadi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52644/joeb.v14i3.2690

Keywords:

bandarmology, volatilitas saham, risiko kebangkrutan, Z-Score, G-Score, sektor teknologi

Abstract

volatilitas harga saham pada perusahaan sektor teknologi dengan mempertimbangkan risiko kebangkrutan di Bursa Efek Indonesia periode 2020–2023. Aktivitas bandarmology dipandang sebagai salah satu bentuk manipulasi pasar yang mencerminkan perilaku pelaku besar dalam transaksi saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dan data perdagangan saham. Tiga model prediksi kebangkrutan yang dianalisis secara komparatif adalah Altman Z-Score, Grover G-Score, dan Springate S-Score. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara ketiga model, dengan Z-Score memiliki akurasi tertinggi (85%) dan G-Score menunjukkan stabilitas klasifikasi terbaik (F1 Score 0,65). Regresi linear sederhana menunjukkan bahwa aktivitas bandarmology berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham (R² = 0,200; p < 0,001). Namun, analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa risiko kebangkrutan tidak berperan sebagai variabel moderasi yang signifikan. Implikasi penelitian ini penting bagi investor ritel untuk memahami potensi manipulasi pasar, serta bagi regulator dalam merumuskan kebijakan pengawasan yang lebih responsif. Temuan ini juga memperkaya literatur perilaku pasar (behavioral finance) di pasar berkembang, khususnya terkait ketahanan fundamental perusahaan teknologi terhadap tekanan spekulatif.

Downloads

Published

2025-06-25