Pendekatan Dua Tahap dalam Mengkaji Efisiensi dan Determinan Ketidakefisienan Pembangkit Listrik Berbasis Fosil

Authors

  • Hafidz Nusantara Dahana Putra Universitas Airlangga, Indonesia
  • Bambang Eko Afiatno Universitas Airlangga, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52644/joeb.v14i3.2707

Keywords:

efisiensi teknis, pembangkit listrik, Subholding PLN, SFA, energi fosil

Abstract

Dominasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali menimbulkan tantangan besar di tengah surplus kapasitas daya, tekanan transisi energi, dan urgensi dekarbonisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi teknis pembangkit listrik berbahan bakar fosil milik subholding PLN yang beroperasi di sistem kelistrikan Jawa-Bali selama periode 2014–2023. Latar belakang kajian ini adalah kondisi surplus daya yang berkepanjangan di Jawa-Bali, di tengah tekanan transisi energi dan ketergantungan terhadap energi fosil yang tidak ramah lingkungan serta rentan terhadap fluktuasi harga. Metode yang digunakan adalah Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan estimasi Maximum Likelihood, menggunakan model produksi Translog sebagai spesifikasi terbaik berdasarkan pengujian perbandingan log-likelihood. Studi ini juga menganalisis faktor-faktor determinan inefisiensi, seperti rata-rata umur mesin, pemakaian listrik untuk operasional sendiri (self-consumption), penerapan campuran biomassa, jenis bahan bakar (batubara atau bukan), penggunaan teknologi supercritical, serta kondisi eksternal seperti kapasitas pembangkit yang menganggur (idle capacity) dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa-Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi teknis bervariasi antar unit pembangkit. Faktor seperti teknologi supercritical dan pemakaian sendiri terbukti meningkatkan efisiensi, sementara campuran biomassa dan bahan bakar batubara justru menurunkannya. Temuan ini memberikan masukan strategis bagi pengelolaan pembangkit agar lebih adaptif terhadap dinamika energi dan dekarbonisasi.

Downloads

Published

2025-06-24